Teri Stolephorus spp Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil

zona ini penetrasi cahaya kurang atau bahkan berada dalam keadaan gelap Nybakken 1988. Organisme pelagis adalah organisme yang hidup di kolom air jernih jauh dari dasar perairan. Organisme pelagis adalah organisme yang hidup di laut terbuka lepas dari dasar laut dan menghuni seluruh dasar perairan lepas yang dikenal dengan kawasan pelagis Nybakken 1988. Direkorat Jenderal Perikanan 1999 mengelompokkan ikan pelagis berdasarkan ukurannya menjadi dua jenis, yaitu : 1 Jenis-jenis ikan pelagis besar yaitu jenis ikan pelagis yang mempunyai ukuran panjang 100-250 cm ukuran dewasa antara lain tuna Thunnus spp, cakalang Katsuwonus pelamis, tenggiri Scomberomorus spp, tongkol Euthynnus spp, setuhuk Xiphias spp, dan lemadang Coryphaena spp. Jenis ikan pelagis besar kecuali tongkol biasanya berada di perairan dengan salinitas yang lebih tinggi dan lebih dalam, 2 Jenis-jenis ikan pelagis kecil yang mempunyai ukuran panjang 5-50 cm ukuran dewasa, terdiri dari 16 kelompok dimana produksinya didominasi oleh 6 kelompok besar yang masing-masing mencapai lebih dari 100.000 ton. Kelompok ikan tersebut adalah kembung Rastrelliger spp, layang Decapterus spp, selar Selaroides spp dan lemuru Sardinella spp dan teri Stolephorus spp. Hasil tangkapan bagan yang didaratkan di Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat sangat beragam. Ikan pelagis kecil yang tertangkap oleh bagan merupakan hasil tangkapan utama yaitu teri Stolephorus spp, kembung Rastrelliger spp, dan layang Decapterus spp.

2.3.1 Teri Stolephorus spp

Teri Stolephorus spp terdapat di seluruh peraian pantai Indonesia dengan nama yang berbeda-beda seperti : teri Jawa, bilis Sumatera dan Kalimantan, dan puri Ambon. Sedikitnya ada sembilan jenis teri Stolephorus spp yang terdapat di perairan Indonesia yaitu : Stolephorus heterolobus, Stolephorus devisi, Stolephorus baganensis, Stolephorus dubiousus, Stolephorus indicus, Stolephorus commersonii, Stolephorus insularis, dan Stolephorus buccaneezi. Ikan teri berukuran 6-9 cm, misalnya Stolephorus heterolobus, Stolephorus insularis, dan Stolephorus buccaneezi. Tetapi ada pula yang berukuran besar seperti Stolephorus commeronii dan Stolephorus indicus yang dikenal sebagai teri kasar atau teri gelagah yang ukuran tubuhnya dapat mencapai 17,5 cm Nontji, 1993. Ciri morfologi teri Stolephorus spp adalah bentuk badan bulat memanjang fusiform hampir silinder, perut bulat dengan 3-4 sisik duri seperti jarum sisik abdominal, yang terdapat diantara sirip dada pectoral, dan sirip perut ventral. Sirip ekor caudal bercagak dan tidak bergabung dengan sirip dubur anal. Tapis insang pada busur insang pertama bagian bawah berjumlah 21. Sisiknya kecil, tipis dan sangat mudah terkelupas Direktorat Jenderal Perikanan, 1990. Klasifikasi teri menurut Saanin 1994 adalah sebagai berikut : Phylum : Chordata; Sub Phylum : Vertebrata; Class : Pisces; Sub Class : Teleostei; Ordo : Malacopterygi; Famili : Clupeidae; Sub Famili : Engraulinae; Genus : Stolephorus; Species : Stolephorus spp Sumber: Balai Penelitian Perikanan Laut, 1992. Gambar 2 Morfologi teri Stolephorus spp. Stolephorus spp termasuk ikan pelagis kecil yang menghuni pesisir dan estuaria, tetapi beberapa jenis dapat hidup antara 10-15 ppt. Pada umumnya hidup bergerombol sampai ratusan atau ribuan individu, terutama untuk jenis-jenis ukuran kecil. Sebaliknya yang berukuran besar cenderung untuk hidup soliter, hanya pada bulan-bulan tertentu ikan teri tersebut dapat tertangkap dalam gerombolan kecil sekitar 100-200 ekor. Teri banyak memakan berbagai jenis plankton, meskipun komposisinya tidak selalu sama untuk setiap spesies Nontji, 1993. Pada ukuran 40 mm, ikan ini umumnya memanfaatkan fitoplankton dan zooplankton berukuran kecil. Teri yang berukuran lebih dari 40 mm, banyak memanfaatkan zooplankton ukuran besar. Perairan barat Sumatera, Selat Malaka bagian selatan dan utara Sulawesi, timur Sumatera merupakan daerah konsentrasi teri Stolephorus spp. Wilayah penyebarannya meliputi Bali termasuk Selat Bali dan Nusa Tenggara Timur, Maluku, Irian Jaya, serta selatan Jawa Direktorat Jendral Perikanan 1990.

2.3.2 Kembung Rastrelliger spp