Penerimaan Devisa dari Amerika Serikat

Tabel 15. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Wisatawan Mancanegara Asal Amerika Serikat, Tahun 1984-2008 Variabel Estimasi Parameter Prob T Signifikansi TA_USA Kunjungan Wisman Amerika Serikat Intercept -48591.2 0.4242 GDP Amerika Serikat Y_USA 6.576823 0.1491 C Harga Pariwisata Indonesia PI_USA -319.192 0.2067 Harga Pariwisata Singapura PS_USA 3215.388 0.0021 A Harga Pariwisata Malaysia PM_USA 931.7581 0.2503 Harga Pariwisata Thailand PT_USA -2462.56 0.0100 A Dummy D1 -33478.1 0.0465 A Dummy D2 -27963.6 0.0452 A R2=0.90; F-Hit=21.56; DW=2.34 C_USA Konsumsi Amerika Serikat Intercept -485.601 .0001 A GDP Amerika Serikat Y_USA 0.488781 .0001 A Lag C_USA [C_USA-1] 0.365742 .0001 A R2=1.0; F-Hit=19816.1; DW=0.99; DW-h=1.90 0.0286 I_USA Investasi Amerika Serikat Intercept 48.98749 0.8509 GDP Amerika Serikat Y_USA 0.074407 0.2735 Suku Bunga Amerika Serikat R_USA -4.69639 0.8213 Lag I_USA [I_USA-1] 0.618938 0.0513 B Dummy D3 -358.049 0.0014 A R2=0.93; F-Hit=65.4; DW=1.61; DW-h=0.68 0.2517 G_USA Pengeluaran Pemerintah Amerika Serikat Intercept -21.2898 0.4916 GDP Amerika Serikat Y_USA 0.015149 0.1242 C Lag G_USA [G_USA-1] 0.944844 .0001 A Dummy D3 471.1831 .0001 A R2=1.0; F-Hit=1728.5; DW=0.62; DW-h=3.11 0.0009 X_USA Ekspor Amerika Serikat Intercept -562.215 0.0004 A GDP Amerika Serikat Y_USA 0.029139 0.0733 B Exchange Rate Amerika Serikat ER_USA 420.0879 0.0006 A LagX_USA [X_USA-1] 0.737685 .0001 A R2=0.98; F-Hit=430.19; DW=1.52; DW-h=1.16 0.1233 M_USA Impor Amerika Serikat Intercept -435.532 0.0078 A GDP Amerika Serikat Y_USA 0.094092 0.0057 A Lag M_USA[M_USA-1] 0.659567 .0001 A R2=0.99; F-Hit=793.87; DW=1.54; DW-h=1.42 0.0778 harga pariwisata negara Singapura, Thailand, variabel dummy keamanan, dan travel warning setelah peristiwa bom Bali 1 dan 2 mempengaruhi jumlah kunjungan wisman Amerika Serikat pada taraf nyata  0.05. Sedangkan variabel GDP mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.15. Hasil estimasi parameter GDP menunjukkan bahwa peningkatan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan jumlah wisman Amerika Serikat ke Indonesia sebanyak 7 orang, dengan menjaga variabel lainnya konstan. Kenaikan harga pariwisata Singapura sebesar 1 persen juga akan meningkatkan jumlah kunjungan wisman Amerika Serikat sebanyak 3,215 orang. Sedangkan kenaikan harga pariwisata Thailand sebesar 1 persen akan menurunkan jumlah wisman Amerika Serikat ke Indonesia sebanyak 2,462. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata Thailand adalah komplemen pariwisata Indonesia. Variabel dummy tentang krisis ekonomi dan peristiwa travel warning keduanya memiliki dampak negatif terhadap jumlah kunjungan wisman asal Amerika Serikat. Hasil estimasi parameter konsumsi Amerika Serikat memberikan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 1.00 yang berarti bahwa konsumsi Amerika Serikat 100 persen dipengaruhi oleh GDP dan konsumsi pada tahun sebelumnya. Secara bersama-sama kedua variabel penjelas ini mempengaruhi konsumsi pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 19,816.10. Secara individu kedua variabel ini juga cukup signifikan mempengaruhi konsumsi Amerika Serikat pada taraf nyata  0.05. Peningkatan GDP sebesar 1 miliar rupiah akan meningkatkan konsumsi sebesar 0.49 miliar US, ceteris paribus. Hasil estimasi parameter persamaan investasi Amerika Serikat memberikan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.93. Hal ini menjelaskan bahwa fluktuasi investasi Amerika Serikat 97 persennya dipengaruhi oleh GDP, tingkat suku bunga, investasi tahun sebelumnya, dan dummy variabel saat terjadinya krisis global yang melanda Amerika Serikat. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 65.40. Namun secara individu hanya ada dua variabel penjelas yang mempengaruhi investasi Amerika Serikat yaitu lag investasi pada taraf nyata  0.10 dan variabel dummy krisis ekonomi di Amerika Serikat pada taraf nyata  0.05. Saat terjadi krisis ekonomi, investasi di Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 358.0 miliar US. Hasil estimasi parameter pengeluaran pemerintah Amerika Serikat menunjukkan bahwa secara bersama-sama variasi pengeluaran pemerintah seluruhnya dipengaruhi oleh GDP, pengeluaran pemerintah tahun sebelumnya, dan dummy variabel saat terjadinya krisis ekonomi di Amerika Serikat. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien diterminasi R 2 1.00. Secara bersama- sama variabel penjelas ini mempengharuhi pengeluaran pemerintah pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya 1,728.50. Secara individu variabel GDP mepengaruhi pengeluaran pemerintah pada taraf nyata  0.15 dan variabel pengeluaran pemerintah tahun sebelumnya serta variabel dummy saat terjadinya krisis di negara ini pada taraf nyata  0.05. Peningkatan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan pengeluaran pemerintah sebesar 0.02 miliar US. Sementara saat terjadinya krisis pemerintah berupaya menanggulanginya dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah sebesar 471.2 miliar US. Hasil estimasi parameter persamaan ekspor Amerika serikat menghasilkan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.98. Hal ini memberikan arti bahwa variasi ekspor Amerika Serikat 98 persennya dipengaruhi oleh GDP, exchange rate , dan ekspor pada tahun sebelumnya. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 430.19. Secara individu variabel exchange rate dan ekspor pada tahun sebelumnya mempengaruhi variabel endogennya masing- masing pada taraf nyata  0.05, sementara GDP pada taraf nyata  0.10. Peningkatan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan ekspor Amerika Serikat sebesar 0.03 miliar US dengan menjaga variabel lainnya konstan. Variasi impor Amerika Serikat 99 persennya dipengaruhi oleh GDP dan impor pada tahun sebelumnya berdasarkan hasil estimasi parameter persamaan impor Amerika Serikat yang menghasilkan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.99. Variabel penjelas ini secara bersama-sama mempengaruhi variabel ekspor pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 793.87. Secara individu kedua variabel penjelas ini juga mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata  0.05. Peningkatan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan impor Amerika Serikat sebesar 0.09 miliar US, cateris paribus. Hasil estimasi parameter rata-rata pengeluaran wisman Amerika Serikat selama berada di Indonesia menunjukkan bahwa 83 persen variasi pengeluaran wisman ini dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita, harga pariwisata di Indonesia, pengeluaran wisman pada tahun sebelumnya, dan variabel dummy saat terjadinya krisis global dengan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.83. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya 23.23. Namun secara individu hanya variabel pengeluaran tahun sebelumnya dan variabel dummy saat terjadinya krisis yang mempengaruhi variabel endogennya masing- masing pada taraf nyata  0.05 dan 0.10. Pada saat terjadinya krisis ekonomi dan keamanan rata-rata pengeluaran wisman Amerika Serikat saat berkunjung ke Indonesia menurun 268.37 US. Hal ini bisa terjadi karena mereka tinggal di Indonesia lebih singkat jika dibandingkan pada masa sebelum terjadinya bom Bali dan setelah dicabutnya travel warning. Tabel 15. Lanjutan Variabel Estimasi Parameter Prob T Signifikansi TE_USA Pengeluaran Wisman Amerika Serikat Intercept 185.6841 0.6982 GDP per Capita Amerika YC_USA 1.625782 0.8685 Harga Pariwisata Indonesia P_USA -0.32971 0.8442 Lag TE_USA [TE_USA-1] 0.890355 0.0001 A Dummy D2 -268.368 0.0750 B R2=0.83; F-Hit=23.2; DW=1.80; DW-h=0.04 0.4843 CPI_USA Indeks Harga Konsumen Amerika Intercept 13.50194 0.0106 A Money Supply Amerika MS_USA 0.070634 0.0001 A R2=0.93; F-Hit=275.42; DW=0.78 ER_USA Exchange Rate Amerika Serikat Intercept 1.648814 .0001 A GDP per Capita Amerika YC_USA -0.06275 0.0013 A IHK Amerika Serikat CPI_USA 0.021447 0.0001 A R2=0.68; F-Hit=22.02; DW=0.99 R_USA Suku Bunga Amerika Serikat Intercept 6.34719 0.0307 A Money Supply Amerika MS_USA -0.00328 0.0663 B Lag R_USA [R_USA-1] 0.443459 0.0244 A R2=0.68; F-Hit=22.57; DW=0.97; DW-h=5.56 0.0001 Hasil estimasi parameter persamaan indeks harga konsumen Amerika Serikat menunjukkan bahwa variasi indeks ini 93 persennya dipengaruhi oleh money supply dengan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.93. Money supply ini mempengaruhi indeks harga konsumen pada taraf nyata  0.05. Peningkatan money supply sebesar 1 miliar US akan meningkatkan indeks harga konsumen sebesar 0.07 persen, ceteris paribus. Fluktuasi exchange rate Amerika Serikat 68 persennya dipengaruhi oleh GDP per kapita dan indeks harga konsumen. Hal ini terlihat dari nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.68 yang merupakan hasil estimasi parameter persamaan exchange rate . Secara bersama-sama kedua variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 22.02. Demikian pula secara individu kedua variabel penjelas ini mempengaruhi exchange rate pada taraf nyata  0.05. Hasil estimasi parameter persamaan suku bunga menunjukkan bahwa fluktuasi suku bunga 68 persennya dipengaruhi oleh money supply dan suku bunga tahun sebelumnya yang bisa dilihat dari besarnya nilai koefisien diterminasi R 2 yaitu 0.68. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi suku bunga pada taraf nyata  0.05. Secara individu lag suku bunga tahun sebelumnya mempengaruhi suku bunga pada taraf nyata 5 persen, sementara money supply pada taraf nyata 10 persen. Meningkatnya money supply sebesar 10 miliar US akan menurunkan suku bunga sebesar 0.03 persen.

5.6. Penerimaan Devisa dari Inggris

Hasil estimasi parameter pada 10 persamaan struktural penerimaan devisa dari Inggris memperoleh nilai koefisien diterminasi R 2 antara 0.66 sampai dengan 1.00. Nilai koefisien ini menunjukkan besarnya dalam persentase pengaruh variabel-variabel penjelasnya terhadap fluktuasi variabel endogennya. Selain itu dalam pendugaan parameter ini juga menghasilkan nilai statistik F antara 14.77 sampai dengan 3 193.72. Nilai statistik F ini menunjukkan apakah variabel-variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  tertentu. Demikan juga halnya secara individu variabel penjelas apakah mempengaruhi variabel endogennya juga akan dilihat dalam taraf nyata  0.05, 0.10, 0.15, dan 0.20. Hasil estimasi parameter persamaan kunjungan wisman asal Inggris ke Indonesia menghasilkan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.87. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi jumlah kunjungan wisman asal Inggris ke Indonesia sebesar 87 persennya dipengaruhi oleh variabel penjelas ekspor, harga pariwisata Indonesia, harga pariwisata negara pesaing Singapura, Malaysia, Thailand, variabel dummy kemanan di Indonesia, dan variabel dummy saat deterapkannya travel warning setelah terjadinya bom Bali 1 dan 2. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.05 dengan nilai statistik F-nya sebesar 14.77. Namun demikian secara individu yang mempengaruhi variabel endogen adalah harga pariwisata Singapura dan variabel dummy travel warning masing-masing pada taraf nyata  0.05 serta variabel harga pariwisata Malaysia dan variabel dummy krisis ekonomi pada taraf nyata  0.10. Hasil estimasi parameter harga pariwisata Singapura menunjukkan bahwa peningkatan harga pariwisata Singapura sebesar 1 persen akan meningkatkan jumlah kunjungan wisman Inggris ke Indonesia sebanyak 3 , 211 orang. Sementara diterapkannya travel warning akan mengurangi jumlah kunjungan wisman Inggris sebanyak 33 , 209 orang, ceteris paribus.