79
3. Kadar Protein Kasar, Metode Kjeldahl SNI 01-3945-1995
Sejumlah kecil sampel kira-kira 0.10-0.15 g dipindahkan ke dalam labu Kjeldahl 30 ml melalui corong kertas. Kemudian ditambahkan katalis 1
g CuSO
4
, 1.2 g Na
2
SO
4
dan 2.5 ml H
2
SO
4
pekat. Setelah itu didestruksi sampai bening hijau. Kemudian didinginkan dan dicuci dengan aquadest
secukupnya. Selanjutnya didestilasi dan dilakukan penambahan NaOH 50 sebanyak 15 ml. Hasil destilasi destilat ditampung dengan HCl 0.02 N.
Proses destilasi dihentikan apabila volume destilat telah mencapai dua kali volume sebelum destilasi. Hasil destilasi tersebut kemudian dititrasi dengan
NaOH 0.02 N dan indikator mengsel yang merupakan campuran dari metil merah dan metil biru. Dilakukan juga penetapan blanko.
Perhitungan :
4. Kadar Lemak AOAC, 1990
Metode yang digunakan dalam analisis lemak adalah metode ekstraksi soxhlet. Pertama kali labu soxhlet yang bersih dan akan digunakan
dikeringkan dalam oven dan didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang beratnya. Sampel sebanyak x gram dibungkus dengan kertas saring dan
dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet. Kondensor diletakkan dibawahnya. Pelarut hexan dimasukkan ke dalam labu secukupnya.
Selanjutnya dilakukan refluks selama 6 jam, sampai yang turun kembali ke dalam labu lemak menjadi jernih. Pelarut yang ada dalam labuh lemak
didestilasi dan pelarut ditampung kembali. Kemudian labu yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu 105ºC hingga mencapai
berat konstan. Kemudian didinginkan dalam desikator. Selanjutnya labu bersama lemak didalamnya ditimbang dan berat lemak dapat diketahui.
62
80
Perhitungan :
a = berat labu bersih dan kering g b = berat sampel g
c = berat labu dan susu jagung g
5. Kadar Serat Kasar AOAC, 1990
Sampel sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 300 ml kemudian ditambahkan 100 ml H
2
SO
4
0.325 N. Bahan selanjutnya dihidrolisis di dalam otoklaf bersuhu 105ºC selama 15 menit. Bahan didinginkan,
kemudian ditambahkan 50 ml NaOH 1.25 N, lalu dihidrolisis kembali di dalam otoklaf bersuhu 105ºC selama 15 menit. Bahan disaring dengan
menggunakan kertas saring yang telah dikeringkan diketahui beratnya. Setelah itu kertas dicuci berturut-turut air panas + 25 ml H
2
SO
4
0.325 N dan air panas + 25 ml aseton atau alkohol. Residu beserta kertas saring
dikeringkan dalam oven bersuhu 110ºC selama ± 1-2 jam.
a = bobot residu dalam kertas saring yang telah dikeringkan g g b = bobot kertas saring kosong g
W= bobor sampel g
6. Karbohidrat by difference
Karbohidrat = 100 - kadar air + kadar abu + kadar protein + kadar lemak + kadar serat
7. pH SNI 01-2891-1992
Setiap formula minuman diukur nilai pH-nya. Pengukuran nilai pH sampel menggunakan pH-meter. Sebelum pengukuran, terlebih dahulu pH-
Kadar serat = a - b x 100 b
63
81 meter distandarisasi dengan menggunakan buffer standar pH 4 dan pH 7.
Pengukuran dilakukan dengan cara elektroda dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan kertas tissue. Elektroda dicelupkan pada larutan sampel
dan dibiarkan beberapa saat sampai diperoleh pembacaan yang stabil lalu nilai pH dicatat.
8. Viskositas Viscometer Brookfield