Penerimaan Devisa dari Negara Lainnya

wisman yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya sebanyak 135 , 298 orang. Besaran ini terlihat dalam estimasi parameter variabel trend. Travel warning setelah terjadinya bom Bali 1 dan 2 berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan wisman dari negara lainnya. Krisis kemanan yang melanda berbagai kota di Indonesia juga berpengaruh negatif terhadap kunjungan wisman ke Indonesia. Pengaruh kedua variabel dummy ini menurunkan jumlah kunjungan wisman negara lainnya sebanyak 784 ribu orang, sementara travel warning pasca bom Bali 1 dan 2 menurunkan jumlah kunjungan wisman sebanyak 342 ribu orang, ceteris paribus. Tabel 17. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Wisatawan Mancanegara Asal Negara Lainnya, Tahun 1984-2008 Variabel Estimasi Parameter Prob  T  Signifikansi TAO Kunjungan wisman negara lainnya Intercept -59745.7 0.6664 Harga minyak dunia POIL -6021.46 0.0382 A Exchange Rate Indonesia ER_INA 26.76969 0.7426 Trend 135298.4 .0001 A Dummy D1 -783896 0.1477 C Dummy D2 -342418 0.0312 A R2=0.94; F-Hit=56.12; DW=1.10 TEO Pengeluaran wisman negara lainnya Intercept 203.3572 0.2607 Exchange Rate Indonesia ER_INA 0.000133 0.9946 Lag TEO [TEO-1] 0.699915 0.0016 A Trend 10.83043 0.3781 Dummy D3 586.202 0.0030 A R2=0.73; F-Hit=12.86; DW=2.40 Berdasarkan hasil estimasi parameter persamaan rata-rata pengeluaran wisman dari negara lainnya menunjukkan bahwa 73 persen variasi rata-rata pengeluaran wisman dari negara lainnya dipengaruhi oleh variabel penjelas exchange rate , lag rata-rata pengeluaran wisman tahun sebelumnya, trend, dan variabel dummy saat diterapkannya tahun kunjungan Indonesia Visit Indonesia Year . Hal ini terlihat dari besarnya nilai koefisien diterminasi R 2 0.73. Secara bersama-sama variabel-variabel penjelas ini mempengaruhi rata-rata pengeluaran wisman pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 12.86. Namun secara individu hanya variabel lag rata-rata pengeluaran wisman pada tahun sebelumnya dan variabel dummy tahun kunjungan Indonesia yang mempengaruhi variabel endogen pada taraf nyata  0.05. Saat diterapkannya tahun kunjungan Indonesia rata-rata pengeluaran wisman meningkat US586.

5.8. Pengeluaran Devisa Penduduk Indonesia yang Pergi ke Luar Negeri

Penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri sebenarnya bisa dibedakan menjadi tiga kelompok dalam persamaan simultan ini. Kelompok tersebut adalah: 1 penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan untuk ibadah haji ke tanah suci, 2 penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan untuk umroh; dan iii penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri bukan untuk tujuan naik haji maupun umroh. Namun demikian data penduduk Indonesia yang bepergian untuk umroh yang diperoleh dari berbagai sumber masih belum menunjukkan validitas datanya. Data dari kantor Kementerian Agama hanya berdasarkan data jemaah umroh dari biro perjalanan yang melapor saja, sementara biro perjalanan yang tidak memberikan laporan tidak akan tercatat. Selain itu data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi tentang penduduk Indonesia yang datang untuk beribadah haji dan umroh ternyata ada yang lebih kecil juka dibandingkan dengan data jemaah haji saja yang diperoleh dari kantor Kementerian Agama. Oleh karena itu dalam menyusun persamaan pengeluaran devisa penduduk Indonesia tidak membuat persamaan perjalanan umroh secara tersendiri. Penduduk Indonesia yang pergi ke luar negeri yang terdiri dari haji dan non haji terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia. Sarana transportasi yang menawarkan tarif yang sangat bersaing antarperusahaan penerbangan baik domestik maupuan ke luar negeri sangat menguntungkan bagi konsumen. Keingintahuan penduduk Indonesia tentang luar negeri dan kemudahan bebas fiskal yang diberikan kepada penduduk yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP semakin mendorong mereka untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Peluang ini diantisipasi oleh perusahaan biro perjalanan untuk mengkemas paket perjalanan yang cukup bersaing antarperusahaan biro perjalanan. Konsumsi barang dan jasa oleh penduduk Indonesia selama dalam perjalanan di luar negeri merupakan pengeluaran devisa yang langsung diterima oleh negara yang dituju. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan perjalanan ke luar negeri maupun jumlah pengeluarannya. Untuk melihat fenomena di atas maka disusunlah persamaan simultan pengeluaran devisa penduduk Indonesia yang pergi ke luar negeri. Hasil estimasi parameter persamaan-persamaan simultan pengeluaran devisa penduduk Indonesia yang pergi ke luar negeri menunjukkan bahwa variasi variabel endogennya dipengaruhi oleh variabel-variabel penjelas antara 60 persen sampai dengan 99 persen. Hal ini terlihat dengan besarnya nilai koefisien diterminasi R 2 antara 0.60 sampai dengan 0.99 dari 12 persamaan struktural.