Penerimaan Devisa dari Australia
kunjungan wisman Australia ke Indonesia sebanyak 556 orang. Jumlah wisman asal Australia yang berkunjung ke Indonesia akan menurun sebanyak 2
, 209 orang
jika harga pariwisata di Indonesia meningkat sebesar 1 persen, cateris paribus. Sementara itu jika harga pariwisata Singapura meningkat 1 persen maka jumlah
wisman Australia yang berkunjung ke Indonesia akan meningkat 8 ,
568 orang. Ini menunjukkan bahwa Singapura adalah negara pesaing Indonesia di mata
wisatawan asal Australia. Namun saat harga pariwisata Thailand meningkat 1 persen maka jumlah wisman Australia yang berkunjung ke Indonesia akan
menurun sebanyak 5 ,
607 orang. Ini menunjukkan bahwa Thailand merupakan komplemen pariwisata Indonesia di mata wisatawan asal Singapura. Sehingga
promosi pariwisata bersama antara Indonesia dengan Thailand di Australia akan lebih efektif untuk mendatangkan wisman Australia di kedua negara tersebut.
Variabel dummy travel warning setelah peristiwa bom Bali 1 dan 2 cukup mempengaruhi jumlah kunjungan wisman asal Australia. Dengan adanya travel
warning ini jumlah kunjungan wisman asal Australia menurun cukup signifikan,
yaitu sebanyak 118 ,
893 orang. Pada persamaan konsumsi Australia menghasilkan koefisien diterminasi
R
2
sebesar 0.99 yang berarti bahwa fluktuasi variabel konsumsi Australia dipengaruhi oleh GDP dan konsumsi tahun sebelumnya. Secara bersama-sama
variabel penjelas tersebut mempengaruhi konsumsi pada taraf nyata 0.01
dengan nilai statistik F sebesar 778.71. Nilai konsumsi di Australia sangat dipengaruhi oleh GDP pada taraf nyata
0.05. Peningkatan GDP 1 miliar US akan meningkat konsumsi sebesar 0,52 miliar US.
Pada persamaan investasi, sebanyak 96 persen variasinya dipengaruhi oleh GDP dan investasi pada tahun sebelumnya yang ditunjukkan dengan
besarnya nilai koefisien diterminasi R
2
0.96. Secara bersama-sama variabel endogen ini dipengaruhi oleh variabel penjelas pada taraf nyata
0.01 dengan nilai statistik F sebesar 247.47.
Estimasi parameter pada persamaan ini
menunjukkan bahwa peningkatan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan nilai investasi sebesar 0.25 miliar US.
Tabel 14. Hasil Estimasi
Parameter Persamaan Wisatawan Mancanegara Asal Australia, Tahun 1984-2008
Variabel Estimasi
Parame- ter
Prob T
Signifikansi TA_AUS Kunjungan Wisman Australia
Intercept -244567
0.3242 GDP Australia Y_AUS
555.9242 0.0344
A Harga Pariwisata Indonesia PI_AUS
-2208.65 0.3468
Harga Pariwisata Singapura PS_AUS 8568.131
0.0055 A
Harga Pariwisata Malaysia PM_AUS 3213.47
0.5366 Harga Pariwisata Thailand PT_AUS
-5806.99 0.1257
C Dummy D1
-118893 0.0280
A R2=0.84; F-Hit=14.88; DW=2.53
C_AUS Konsumsi Australia
Intercept 22.26636
0.0215 A
GDP Australia Y_AUS 0.518171
.0001 A
Lag C_AUS [C_AUS-1] 0.030465
0.7209 R2=0.99; F-Hit=778.71; DW=0.58; DW-h=2.65 0.0040
I_AUS Investasi Australia
Intercept -26.287
0.0027 A
GDP Australia Y_AUS 0.249241
.0001 A
Lag I_AUS [I_AUS-1] 0.21561
0.1323 C
R2=0.96; F-Hit=247.47; DW=0.83; DW-h=3.72 0.0001 G_AUS
Pengeluaran Pemerintah Australia Intercept
7.712827 0.0007
A GDP Australia Y_AUS
0.162092 .0001
A Lag G_AUS [G_AUS-1]
0.029401 0.6044
R2=0.99; F-Hit=1813.96; DW=1.11; DW-h=1.69 0.0452 X_AUS
Ekspor Australia Intercept
-35.7192 0.0092
A GDP Australia Y_AUS
0.129696 .0001
A Exchange RateAustralia ER_AUS
7.805379 0.2599
LagX_AUS [X_AUS-1] 0.580665
.0001 A
R2=0.99; F-Hit=747.44; DW=1.71; DW-h=0.58 0.2804 M_AUS
Impor Australia Intercept
-15.7618 0.0112
A GDP Australia Y_AUS
0.144979 .0001
A Lag M_AUS[M_AUS-1]
0.430753 0.0034
A R2=0.97; F-Hit=310.26; DW=1.23; DW-h=1.14 0.1264
Hasil estimasi
parameter persamaan pengeluaran pemerintah Australia memberikan nilai koefisien R
2
0.99. Hal ini berarti bahwa variasi fluktuasi variabel pengeluaran pemerintah sebanyak 99 persennya dipengaruhi oleh GDP.
Variabel penjelas secara besama-sama mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata
0.01 dengan nilai statistik F sebesar 1 ,
813.96. Kenaikan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan pengeluaran pemerintah sebesar 0.16 miliar US,
dengan menjaga variabel lainnya konstan. Hasil
estimasi parameter ekspor Australia memberikan nilai koefisien
diterminasi R
2
sebesar 0.99 yang berarti bahwa variasi ekspor Australia sebanyak 99 persennya dipengaruhi oleh GDP, exchange rate dan ekspor pada
tahun sebelumnya. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi ekspor pada taraf nyata
0.01 yang ditunjukkan dengan nilai statistik F sebesar 747.44. Secara individu GDP mempengaruhi konsumsi pada taraf nyata
0.05, demikian juga halnya dengan nilai ekspor pada tahun sebelumnya. Peningkatan
GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan ekspor sebesar 0.13 miliar US, ceteris paribus
. Hasil
estimasi parameter persamaan impor menunjukkan bahwa impor
Australia dipengaruhi oleh GDP dan impor pada tahun sebelumnya. Sebanyak 97 persen fluktuasi impor dipengaruhi oleh variabel penjelas yang ditunjukkan
dengan besarnya nilai koefisien diterminasi R
2
sebesar 0.97. Secara bersama- sama variabel penjelas ini mempengaruhi impor Australia pada taraf nyata
0.01 dengan nilai statistik F sebesar 310.26. Secara individu masing-masing
variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata 0.05.
Hasil dugaan parameter variabel GDP menunjukkan bahwa peningkatan GDP
sebesar 1 miliar US akan meningkatkan impor Australia sebesar 0.14 miliar US, ceteris paribus
. Tabel 14. Lanjutan
Variabel Estimasi
Parameter Prob
T Signifikansi
TE_AUS Pengeluaran Wisman Australia
Intercept 1098.507
0.0614 B
GDP per Capita Australia YC_AUS
1.137803 0.8858
Harga Pariwisata Indonesia P_AUS
-4.06375 0.1725
Lag TE_AUS [TE_AUS-1] 0.436003
0.0444 A
Dummy D2 -346.12
0.0392 A
R2=0.64; F-Hit=8.58; DW=2.12; DW-h=-0.89 0.1862 CPI_AUS Indeks Harga Konsumen Australia
Intercept 87.31754
0.0001 A
Suku Bunga Australia R_AUS -1.97865
0.0001 A
Money Supply Australia MS_AUS
0.23848 0.0001
A R2=0.92; F-Hit=126.48; DW=0.71
ER_AUS Exchange Rate Australia
Intercept 1.798428
0.0001 A
GDP per Capita Australia YC_AUS
-0.04994 0.0001
A Indeks Harga Konsumen Australia
CPI_AUS 0.011599
0.0001 A
R2=0.87; F-Hit=70.30; DW=0.33 R_AUS
Suku Bunga Australia Intercept
25.73918 0.0001
A Money Supply Australia
MS_AUS -0.05367
0.0001 A
Exchange Rate Australia ER_AUS
-10.3317 0.0023
A R2=0.61; F-Hit=16.51; DW=0.53
Salah satu variabel penting dalam menghitung devisa yang berasal dari wisman adalah rata-rata pengeluaran mereka selama berkunjung ke Indonesia.
Fluktuasi rata-rata pengeluaran wisman Australia yang berkunjung ke Indonesia 64 persennya dipengaruhi oleh variabel-variabel penjelas. Secara bersama-sama
variabel penjelas tersebut mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata
0.05 dengan nilai statistik F-nya sebesar 8.58. Namun demikian secara individu
variabel penjelas yang mempengaruhi variabel endogen hanya rata-rata pengeluaran pada tahun sebelumnya dan variabel dummy krisis ekonomi dan
keamanan pada taraf nyata 0.05.
Hasil estimasi
parameter persamaan CPI Australia memberikan nilai koefisien diterminasi R
2
sebesar 0.92 yang berarti bahwa variasi CPI Australia sebanyak 92 persennya dipengaruhi oleh variabel-variabel penjelas. Variabel-
variabel penjelas ini secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata
0.01 yang ditunjukkan dengan nilai statistik F-nya sebesar 126.48. Secara individu variabel penjelas mempengaruhi variabel endogen pada
taraf nyata 0.05. Salah satu instrumen untuk menekan laju inflasi adalah
dengan suku bunga. Peningkatan 1 persen suku bunga bisa menekan laju inflasi sebesar 1.98 persen, cateris paribus. Di sisi lain peningkatan money supply
sebesar 1 miliar US akan memicu laju inflasi sebesar 0.24 persen. Secara individu exchange rate Australia dipengaruhi oleh GDP dan
indeks harga konsumen CPI pada taraf nyata 0.05. Demikian juga secara
bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata
0.01 yang ditunjukkan dengan nilai statistik F-nya sebesar 70.30. Peningkatan GDP sebesar 1 milyar US akan menguatkan nilai mata uang
Australia sebesar 0.05, sementara laju inflasi sebesar 1 persen akan melemahkan nilai mata uang Australia sebesar 0.01, ceteris paribus.
Walaupun tingkat suku bunga merupakan salah satu instrumen kebijakan dalam menstabilkan harga, namun fluktuasi suku bunga ini juga dipengaruhi oleh
variabel-variabel penjelasnya sebesar 61 persen yang ditunjukkan dengan besarnya nilai koefisien diterminasi R
2
0.61. Secara bersama-sama kedua
variabel penjelas tersebut mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata
0.01 dengan nilai F-statistiknya sebesar 16.51. Secara individu masing-masing variabel penjelas mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata
0.05. Peningkatan money supply sebesar 1 miliar US akan menurunkan tingkat suku
bunga 0.05 persen. Demikian juga halnya peningkatan nilai exchage rate juga akan menurunkan tingkat suku bunga.