Gross Domestic Product Negara Asal Wisatawan Mancanegara Naik 2

justru mengalami penurunan ketika GDP Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 6.5 persen. Tabel 27. Hasil Simulasi Saat Gross Domestic Product Enam Negara Asal Wisatawan Mancanegara Naik 2 Persen dan Gross Domestic Product Indonesia Naik 6.5 Persen Variabel Endogen Simulasi Dasar GDP Negara Asal WismanNaik 2 dan YINA Naik 6.5 Perubahan 1. Singapura a. Jumlah Wisman orang 1 851 558 1 872 386 1.12 b. Rata-rata Pengeluaran US 544.7 544.7 c. Devisa Wisman juta US 1 008.5 1 019.9 1.13 d Harga Pariwisata 80.288 80.262 -0.03 2. Malaysia a. Jumlah Wisman orang 1 478 638 1 488 147 0.64 b. Rata-rata Pengeluaran US 789.7 796.2 0.82 c. Devisa Wisman juta US 1 167.6 1 184.9 1.48 d Harga Pariwisata 124.80 124.80 3. Jepang a. Jumlah Wisman orang 761 475 768 719 0.95 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 112.5 1 113.7 0.11 c. Devisa Wisman juta US 847.1 856.1 1.06 d. Harga Pariwisata 139.30 139.20 -0.07 4. Australia a. Jumlah Wisman orang 925 143 937 745 1.36 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 098.9 1 097.3 -0.15 c. Devisa Wisman juta US 1 016.6 1 028.9 1.21 d. Harga Pariwisata 137.00 137.60 0.44 5. Amerika Serikat a. Jumlah Wisman orang 173 549 174 522 0.56 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 750.5 1 751.3 0.05 c. Devisa Wisman juta US 303.8 305.6 0.59 d. Harga Pariwisata 185.20 185.20 6. Inggris a. Jumlah Wisman orang 157 066 157 223 0.10 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 592.1 1 595.9 0.24 c. Devisa Wisman juta US 250.1 250.9 0.32 d. Harga Pariwisata 78.22 78.19 -0.04 7. Lainnya a. Jumlah Wisman orang 2 739 646 2 735 117 -0.17 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 646.1 1 646.1 c. Devisa Wisman juta US 4 509.7 4 502.2 -0.17 8. Total a. Jumlah Wisman orang 8 087 075 8 133 859 0.58 b. Devisa Wisman juta US 9 103.4 9 148.5 0.50 Peningkatan jumlah kunjungan ini juga dipicu oleh menurunnya harga pariwisata Indonesia dari tiga negara asal wisatawan yaitu Singapura, Jepang, dan Inggris yang masing-masing menurun 0.03 persen, 0.07 persen, dan 0.04 persen. Sementara harga pariwisata Indonesia tidak mengalami perubahan di mata wisman asal Malaysia dan Amerika Serikat. Bahkan harga pariwisata Indonesia di mata wisman Australia mengalami peningkatan 0.42 persen ketika negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonominya sebesar 2 persen serta pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat 6.5 persen. Namun jumlah kunjungan wisman Australia tetap mengalami peningkatan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan 5 negara lainnya. Hal ini bisa terjadi karena memang peningkatan ekonomi negara tersebut lebih mempengaruhi minat wisman Australia untuk berkunjung ke Indonesia dibandingkan dengan harga pariwisata Indonesia. Di sisi lain jumlah wisman yang berasal di luar enam negara utama mengalami penurunan sebesar 0.17 persen ketika pertumbuhan ekonomi terjadi di enam negara asal dan tujuan wisman karena di luar enam negara utama ini hanya dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Ketika pertumbuhan ekonomi terjadi di Indonesia akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang semakin menguat. Penguatan nilai rupiah ini membuat wisman di luar enam negara utama ini mengalami penurunan. Devisa yang dibawa oleh wisman ke Indonesia secara keseluruhan akan meningkat 0.50 persen yang lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah kunjungannya. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran wisman selama mereka berada di Indonesia mengalami penurunan. Namun demikian rata-rata pengeluaran wisman dari Malaysia, Jepang, Amerika Serikat dan Inggris tetap mengalami peningkatan.

6.7. Gross Domestic Product Negara Asal Wisman Naik 2 Persen dan Suku

Bunga Indonesia Naik 25 Basis Poin Kombinasi simulasi kebijakan kontraksi moneter dan peningkatan perekonomian negara asal wisatawan memberikan dampak positif pada peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dan penerimaan devisanya. Jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia dan total pengeluaran mereka akan meningkat masing-masing 0.66 persen dan 0.62 persen. Peningkatan pengeluaran kunjungan maupun total pengeluarannya ini terjadi pada enam negara utama asal wisman dengan peningkatan jumlah kunjungan wisman tertinggi berasal dari negara Australia sebesar 1.43 persen. Sementara rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan dari negara ini mengalami penurunan 0.04 persen sehingga devisa yang masuk yang dibawa oleh wisman Australia ke Indonesia masih mengalami peningkatan 1.40 persen. Harga pariwisata Indonesia di mata wisman Singapura mengalami penurunan 0.25 persen, namun tidak mempengaruhi rata-rata pengeluaran mereka per kunjungan selama berada di Indonesia, sehingga penerimaan devisa yang masuk ke Indonesia pertumbuhannya sama dengan jumlah kunjungannya, yaitu sebesar 1.16 persen. Sedangkan harga pariwisata Indonesia di mata wisman asal Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris juga mengalami penurunan yang tidak hanya berpengaruh pada peningkatan kunjungan mereka ke Indonesia tetapi juga berpengaruh terhadap rata-rata pengeluaran mereka per kunjungan selama berada di Indonesia sehingga jumlah devisa yang masuk ke Indonesia meningkat lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan jumlah kunjungannya. Tabel 28. Hasil Simulasi Wisatawan Mancanegara Saat Gross Domestic Product Enam Negara Asal Wisman Naik 2 Persen dan Suku Bunga Indonesia