eksperimen yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ dan kelas VII G sebagai kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan
pembelajaran Quantum Learning saja. Alokasi waktu penelitian pada masing-masing kelas adalah sepuluh jam
pelajaran atau 5 kali pertemuan. Sebelum kedua kelas diberi perlakuan, kedua kelas diberikan pretest dan angket pretest minat belajar fisika. Kemudian sebelum
pembelajaran dimulai pada pertemuan berikutnya, masing-masing kelas dibagi menjadi 6 kelompok, dengan anggota 5-6 orang siswa yang bersifat heterogen
untuk masing-masing kelompok. Pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ dipilih berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di SMP Negeri 5 Batang,
seperti yang telah diulas pada latar belakang penelitian. Penerapan dari model pembelajaran ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi permasalahan
pembelajaran fisika yang ada, khususnya di SMP Negeri 5 Batang.
4.2.1 Pembahasan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Pembelajaran dikatakan efektif apabila mampu membentuk kompetensi siswa dengan memberikan pengalaman baru melalui keterlibatan aktif dan dapat
membantu dalam ketercapaian tujuan belajar yang ingin dicapai Rusman, 2013: 325. Pada penelitian ini, keefektifan pembelajaran Quantum Learning berbasis
LSQ ditentukan dari perbandingan nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta berdasarkan peningkatan hasil belajar kognitif
siswa setelah penerapan pembelajaran tersebut. Berdasarkan nilai posttest hasil belajar kognitif siswa pada materi pokok
kalor diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen
adalah 73, 94 dan kelas kontrol adalah 70,57. Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata pihak kanan menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif
siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ lebih baik dari hasil belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran Quantum Learning
saja. Disamping itu, berdasarkan perhitungan peningkatan hasil belajar kognitif siswa dengan rumus N-gain, didapatkan peningkatan hasil belajar kognitif kelas
eksperimen dengan faktor N-gain sebesar 0,55 dengan kategori sedang dan kelas kontrol adalah 0,50 dengan kategori sedang. Dari hasil perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Quantum Learning berbasis LSQ lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dibandingkan dengan model
pembelajaran Quantum Learning saja. Keunggulan hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen ini karena adanya penambahan strategi Learning Starts
with a Question LSQ yang disisipkan dalam model pembelajaran Quantum Learning. Model pembelajaran Quantum Learning menciptakan situasi
pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa menjadi berperan aktif dalam pembelajaran, yaitu pada fase Tumbuhkan, Alami,
Demonstrasikan, dan Ulangi. Sementara itu strategi Learning Starts with a Question
yang ditambahkan
dalam pembelajaran
Quantum Learning
mengharuskan siswa untuk membaca sebuah handout materi ajar diawal pembelajaran secara berkelompok dan mencari hal-hal yang belum diketahui
untuk kemudian ditanyakan pada guru. Strategi pembelajaran seperti ini akan merangsang siswa untuk bertanya, sehingga siswa akan lebih aktif dalam
pembelajaran. Siswa menjadi lebih memahami materi, karena materi yang
disampaikan oleh guru pada fase Namai dalam pembelajaran Quantum Learning dititik beratkan pada pertanyaan yang diajukan siswa. Penjelasan materi yang
lebih dititik beratkan pada pertanyaan siswa ini, maka akan membuat siswa lebih serius dan fokus dalam mendengarkan penjelasan materi dari guru dan siswa lebih
siap dalam mengerjakan posttest. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Andriana Khisbul Fanani
2013 yang menunjukkan bahwa model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu juga sesuai dengan penelitian Suryo
Budi Susanto 2013 yang menunjukkan bahwa strategi atau metode Learning Starts with a Question LSQ dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Lozanov
dalam DePorter, et.al. 2002: 11 berpendapat bahwa pembelajaran Quantum dapat mempengaruhi kesuksesan murid Nilai. Kemudian Silberman dalam
bukunya yang berjudul Active Learning berpendapat bahwa proses mempelajari sesuatu yang baru adalah lebih efektif jika peserta didik tersebut aktif mencari
pola daripada menerima saja 2009: 144.
4.2.2 Pembahasan Minat Belajar Siswa