Penerimaan Devisa dari Inggris

antara 14.77 sampai dengan 3 193.72. Nilai statistik F ini menunjukkan apakah variabel-variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  tertentu. Demikan juga halnya secara individu variabel penjelas apakah mempengaruhi variabel endogennya juga akan dilihat dalam taraf nyata  0.05, 0.10, 0.15, dan 0.20. Hasil estimasi parameter persamaan kunjungan wisman asal Inggris ke Indonesia menghasilkan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.87. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi jumlah kunjungan wisman asal Inggris ke Indonesia sebesar 87 persennya dipengaruhi oleh variabel penjelas ekspor, harga pariwisata Indonesia, harga pariwisata negara pesaing Singapura, Malaysia, Thailand, variabel dummy kemanan di Indonesia, dan variabel dummy saat deterapkannya travel warning setelah terjadinya bom Bali 1 dan 2. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.05 dengan nilai statistik F-nya sebesar 14.77. Namun demikian secara individu yang mempengaruhi variabel endogen adalah harga pariwisata Singapura dan variabel dummy travel warning masing-masing pada taraf nyata  0.05 serta variabel harga pariwisata Malaysia dan variabel dummy krisis ekonomi pada taraf nyata  0.10. Hasil estimasi parameter harga pariwisata Singapura menunjukkan bahwa peningkatan harga pariwisata Singapura sebesar 1 persen akan meningkatkan jumlah kunjungan wisman Inggris ke Indonesia sebanyak 3 , 211 orang. Sementara diterapkannya travel warning akan mengurangi jumlah kunjungan wisman Inggris sebanyak 33 , 209 orang, ceteris paribus. Tabel 16. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Wisatawan Mancanegara Asal Inggris, Tahun 1984-2008 Variabel Estimasi Parameter Prob T Signifikansi TA_UK Kunjungan Wisman Inggris Intercept 53420.31 0.3536 Ekspor Inggris X_UK 15.92859 0.8472 Harga Pariwisata Indonesia PI_UK -139.154 0.7267 Harga Pariwisata Singapura PS_UK 3211.432 0.0003 A Harga Pariwisata Malaysia PM_UK -1539.38 0.0688 B Harga Pariwisata Thailand PT_UK -510.469 0.4846 Dummy D1 -43052.4 0.0573 B Dummy D2 -33209.1 0.0421 A R2=0.87; F-Hit=14.77; DW=2.09 C_UK Konsumsi Inggris Intercept -40.029 0.0121 A Gross Domestic Product Inggris Y_UK 0.602397 .0001 A Lag C_UK [C_UK-1] 0.098103 0.0358 A R2=1.0; F-Hit=3193.72; DW=0.32; DW-h=3.63 0.0001 I_UK InvestasiInggris Intercept 9.640769 0.6159 Gross Domestic Product Inggris Y_UK 0.13316 .0001 A Lag I_UK [I_UK-1] 0.228809 0.1115 C R2=0.92; F-Hit=126.86; DW=0.89; DW-h=3.55 0.0002 G_UK Pengeluaran Pemerintah Inggris Intercept -27.5712 0.0623 B Gross Domestic Product Inggris Y_UK 0.149186 .0001 A Lag G_UK [G_UK-1] 0.357074 0.0038 A R2=0.97; F-Hit=387.10; DW=0.60; DW-h=3.92 0.0001 X_UK Ekspor Inggris Intercept -245.579 0.0338 A Gross Domestic Product Inggris Y_UK 0.234567 0.0002 A Exchange Rate Inggris ER_UK 291.0525 0.0408 A LagX_UK [X_UK-1] 0.266371 0.1025 C R2=0.97; F-Hit=231.45; DW=1.16; DW-h=2.85 0.0022 M_UK Impor Inggris Intercept -59.8806 0.0078 A Gross Domestic Product Inggris Y_UK 0.242448 .0001 A Lag M_UK [M_UK-1] 0.274386 0.0369 A R2=0.98; F-Hit=479.7; DW=1.02; DW-h=2.56 0.0052 Sedangkan peningkatan harga pariwisata Malaysia sebesar 1 persen akan menurunkan jumlah wisman asal Inggris sebanyak 1 , 539 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata Malaysia adalah komplemen dari pariwisata Indonesia. Saat wisatawan Inggris berkunjung ke Indonesia mereka juga akan mengunjungi Malaysia, demikian juga sebaliknya. Pada persamaan struktural konsumsi Inggris menghasilkan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 1.00 yang berarti bahwa fluktuasi konsumsi Inggris sepenuhnya dipengaruhi oleh variabel penjelas GDP dan konsumsi Inggris pada tahun sebelumnya. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 3 , 193.72. Demikian juga secara individu kedua variabel penjelas ini mempengaruhi konsumsi Inggris masing-masing pada taraf nyata  0.05. Peningkatan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan konsumsi sebesar 0.60 miliar US, ceteris paribus. Hasil estimasi parameter persamaan investasi Inggris menunjukkan bahwa tingkat suku bunga di Inggris tidak mempengaruhi investasi. Secara bersama-sama GDP dan variabel lag investasi pada tahun sebelumnya mempengaruhi investasi pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 126.86. Fluktuasi investasi di Inggris ini sebesar 92 persennya dipengaruhi oleh variabel penjelas suku bunga dan lag investasi yang ditunjukkan dengan besarnya nilai koefisien diterminasi R 2 0.92. Fluktuasi pengeluaran pemerintah Inggris 97 persennya dipengaruhi oleh variabel penjelas GDP dan pengeluaran pemerintah pada tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari hasil estimasi parameter persamaan pengeluaran pemerintah Inggris yang memberikan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.97. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.01 dengan nilai F-nya sebesar 387.10. Secara individu kedua variabel penjelas ini juga mepengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.05. Peningkatan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan pengeluaran pemerintah sebesar 0.15 miliar US, ceteris paribus. Hasil estimasi parameter persamaan ekspor Inggris menghasilkan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.97. Hal ini menunjukkan bahwa variasi ekspor Inggris 97 persennya dipengaruhi oleh GDP, exchange rate, dan lag ekspor pada tahun sebelumnya. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 231.45. Secara individu variabel GDP dan exchange rate mempengaruhi ekspor pada taraf nyata  0.05, sementara lag ekspor tahun sebelumnya mempengaruhi ekspor pada taraf nyata  0.15. Peningkatan GDP sebesar 1 miliar US akan meningkatkan ekspor Inggris sebesar 0.24 miliar US dengan menjaga variabel penjelas lainnya konstan. Impor Inggris secara bersama-sama dipengaruhi oleh variabel penjelas GDP dan lag impor tahun sebelumnya pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya 479.7. Hal ini terlihat dari hasil estimasi parameter persamaan impor Inggris yang juga menunjukkan bahwa fluktuasi impor 98 persennya dipengaruhi oleh dua variabel penjelas dengan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.98. Secara individu yang mempengaruhi impor adalah GDP dan lag impor tahun sebelumnya pada taraf nyata  0.05. Hasil estimasi parameter persamaan rata-rata pengeluaran wisman asal Inggris menunjukkan bahwa 78 persen variasi pengeluaran wisman ini dipengaruhi oleh variabel penjelas GDP per kapita, harga pariwisata Indonesia, lag rata-rata pengeluaran pada tahun sebelumnya, variabel dummy travel warning setelah terjadinya bom Bali 1. Hal ini terlihat dari besarnya nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.78. Secara bersama-sama variabel-variabel penjelas ini mempengaruhi rata-rata pengeluaran wisman asal Inggris pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya sebesar 16.66. Namun demikian secara individu yang mempengaruhi variabel endogennya hanya lag rata-rata pengeluaran tahun sebelumnya dan variabel dummy travel warning setelah bom Bali 1 pada taraf nyata  0.05. Saat diterapkannya travel warning rata-rata pengeluaran wisman Inggris menurun 397.0 US, ceteris paribus. Tabel 16. Lanjutan Variabel Estimasi Parameter Prob T Signifikansi TE_UK Pengeluaran Wisman Inggris Intercept 217.7112 0.5041 Gross Domestic Product per Capita Inggris YC_UK 5.218948 0.4093 Harga Pariwisata Indonesia P_UK -0.43583 0.7079 Lag TE_UK [TE_UK-1] 0.756632 0.0001 A Dummy D3 -396.995 0.0273 A R2=0.78; F-Hit=16.66; DW=2.78; DW-h=-3.11 0.0009 CPI_UK Indeks Harga Konsumen Inggris Intercept 80.77649 0.0001 A Suku Bunga Inggris R_UK -2.76241 0.0001 A Money Supply Inggris MS_UK 0.5162 0.0001 A R2=0.89; F-Hit=89.33; DW=0.55 ER_UK Exchange Rate Inggris Intercept 0.770846 0.0001 A Gross Domestic Product per Capita Inggris YC_UK -0.01545 0.0001 A Indeks Harga Konsumen Inggris CPI_UK 0.003174 0.0002 A R2=0.78; F-Hit=37.69; DW=0.42 R_UK Suku Bunga Inggris Intercept 1.545234 0.2698 Money Supply Inggris MS_UK -0.00431 0.7417 Lag R_UK [R_UK-1] 0.797824 0.0001 A R2=0.66; F-Hit=20.75; DW=1.17; DW-h=1.58 0.0566 Hasil estimasi parameter persamaan indeks harga konsumen Inggris menunjukkan bahwa fluktuasi indeks harga konsumen 89 persennya dipengaruhi oleh variabel penjelas suku bunga dan money supply dengan nilai koefisien diterminasinya R 2 sebesar 0.89. Secara bersama-sama variabel penjelas ini mempengaruhi indeks harga konsumen pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya 89.33. Peningkatan suku bunga sebesar 1 persen akan menurunkan indeks harga konsumen sebesar 2.76 persen, ceteris paribus. Peningkatan uang yang beredar sebesar 1 miliar US akan meningkatkan indeks harga konsumen sebesar 0.52 persen. Fluktuasi nilai tukar mata uang Inggris 78 persennya dipengaruhi oleh variabel penjelas GDP per kapita dan indeks harga konsumen yang ditunjukkan dengan nilai koefisien diterminasi R 2 0.78. Hal ini terlihat dari hasil pendugaan parameter persamaan exchange rate pada Tabel 12 yang juga menunjukkan secara bersama-sama variabel penjelas mempengaruhi exchange rate pada taraf nyata  0.05 dengan nilai statistik F-nya sebesar 37.69. Secara individu kedua variabel penjelas juga mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.05. Pengaruh kedua variabel ini relatif kecil, terlihat dari kecilnya nilai dugaan koefisien masing-masing variabel penjelasnya. Hasil estimasi parameter persamaan suku bunga menunjukkan bahwa variabel endogennya sebesar 66 persennya dipengaruhi oleh variabel penjelas exchange rate dan lag suku bunga tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari besarnya nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.66. Secara bersama-sama kedua variabel penjelas ini mempengaruhi suku bunga pada taraf nyata  0.05 dengan nilai statistik F-nya sebesar 20.75. Namun secara individu hanya variabel lag suku bunga yang mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.05.

5.7. Penerimaan Devisa dari Negara Lainnya

Estimasi parameter persamaan penerimaan devisa dari negara lainnya yang merupakan gabungan dari beberapa negara selain enam negara di atas yang hanya menggunakan dua persamaan yaitu kunjungan wisman negara lainnya dan pengeluaran wisman negara lainnya. Hasil pendugaan parameter persamaan kunjungan wisman negara lainnya menghasilkan nilai koefisien diterminasi R 2 sebesar 0.94. Ini menunjukkan bahwa variabel endogen kunjungan wisman negara lainnya 94 persennya dipengaruhi oleh variabel penjelas harga munyak dunia, exchange rate, trend, dan variabel dummy keamanan serta travel warning pasca bom Bali 1 dan 2. Secara bersama-sama variabel-variabel penjelas mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.01 dengan nilai statistik F-nya 56.12. Namun secara individu variabel penjelas exchange rate tidak mempengaruhi jumlah kunjungan wisman dari negara lainnya. Sementara variabel penjelas harga minyak dunia, trend, dan variabel dummy travel warning pasca bom Bali 1 dan 2 mempengaruhi jumlah kunjungan wisman dari negara lainnya pada taraf nyata  0.05. Saat terjadinya krisis kemanan di Indonesia juga mempengaruhi jumlah kunjungan wisman negara lainnya. Variabel penjelas ini mempengaruhi variabel endogennya pada taraf nyata  0.15. Besaran estimasi parameter variabel penjelas menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak dunia per barel sebesar US1 akan menurunkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dari negara lainnya sebanyak 6 021 orang dengan menjaga variabel lainnya konstan. Sementara kecenderungan peningkatan jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya sebanyak 135 , 298 orang. Besaran ini terlihat dalam estimasi parameter variabel trend. Travel warning setelah terjadinya bom Bali 1 dan 2 berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan wisman dari negara lainnya. Krisis kemanan yang melanda berbagai kota di Indonesia juga berpengaruh negatif terhadap kunjungan wisman ke Indonesia. Pengaruh kedua variabel dummy ini menurunkan jumlah kunjungan wisman negara lainnya sebanyak 784 ribu orang, sementara travel warning pasca bom Bali 1 dan 2 menurunkan jumlah kunjungan wisman sebanyak 342 ribu orang, ceteris paribus. Tabel 17. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Wisatawan Mancanegara Asal Negara Lainnya, Tahun 1984-2008 Variabel Estimasi Parameter Prob  T  Signifikansi TAO Kunjungan wisman negara lainnya Intercept -59745.7 0.6664 Harga minyak dunia POIL -6021.46 0.0382 A Exchange Rate Indonesia ER_INA 26.76969 0.7426 Trend 135298.4 .0001 A Dummy D1 -783896 0.1477 C Dummy D2 -342418 0.0312 A R2=0.94; F-Hit=56.12; DW=1.10 TEO Pengeluaran wisman negara lainnya Intercept 203.3572 0.2607 Exchange Rate Indonesia ER_INA 0.000133 0.9946 Lag TEO [TEO-1] 0.699915 0.0016 A Trend 10.83043 0.3781 Dummy D3 586.202 0.0030 A R2=0.73; F-Hit=12.86; DW=2.40 Berdasarkan hasil estimasi parameter persamaan rata-rata pengeluaran wisman dari negara lainnya menunjukkan bahwa 73 persen variasi rata-rata