67
Tabel 15. Modal kerja
Deskripsi Biaya
A. Biaya Tetap
Biaya penyusutan Rp 226.950
Biaya pemeliharaan Rp 57.443
Biaya administrasi Rp 252.600
Biaya tenaga kerja tak langsung Rp 1.200.000 Pajak
Rp 2.360
Sub Total Rp 1.739.354
B. Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku Rp 5.196.600
Biaya bahan pembantu Rp 3.240.000
utilitas Rp 270.180
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.530.000
Subtotal
Rp 10.236.780
Total Rp 11.976.134
Umur ekonomis usaha diperkirakan 10 tahun 10 kali siklus produksi dalam 1 tahun berproduksi selama 12 bulan dengan setiap bulannya selama 24
hari, sedangkan tingkat bunga yang berlaku diasumsikan 20 .
a. Harga pokok penjualan HPP
Harga pokok penjualan adalah suatu metode untuk menentukan harga susu jagung per Liter, dimana hasil perhitungannya terdapat pada Tabel
16. Tabel 16. Penentuan HPP dan harga jual
Tahun ke-
Biaya tetap Biaya variabel
kapasitas produksi
tahun Kapasitas
produksi litertahun
Harga pokokliter
Harga Pokok per 100 ml
1 Rp 20.872.245
Rp 122.841.360 75
12960 Rp11.089
Rp 1.109 2
Rp 20.872.245 Rp 139.220.208
85 14688
Rp10.900 Rp 1.090
3 Rp 20.872.245
Rp 163.788.480 100
17280 Rp10.686
Rp 1.069 4
Rp 20.872.245 Rp 163.788.480
100 17280
Rp10.686 Rp 1.069
5 Rp 20.872.245
Rp 163.788.480 100
17280 Rp10.686
Rp 1.069 6
Rp 20.872.245 Rp 163.788.480
100 17280
Rp10.686 Rp 1.069
7 Rp 20.872.245
Rp 163.788.480 100
17280 Rp10.686
Rp 1.069 8
Rp 20.872.245 Rp 163.788.480
100 17280
Rp10.686 Rp 1.069
9 Rp 20.872.245
Rp 163.788.480 100
17280 Rp10.686
Rp 1.069 10
Rp 20.872.245 Rp 163.788.480
100 17280
Rp10.686 Rp 1.069
Harga Pokok = Biaya Tetap + Biaya Variabel Kapasitas
Produksi
b. Sumber Dana dan struktur pembiayaan
Dana untuk usaha susu jagung berasal dari pinjaman bank dan modal sendiri dengan Debt Equity Ratio DEB 50:50. Waktu pengembalian
50
68 pinjaman untuk investasi selama 5 tahun dan pengembalian pinjaman
modal kerja selama 4 tahun. Tingkat suku bunga kredit investasi dan kredit modal kerja untuk usaha ini diasumsikan sebesar 20 .
Tabel 17. Struktur Pembiayaan Usaha Susu Jagung
Modal Usaha Modal sendiri
Modal pinjaman Total
Modal tetap Rp 29.031.200 Rp 29.031.200 Rp 58.062.400
Modal kerja Rp 5.634.489 Rp 5.634.489 Rp 11.268.978
Besarnya angsuran pokok dari kredit investasi dan kredit modal kerja yang dibayarkan setiap tahunnya adalah tetap sebesar Rp 2.903.200,- dan
Rp 1.197.613,-. Pembayaran bunga berbeda setiap tahunnya sesuai dengan jumlah sisa pinjaman. Pembayaran kredit investasi dan kredit modal kerja
terdapat pada Lampiran 27 dan Lampiran 28.
c. Proyeksi Laba Rugi
Proyeksi laba rugi merupakan perhitungan penerimaan dan penjualan produk serta keseluruhan biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya selama
jangka waktu tertentu. Laba bersih diperoleh dari pengurangan total penerimaan dengan total pengeluaran termasuk bunga pinjaman dan pajak
penghasilan. Perincian proyeksi laba rugi dapat dilihat pada Lampiran 29. Tabel berikut menunjukkan laba mengalami peningkatan selama umur
ekonomi. Tabel 18. Perincian Laba Bersih
Tahun ke- Laba Bersih
1 Rp 39.314.287
2 Rp 49.627.919
3 Rp 63.303.112
4 Rp 64.511.291
5 Rp 65.293.785
6 Rp 65.858.384
7 Rp 65.858.384
8 Rp 65.858.384
9 Rp 65.858.384
10 Rp 65.858.384
51
69
d. Kriteria Kelayakan Investasi
Kriteria kelayakan investasi meliputi NPV Net Present Value, IRR Internal Rate of Return, Net BC Net Benefit Cost Ratio, BEP Break
Even Point , dan PBP Pay Back Period. Hasil penilaian dari kriteria-
kriteria tersebut menentukan kelayakan pengembangan usaha susu jagung. Pada perhitungan NPV dengan DF Discount Factor 20
menunjukkan nilai yang positif lebih besar dari nol yaitu Rp 171.096.672,17. Hal tersebut menandakan bahwa penggantian peralatan
dengan umur ekonomis yang lebih lama layak untuk dilaksanakan. Perhitungan NPV dan proyeksi arus kas disajikan pada Lampiran 30 dan
Lampiran 31. Perhitungan IRR menghasilkan nilai diatas nilai bunga pinjaman yang
ditentukan 20 yaitu sebesar 38,23 . Berdasarkan perhitungan tersebut maka usaha ini layak untuk dilaksanakan.
Net BC digunakan untuk mengetahui perbandingan antara keuntungan bersih dengan biaya. Berdasarkan perhitungan NPV penerimaan dan NPV
pengeluaran, didapatkan hasil Net BC lebih dari 1 yang berarti usaha ini layak untuk dilaksanakan. Rincian perhitungan Net BC dapat dilihat pada
Lampiran 32. BEP dicapai pada nilai penjualan produk Rp 56.702.648,74 per tahun
atau 21,88 dari kapasitas maksimum. Perhitungan BEP dapat dilihat pada Lampiran 33. PBP dicapai selama 1 tahun 2 bulan. Waktu
pengembalian tersebut baik karena masih berada dalam waktu umur proyek.
Tabel 19. Indikator Kelayakan Investasi
kriteria Nilai
NPV Rp 171.096.672,17
IRR 38,23
Net BC 1,39
BEP Rptahun 56.702.648,74 BEP
21,88 BEP liter
3.281,40 PBP tahun
1,15
52
70
V. KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
Jagung manis segar yang digunakan pada penelitian ini mempunyai penampakan biji segar, berwarna kuning muda sampai kuning, berasa agak
manis dan beraroma jagung manis. Jagung manis mempunyai komposisi kimia sebagai berikut kadar air 73,38 bk, kadar abu 0,34 bk, kadar lemak 5,03
bk, kadar protein 3,12 bk, total asam 0,009 ml NaOH g bahan, kadar vitamin C 11,80 mg asam askorbat dan pH 6,9.
Pada penelitian ini, penambahan air dan gula berpengaruh terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar serat, kadar karbohidrat by difference,
viskositas dan total mikroba. Kombinasi perlakuan terpilih berdasarkan metode pembobotan adalah susu jagung dengan penambahan air 125 ml dan
penambahan gula 8 gram dengan komposisi kimia sebagai berikut : kadar air 88,92 bk, kadar abu 0,34 bk, kadar lemak 2,79 bk, kadar protein 1,64
bk, kadar serat 0,73 bk, kadar karbohidrat by difference 6,32 bk dan viskositas 520 mPas.
Uji hedonik menunjukkan bahwa susu jagung yang paling disukai panelis adalah dengan adanya penambahan air 125 ml dan penambahan gula 8 gram.
Uji friedman menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 penambahan air dan gula tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan
konsumen terhadap rasa, aroma, warna dan kekentalan susu jagung. Analisa kelayakan usaha susu jagung pada skala rumah tangga
menunjukkan bahwa dalam jangka waktu 2 tahun 10 bulan usaha susu jagung ini telah kembali modal, dengan harga jual Rp 1.500,- per 100 ml. Beberapa
indikator kelayakan usaha sebagai berikut : analisis titik impas break event point
senilai 3.281,40 litertahun, jangka waktu pengembalian modal pay back period
sebesar 1,15, nilai bersih sekarang net present value senilai Rp.171.096.672,17, tingkat pengembalian modal Internal Rate of Return
sebesar 38,23 per tahun, Net BC Net Benefit Cost Ratio senilai 1,39. Dengan demikian, oleh karena nilai NPV adalah positif dan nilai Net BC
lebih besar dari satu maka usaha susu jagung layak dilakukan.