Diterapkannya Travel Warning SIMULASI KEBIJAKAN DAN PEMBAHASAN
negara di dunia. Hal ini terjadi semata-mata karena pemerintah dari negara asal wisman yang ingin melindungi penduduknya agar tidak menjadi korban terorisme
di Indonesia. Oleh karena itu negara-negara tersebut menerapkan travel warning terhadap Indonesia bagi warga mereka.
Tabel 33. Hasil Simulasi Ketika Travel Warning Diterapkan oleh Enam Negara Asal Wisatawan Mancanegara terhadap Indonesia
Variabel Endogen Simulasi
Dasar Travel
Warning Perubahan
1. Singapura a. Jumlah Wisman orang
1 851 558 1 695 486
-8.43 b. Rata-rata Pengeluaran US
544.7 544.7
- c. Devisa Wisman juta US
1 008.5 923.5
-8.43 2. Malaysia
a. Jumlah Wisman orang 1 478 638
1 478 638 -
b. Rata-rata Pengeluaran US 789.7
789.7 -
c. Devisa Wisman juta US 1 167.6
1 167.6 -
3. Jepang a. Jumlah Wisman orang
761 475 626 584
-17.71 b. Rata-rata Pengeluaran US
1 112.5 1 112.5
- c. Devisa Wisman juta US
847.1 697.1
-17.71 4. Australia
a. Jumlah Wisman orang 925 143
806 250 -12.85
b. Rata-rata Pengeluaran US 1 098.9
1 098.9 -
c. Devisa Wisman juta US 1 016.6
886.0 -12.85
5. Amerika Serikat a. Jumlah Wisman orang
173 549 145 585
-16.11 b. Rata-rata Pengeluaran US
1 750.5 1 750.5
- c. Devisa Wisman juta US
303.8 254.8
-16.11 6. Inggris
a. Jumlah Wisman orang 157 066
123 857 -21.14
b. Rata-rata Pengeluaran US 1 592.1
1 592.1 -
c. Devisa Wisman juta US 250.1
197.2 -21.15
7. Lainnya a. Jumlah Wisman orang
2 739 646 2 397 228
-12.50 b. Rata-rata Pengeluaran US
1 646.1 1 646.1
- c. Devisa Wisman juta US
4 509.7 3 946.1
-12.50 8. Seluruh Negara
a. Jumlah Wisman orang 8 087 075
7 273 628 -10.06
b. Devisa Wisman juta US 9 103.4
8 072.3 -11.33
Upaya keras pemerintah Indonesia untuk memperbaiki citra Indonesia sebagai negara tujuan wisatawan mancanegara setelah peristiwa bom Bali 1
menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Promosi ini dimulai dari dalam negeri sendiri terhadap penduduk Indonesia jika ingin berlibur agar mengunjungi Bali.
Upaya ini cukup berhasil menggerakkan perekonomian Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata. Selain itu secara perlahan juga dilakukan promosi ke luar negeri
agar penduduk mereka berkunjung kembali ke Indonesia sebagai daerah tujuan pariwisata.
Ketika upaya pemerintah bersama masyarakat pariwisata Indonesia sudah mulai menunujukkan keberhasilannya dalam meningkatkan citra Indonesia di
mata dunia dinodai kembali dengan terjadinya peristiwa bom Bali kedua pada tahun 2006 yang dilakukan oleh kelompok teroris yang masih berkaitan
dengan peristiwa bom Bali 1. Hal ini kembali memperpuruk pariwisata Indonesia di mata dunia. Upaya keras pemerintah selama ini untuk meningkatkan
citra pariwisata Indonesia seakan-akan menjadi sia-sia. Kembali pemerintah dituntut untuk melindungi warga negaranya maupun penduduk luar negeri yang
sedang berkunjung ke Indonesia dari serangan teroris. Karena yang menjadi korban atas serangan teroris ini tidak hanya wisatawan mancanegara tetapi juga
wisatawan nusantara. Sekali lagi pemerintah berupaya keras agar Indonesia tidak dikenakan lagi travel warning oleh negara asal wisman dengan memburu teroris
yang masih berkeliaran di wilayah Indonesia. Upaya ini cukup berhasil dengan ditangkapnya beberapa gembong teroris seperti Doktor Azhari dan Noordin
M.Top yang keduanya merupakan warga negara Malaysia. Berdasarkan pengalaman terjadinya peristiwa bom Bali 1 dan 2 yang
ditindaklanjuti oleh negara asal wisman dengan menerapkan travel warning
terhadap Indonesia maka dalam simulasi ini ingin melihat dampaknya kunjungan wisman ke Indonesia ketika travel warning diterapkan kembali pada tahun 2012 .
Secara keseluruhan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia akan menurun 10.06 persen ketika diterapkan travel warning. Penurunan ini juga diikuti oleh
penurunan penerimaan devisa pariwisata sebesar 11.33 persen. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa wisman asal Malaysia tidak terpengaruh oleh
peristiwa ketidakamanan yang terjadi di Indonesia, sementara wisman yang berasal dari lima negara utama mengalami penurunan. Penurunan terbesar terjadi
pada wisman asal Inggris yaitu sebesar 21.14 persen. Dampak terbesar kedua terjadi pada wisman yang berasal dari Jepang yang menurun 17.71 persen diikuti
oleh wisman yang berasal dari Amerika Serikat yang menurun sebesar 16.11 persen.