Sumber Logam Berat TINJAUAN PUSTAKA

berlebihan sehingga dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proses fisika-kimia perairan. 2. Polutan toksik Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian lethal maupun bukan kematian sub-lethal, misalnya terganggunya pertumbuhan, tingkah laku, dan karakteristik morfologi berbagai organisme akuatik. Polutan toksik ini biasanya berupa bahan-bahan yang bukan bahan alami, misalnya pestisida, detergen, dan bahan-bahan yang lain.

2.3. Sumber Logam Berat

Istilah logam secara fisik mengandung suatu arti yang merupakan konduktor listrik yang baik dan mempunyai konduktivitas panas, rapatan, kemudahan ditempa, kekerasan, dan keelektropositifan yang tinggi. Meskipun demikian, beberapa unsur boron, silikon, germanium, arsen, dan tellirium yang diketahui sebagai metaloid, mempunyai satu atau lebih sifat-sifat tersebut. Tetapi tidaklah cukup membedakannya dalam kekhasan untuk memungkinkan suatu pemisahan yang persis logam atau bukan logam. Lebih jauh, bentuk alotrofik dari beberapa unsur di garis batas mungkin juga memperlihatkan sifat-sifat yang berbeda Wittman, 1979 dalam Connel dan Miller, 2006 Logam berasal dari kerak bumi berupa bahan-bahan murni, organik, dan anorganik. Secara alami siklus perputaran logam adalah dari kerak bumi kemudian ke lapisan tanah, kemudian ke mahluk hidup tanaman, hewan, dan manusia, ke dalam air, mengendap dan akhirnya kembali ke kerak bumi Darmono, 1995. Istilah logam biasanya diberikan kepada semua unsur-unsur kimia dengan ketentuan atau kaidah-kaidah tertentu. Unsur ini dalam kondisi suhu kamar, tidak selalu berbentuk padat melainkan ada yang berbentuk cair. Logam-logam cair, contohnya: air raksa atau hidragyrum Hg, serium Ce, dan gallium Ga. Setiap logam mempunyai bentuk dan kemanpuan atau daya yang terkandung di dalamnya, maka setiap logam, yaitu memiliki kemanpuan yang baik sebagai penghantar daya listrik konduktor, memiliki kemanpuan sebagai penghantar panas yang baik, memiliki rapatan yang tinggi, dapat membentuk alloy dengan logam lainnya, dan untuk logam yang padat, dapat ditempa dan dibentuk Palar, 2004. Logam adalah unsur alam yang dapat di peroleh dari laut, dari erosi batuan tambang, vulkanisme dan sebagainya. Logam dapat dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu: 1. Logam ringan seperti natrium, kalium, dan sebagainya, biasanya sebagai kation aktif di dalam larutan encer. 2. Logam transisi seperti besi, tembaga, kobalt, dan mangan diperlukan dalam konsentrasi yang rendah, tetapi dapat menjadi racun dalam konsentrasi yang tinggi. 3. Logam berat dan metaloid seperti raksa, timah hitam, timah, selenium, dan arsen , umumnya tidak diperlukan dalam kegiatan metabolisme dan sebagai racun bagi sel pada konsentrasi rendah. Logam-logam di atmosfir berdasarkan sumber alamiahnya berasal dari: 1 debu-debu dari kegiatan gunung berapi, 2 erosi dan pelapukan tebing dan tanah, 3 asap dan kebakaran hutan, dan 4 aerosol dan partikulasi dari permukaan laut. Kegiatan manusia juga merupakan sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan perairan. Masuknya logam berasal dari buangan langsung dari berbagai jenis limbah yang beracun, gangguan pada cekungan- cekungan perairan, presifitasi dan jatuhan atmosfir. Sumber utam pemasukan logam dirangkum sebagai berikut Wittman, 1979 dalam Connel dan Miller, 2006: 1. Kegiatan Pertambangan Eksploitasi timbunan biji dalam membongkar dalam permukaan batu bara dan sejumlah besar sisa-sisa batu atau tanah untuk mempercepat kondisi pelapukan. Hal ini menyebabkan masalah kualitas air yang serius, yang mengakibatkan tingginya kadar logam seperti besi Fe, mangan Mn, seng Zn, kobalt Co, nikel Ni, dan tembaga Cu. 2. Cairan Limbah Rumahtangga Jumlah logam runutan yang cukup besar disumbangkan ke dalam cairan limbah rumahtangga oleh sampah-sampah metabolik, korosi pipa-pipa air Cu, 15 Pb, Zn, dan Cd dan produk-produk konsumer misalnya formula deterjen yang mengandung Fe, Mn, Cr, Ni, Co, Zn, Cr, dan As. 3. Limbah dan Buangan Industri Beberapa logam runutan yang dibuang ke dalam lingkungan perairan melalui caiarn limbah industri demikian juga dengan penimbunan dan pencucian lumpur industri. Emisi logam dari pembakaran bahan bakar fosil juga merupakan sumber utama logam dari udara yang ada di dalam air alamiah dan daerah aliran sungai. 4. Aliran Pertanian Sifat yang berbeda-beda mengenai kegiatan dan praktek pertanian di seluruh dunia mempersulit pengujian sumber-sumber logam ini secara keseluruhan. Namun demikian, sangat banyak endapan yang mengandung logam, hilang dari daerah pertanian sebagai akibat dari erosi tanah. Sumber utama emisi logam arsen As, kadmium Cd, timbal Pb, dan merkuri Hg adalah pada proses peleburan dan pemurnian logam non-ferous bukan besi. Emisi logam tersebut dapat terjadi pada saat pemrosesan primer pemrosesan dari konsentrat mineral maupun pemrosesan sekunder pemrosesan dalam pabrik. Pemrosesan primer ialah pemrosesan pada daerah tambang. Logam berat adalah suatu logam dengan bobot jenis besar. Logam ini memiliki karakter seperti berkilau, lunak, atau dapat ditempa malleability, bersifat dapat mengalir ductility, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang tinggi dan bersifat kimiawi, yaitu sebagai dasar pembentukan reaksi dengan asam. Selain itu, logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas yang lebih besar dari 5 gram per cm 3 , mempunyai nomor atom lebih besar dari 21 dan dapat di bagian tengah daftar periodik. Beberapa macam logam berat sangat beracun terhadap tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Logam-logam tersebut bersifat tahan lama dan keracunannya bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama. Unsur logam berat dalam jumlah yang berlebihan akan bersifat racun. Toksisitas daya racun logam berat tergantung pada jenis, kadar, efek sinergis-antagonis, dan bentuk fisika-kimianya Connell dan Miller, 2006. Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lainnya. Perbedaan terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat tersebut berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Sebagai contoh, bila unsur logam besi Fe masuk ke dalam tubuh, meski dalam jumlah yang berlebihan, biasanya tidak menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap tubuh. Karena unsur besi Fe dibutuhkan dalam darah untuk mengikat oksigen. Sedangkan unsur logam berat baik itu logam berat beracun yang dipentingkan seperti tembaga Cu, bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh. Jika yang masuk ke dalam tubuh organisme hidup adalah unsur logam beracun seperti merkuri Hg, maka organisme dapat mengakibatkan keracunan Palar, 2004. 2.4. Logam Berat 2.4.1. Timbal Pb