oleh organisme air yang berarti logam timbal Pb akan terus terakumulasi dalam tubuh sehingga kandungannya dalam tubuh akan terus meningkat sesuai dengan
kenaikan kandungan logam timbal Pb dalam perairan. Hasil percobaan LC50 selama 96 jam menunjukkan bahwa pada kadar Zn
60 ppm telah dapat menyebabkan kematian 50 hewan uji ikan, sedangkan pada embrio kerang C. Virginika pada kadar Zn 310 ppb telah dapat mematikan
hewan uji sebanyak 50 LC50 seama 24 jam dan pada kadar Zn 166 ppb dan 195,4 ppb telah dapat mematikan embrio dan larva kerang M. Marcenaria
sebanyak 50 LC 50 24 jam Calabrese et al, 1973 dan 1977 dalam Muhajir dkk
, 2004. Hasil analisis regresi hubungan kandungan logam Pb dan Zn dalam
sedimen dengan makrozoobentos dapat dilihat pada Lampiran 9. Sedangkan
secara keseluruhan hasil output SPSS korelasi antara logam Pb dan Zn dalam air, sedimen, dan makrozoobentos pada setiap stasiun pengamatan disajikan pada
Lampiran 10.
4.3.4. Hubungan Total Kandungan Logam Pb dan Zn Dalam Air dan Sedimen Dengan Makrozoobentos
Berdasarkan
total hasil uji korelasi dan regresi antara kandungan logam Pb
dan Zn dalam air dan sedimen dengan makrozoobentos mempunyai nilai yang bervariasi dan adanya korelasi positif dan negatif. Dari hasil nilai uji korelasi
total menunjukkan bahwa kandungan logam Pb dalam air dengan sedimen mempunyai nilai korelasi negatif r = - 0,517 yang nyat pada taraf kepercayaan
95 p 0,05 = p 0,048 dan kandungan logam Pb dalam sedimen dengan makrozoobentos mempunyai nilai korelasi positif r = 0,4716 yang nyata pada
taraf kepercayaan 99 p 0,01 p 0,005, serta kandungan logam Pb dalam air dengan makrozoobentos tidak nyata. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
adanya peningkatan kandungan logam Pb dalam air maka kandungan logam Pb dalam sedimen menurun korelasi negatif dan adanya indikasi yang kuat
peningkatan kandungan logam Pb dalam sedimen maka kandungan logam dalam makrozoobentos juga terjadi peningkatan korelasi positif.
Sedangkan total hasil uji korelasi kandungan logam Zn menunjukkan bahwa hanya kandungan logam Zn dalam air dengan makrozoobentos yang
berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95 p 0,05 p 0,044 dengan nilai korelasi r = -0,526 korelasi negatif, sedangkan korelasi air dengan sedimen dan
sedimen dengan makrozoobentos tidak nyata dengan nilai korelasi masing-masing - 0,094 dan 0,380. Hal ini menunjukkan bahwa adanya indikasi peningkatan
kandungan logam Zn dalam air maka kandungan Zn dalam makrozoobentos menurun.
Untuk lebih jelasnya hasil total korelasi dan regresi kandungan logam Pb dan Zn dalam air dengan sedimen, air dengan makrozoobentos, dan sedimen
dengan makrozoobentos dapat dilihat pada Lampiran 11. 82
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Parameter fisika-kimia air yang sudah melewati baku mutu air, yaitu: amonia di stasiun II 0,616 mgl dan logam Zn di stasiun I 0,067 mgl, sedangkan
suhu, nilia pH, kekeruhan, nitrat, nitrit, dan logam Pb masih dibawah baku mutu air PP No. 82 Tahun 2001 berdasarkan kriteria kelas 2 dan 3.
Parameter biologi, yaitu: komposisi relatif makrozoobentos yang terbanyak adalah kelas gastropoda 38 sedangkan terendah kelas Coleoptera dan
Lepidoptera 5 , rata-rata kepadatan 65,4-325,4, rata-rata indeks
keanekaragaman H 1,18-1,83, rata-rata keseragaman E 0,527-0,683, dan
rata-rata dominansi C 0,363-0,58. Hal tersebut menandakan bahwa kondisi perairan waduk Cirata sudah tidak stabil atau termasuk kategori tercemar
sedang. 2. Terdapat hubungan yang kuat kandungan logam Pb dalam air dengan sedimen
dan air dengan makrozoobentos korelasi negatif, serta sedimen dengan makrozoobentos korelasi positif, sedangkan logam Zn tidak terdapat
hubungan. 3. Kandungan logam Pb dan Zn tidak terdapat perbedaan antar stasiun
pengamatan, sedangkan menurut antar ulangan kandungan logam berat Pb di air berbeda nyata dan logam Zn tidak berbeda nyata. Kandungan logam Zn
dalam sedimen berbeda antar stasiun pengamatan dan logam Pb tidak berbeda, sedangkan kandungan logam berat Pb dan Zn tidak berbeda antar ulangan
pengamatan. Kandungan logam berat Pb dan Zn dalam makrozoobentos tidak terdapat perbedaan antar stasiun, sedangkan menurut ulangan berbeda nyata.
5.2. Saran
1. Perlu dilakukan pengelolaan perairan Waduk Cirata secara terpadu antara instansi terkait di tiga Kabupaten Bandung, Cianjur, dan Purwakarta,
mengingat perairan Waduk Cirata sudah ditemukan atau terakumulasi beberapa jenis logam Pb dan Zn, baik dalam air, sedimen, dan biota air.