Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka uji yang digunakan adalah uji t. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut.
H :
≤ nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ lebih kecil atau sama dengan nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning.
H
1
: nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ lebih besar dari pada nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran .
Menurut Sudjana 2005: 239 rumus uji t yang dipakai adalah sebagai berikut.
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
, dengan
Keterangan: t
: nilai t hitung ̅
: nilai rata –rata minat belajar fisika siswa kelas eksperimen
̅ : nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa kelas kontrol : banyaknya subjek kelas eksperimen
: banyaknya subjek kelas kontrol : varians skor akhir kelas eksperimen
: varians skor akhir kelas kontrol S : simpangan baku gabungan
Jika t dengan α = 0,05 dan dk =
+ – 2 maka
diterima. ditolak untuk nilai t yang lain Sudjana, 2005: 243.
3.9.2.4 Uji Peningkatan Uji Normalized Gain
3.9.2.4.1 Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Uji peningkatan hasil belajar kognitif siswa bertujuan untuk menguji
peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dalam hal ini adalah peningkatan dari nilai pretest ke nilai posttest tes soal materi kalor. Untuk
menguji peningkatan nilai pretest ke nilai posttest ini digunakan uji Normalized gain. Rumus untuk menghitung N
–gain rata-rata, yaitu : �
� �
Keterangan :
�
Nilai rata-rata pretest hasil belajar kognitif = Nilai rata-rata posttest hasil belajar kognitif
� Nilai gain hasil belajar kognitif Kriteria:
� ˂ 0,3 rendah 0,3 ≤ � ˂ 0,7 sedang
� ≥ 0,7 tinggi Hake, 1998
3.9.2.4.2 Uji Peningkatan Minat Belajar Fisika Siswa Uji peningkatan minat belajar fisika siswa bertujuan untuk menguji
peningkatan minat belajar fisika siswa. Peningkatan minat belajar fisika siswa ini dihitung dari nilai pretest dan posttest minat belajar fisika siswa. Untuk menguji
peningkatan nilai pretest dan nilai posttest minat belajar fisika ini digunakan uji Normalized gain. Rumus untuk menghitung N
–gain rata-rata, yaitu : �
� �
Keterangan :
�
Nilai rata-rata pretest minat belajar fisika = Nilai rata-rata posttest minat belajar fisika
� Nilai gain minat belajar Kriteria:
� ˂ 0,3 rendah 0,3 ≤ � ˂ 0,7 sedang
� ≥ 0,7 tinggi Hake, 1998
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada sub bab ini akan dipaparkan hasil penelitian di SMP Negeri 5 Batang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ terhadap hasil belajar dan minat belajar fisika siswa kelas VII. Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai
sampel, yaitu kelas VII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VII G sebagai kelas kontrol. Pada awal pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan
pretest soal pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua kelompok. Selain itu, kelas eksperimen dan dan kelas kontrol juga diberikan
pretest angket minat belajar fisika untuk mengetahui minat belajar fisika awal kedua kelompok. Kemudian pada akhir pembelajaran kedua kelompok diberi
posttest soal dan posttest angket minat belajar fisika untuk mengetahui hasil belajar dan minat belajar fisika pada masing-masing kelas. Proses pembelajaran
pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ dan proses pembelajaran pada kelas kontrol mengunakan model
pembelajaran Quantum Learning saja. Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan minat belajar fisika siswa.
Hasil penelitian yang akan dipaparkan adalah analisis data tahap awal, analisis data hasil belajar kognitif siswa, dan analisis data minat belajar fisika.
68