. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai
posttest minat belajar fisika kedua kelas mempunyai varians yang sam homogen. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut
H :
kedua kelompok memiliki varians yang sama. H
1
: kedua kelompok tidak memiliki varians yang sama.
Kriteria pengujian untuk uji homogenitas dengan α = 5 dan dk = k-1, tolak H
jika x
2
≥ x
2 1-
α
k-1
. Dari hasil perhitungan diperoleh
hitung
= 0,001 dengan α = 5 dan dk = 1 diperoleh
tabel
= 3,84. Hasil analisis uji homogenitas data posttest minat belajar fisika dapat dilihat pada tabel 4.17 sebagai berikut.
Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Minat Belajar Fisika Data
hitung tabel
Kriteria Nilai posttest Minat Belajar Fisika
0,001 3,84
Homogen Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas data posttest minat
belajar fisika, diperoleh bahwa
hitung tabel
, maka H
diterima. Jadi kedua kelompok mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya pada
lampiran 54.
4.1.3.5 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pihak Kanan Minat Belajar Siswa
Uji kesamaan dua rata-rata pihak kanan digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara rata-rata kelas
eksperimen dengan kelas kontrol dalam hal minat belajar fisika. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
H :
≤ nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ lebih kecil atau sama dengan nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning.
H
1
: nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ lebih besar dari pada nilai rata
–rata minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning.
Kriteria pengujiannya adalah terima H apabila
hitung tabel
dimana t
tabel
=
1- αn1+n2-2
dengan α = 5. Dari hasil perhitungan diperoleh
hitung
= 1,714. Dengan α = 5, n
1
= 33, n
2
= 35 diperoleh
tabel
=
0,9566
= 1,668. Hasil analisis uji kesamaan dua rata-rata uji pihak kanan dapat dilihat pada tabel 4.18 sebagai
berikut.
Tabel 4.18 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji Pihak Kanan Minat Belajar Kelas
N Rata-rata
S
2
S
gabungan
t
hitung
t
tabel
Eksperimen 33
74,27 35,51
5,94 1,714
1,668 Kontrol
35 71,80
35,16 Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata uji pihak
kanan diperoleh bahwa
hitung tabel
= 1,714 1,668, maka H ditolak. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa minat belajar fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ lebih baik daripada minat belajar fisika siswa
dengan model pembelajaran Quantum Learning. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 53.
4.1.3.6 Uji Peningkatan Minat Belajar Siswa
Minat Belajar Fisika siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ dan model pembelajaran Quantum Learning, diambil dari
nilai angket minat belajar fisika awal pretest sebelum pemberian perlakuan dalam pembelajaran dan nilai angket minat beajar fisika akhir posttest pada
akhir kegiatan pembelajaran setelah kedua kelas diberi perlakuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi minat belajar fisika awal dan kondisi minat
belajar fisika akhir dari kedua kelas. Peningkatan minat belajar fisika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari perhitungan nilai pretest dan
posttest. Minat belajar siswa dan peningkatan minat belajar fisika dapat dilihat pada tabel 4.19.
Tabel 4.19 Gain Minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Minat Belajar
Pretest Posttest
GainPeningkatan
Eksperimen
Nilai tertinggi 70
88 Nilai terendah
51 60
0,33 Nilai rata-rata
61.60 74,27
Kontrol
Nilai tertinggi 68
88 Nilai terendah
53 60
0,27
Nilai rata-rata 61,45
71,80 Dari tabel 4.19 dapat diketahui perbedaan pencapaian nilai rata-rata
kelas minat belajar fisika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan berbeda. Peningkatan hasil belajar dapat dihitung dengan menggunakan
rumus normalized gain N-gain. Hasil analisis uji normalized gain menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar fisika kedua kelas sama-sama mengalami
peningkatan, untuk kelas eksperimen sebesar 0,33 dan kelas kontrol sebesar 0,27. Dari hasil tersebut peningkatan minat belajar kelas eksperimen dikategorikan
sedang, Sedangkan peningkatan minat belajar kelas kontrol dikategorikan rendah. Dari hasil uji N-gain yang didapat terlihat bahwa peningkatan minat belajar fisika
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Perhitungan uji N-gain dapat dilihat pada Lampiran 55.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Mei sampai dengan 28 Mei 2015 di SMP Negeri 5 Batang. Tujuan daripada dilaksanakannya penelitian ini
adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dan minat belajar fisika
siswa. Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu disusun beberapa instrumen penelitian, meliputi: silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP,
hand out materi ajar, lembar kerja siswa LKS, soal tes hasil belajar kognitif siswa dan lembar angket minat belajar fisika siswa. Seperti telah dijelaskan dalam
Bab 3, pada penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VII D sebagai kelas