Logam Berat Dalam Ekosistem Perairan

banyak, maka dapat menimbulkan pencemaran perairan. Senyawa Zn mempunyai kemanpuan melarut yang relatif tinggi, maka logam tersebut tersebar luas di perairan Llyod, 1992 dalam Damaiyanti, 1997. Apabila konsentrasi logam berat Zn dalam perairan berada pada konsntrasi yang tinggi, maka kemungkinan besar logam Zn dapat terakumulasi dalam tubuh biota air. Pada konsentrasi yang tinggi logam berat Zn dapat bersifat racun bagi mikroorganisme. Kadar Zn sebesar 0,015 ppm dapat menurunkan aktivitas fotosintesa tumbuhan perairan dan konsentrasi 0,02 ppm dapat menurunkan proses pertumbuhan fitoplankton Clark, 1986.

2.5. Logam Berat Dalam Ekosistem Perairan

Logam-logam dalam lingkungan perairan umumnya berada dalam bentuk ion. Ion-ion tersebut ada yang merupakan ion-ion bebas, pasangan ion organik, ion-ion kompleks dan bentuk-bentuk ion-ion lain. Dalam badan perairan ion-ion logam juga bereaksi membentuk kompleks organik dan kompleks anorganik. Kelarutan dari unsur-unsur logam dan logam berat dalam badan perairan dikontrol oleh: 1 pH badan air, 2 jenis dan konsentrasi logam dan khelat, 3 keadaan komponen mineral teroksidasi dan sistem yang berlingkungan redoks Leckie dan James 1974 dalam Palar, 2004 . Menurut Smith et al. 1980 dalam Kusumahadi, 1998, pada prinsipnya penyebaran logam berat dalam ekosistem perairan dicirikan oleh adanya keberadaan kandungan logam berat dalam wilayah perairan tertentu, karena pengaruh kondisi perairan tersebut. Konsentrasi logam berat yang berbeda dalam ekosistem perairan disebabkan oleh adanya pencampuran berbagai bentuk senyawa kompleks. Reaksi yang terjadi dapat mempengaruhi atau mengubah konsentrasi, termasuk juga perubahan valensi kation. Selain itu, kemungkinan juga terjadinya penyerapan oleh bahan partikel yang kemudian mengendap di dasar, dan adanya proses pengenceran. Keadaan tersebut mempengaruhi proses kimia dan fisika dari pencemar tersebut dalam ekosistem perairan. Dalam badan air tawar, penyerapan logam yang dilakukan oleh partikel- pertikel dan kompleks-kompleks ligand lebih bervariasi bila dibandingkan dengan air laut. Perbedaan tersebut berkenaan dengan tingkat kompleksitas dan 21 kekentalan dari badan perairan. Lautan merupakan badan air yang kompleksitas yang sangat tinggi. Secara lebih rinci perbedaan tersebut disebabkan oleh: 1 adanya perbedaan kekuatan ion-ion, 2 perbedaan konsentrasi dari logam-logam yang ada dan juga terlarut dalam badan perairan, 3 perbedaan konsentrasi antara kation-kation dengan anion-anion utama yang ada dalam badan perairan, dan 4 dalam badan air tawar konsentrasi ligand organik lebih besar. Logam-logam berat yang terlarut dalam badan perairan pada konsentrasi tertentu akan berubah fungsi menjadi sumber racun bagi kehidupan perairan. Meskipun daya racun yang ditimbulkan oleh satu jenis logam berat terhadap semua biota perairan tidak sama, namun kehancuran dari satu kelompok dapat terjadi terputusnya satu mata rantai kehidupan. Pada tingkat tertentu, keadaan tersebut dapat menghancurkan satu tatanan suatu ekosistem perairan. Pencemaran logam berat dapat merusak lingkungan perairan dalam hal stabilitas, keanekaragaman, dan kedewasaan ekosistem. Dari aspek ekologis, kerusakan ekosistem perairan akibat pencemaran logam berat dapat ditentukan oleh faktor kadar dan kesinambungan zat pencemar yang masuk dalam perairan, sifat toksisitas, dan bioakumulasi. Pencemaran logam berat akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur komunitas perairan, jaringan makanan, efek fisiologi, genetik, dan resistensi. Daya toksisitas logam berat terhadap mahluk hidup sangat bergantung pada spesies, lokasi, umur fase siklus hidup, daya tahan detoksikasi, dan kemanpuan individu untuk menghindar dari pengaruh pencemar. Pada perairan, kehadiran logam berat dapat mempengaruhi semua spesies kehidupan dalam air, terutama pada konsentrasi yang melebihi normal. Semakin besar kadar logam berat, daya toksisitasnya semakin besar pula. Di samping faktor-faktor tersebut, faktor lingkungan seperti pH, kesadahan, suhu, dan salinitas juga turut mempengaruhi toksisitas logam berat. Penurunan pH menyebabkan toksisitas logam berat semakin besar. Kesadahan dapat mengurangi toksisitas logam berat, karena logam berat dalam air dengan kesadahan tinggi akan membentuk senyawa kompleks yang mengendap dalam air. Darmono 2001 menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi daya toksisitas logam dalam air terhadap mahluk yang hidup di dalamnya, yaitu: 1. Bentuk ikatan kimia dari logam yang terlarut 2. Pengaruh interaksi antara logam dan jenis toksikan lainnya 3. Pengaruh lingkungan seperti suhu, kadar garam, pH, dan kadar oksigen yang terlarut dalam air. 4. Kondisi hewan, fase siklus hidup telur, larva, dewasa, besarnya ukuran organisme, jenis kelamin, dan kecukupan kebutuhan nutrisi. 5. Kemanpuan hewan untuk menghindar dari pengaruh pencemar 6. Kemanpuan organisme untuk beraklimatisasi terhadap bahan toksik logam.

2.6. Logam Berat Dalam Sedimen