terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Sementara pendapat Gagne dan Briggs 1979 dalam Rifa’i dan anni 2009: 90
memaknai tujuan siswa dalam 5 kategori, yaitu 1 kemahiran intelektual, 2 strategi kognitif, 3 informasi verbal, 4 kemahiran motorik dan 5 sikap.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah produk dari proses kegiatan belajar yang berupa
perubahan kemampuan baik pengetahuan, sikap, maupun perilaku. Kemampuan tersebut diperoleh dari hasil aktivitas belajar siswa.
2.1.5 Pembelajaran Quantum Learning
Menurut DePorter Hernacki 2002: 14 Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif disekolah dan
bisnis kerja untuk semua tipe orang dan segala usia. Quantum Learning pertama kali digunakan di Supercamp. Di Supercamp ini menggabungkan rasa percaya
diri, keterampilan belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan.
Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebanggsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebut
sebagai “Suggestology” atau “ Suggestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun
memberikan sugesti positif ataupun negatif. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memberikan sugesti positif, yaitu mendudukan murid secara
nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan media pembelajaran untuk memberikan kesan besar
sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pengajaran dan pembelajaran DePorter Hernacki, 2002: 14. Menurut
DePorter Hernacki 2002: 16 Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik percepatan belajar, dan NLP program neurolinguistik
dengan teori, keyakinan dan metode kami sendiri. Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain seperti:
1 Teori otak kanan atau otak kiri 2 Teori otak triune 3 in 1
3 Pilihan Modalitas visual, auditorial, kinestetik 4 Teori kecerdasan ganda
5 Pendidikan holistik menyeluruh 6 Belajar berdasarkan pengalaman
7 Belajar dengan simbol 8 Simulasipermainan
Quantum Learning juga dapat didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dalam fisika quantum dapat dirumuskan
massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Persamaan rumus fisika quantum tersebut dapat ditulis, E = m.c
2
. Persamaan quantum tersebut mengibaratkan bahwa didalam tubuh manusia terdapat materi yang
membutuhkan sebanyak mungkin cahaya baik berupa interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya DePorter Hernacki, 2002: 16.
Manfaat Quantum Learning bagi para pembelajar khususnya siswa, dapat memberikan kesadaran pentingnya belajar karena dalam pembelajaran tersebut
dikemas dalam suasana yang menyenangkan. Dalam diri setiap pembelajar akan tertanam kekuatan berupa dorongan atau motivasi untuk melakukan sesuatu
karena munculnya kekuatan AMBAK Apa Manfaat BagiKu.
Menurut DePorter Hernacki 2002: 12 pembelajaran Quantum memiliki beberapa manfaat yang dapat dipetik, diantaranya:
1 Bersikap positif 2 Termotivasi
3 Menemukan cara belajar 4 Menciptakan lingkungan belajar yang sempurna
5 Membaca dengan cepat 6 Keterampiulan belajar seumur hidup
7 Kepercayaan diri 8 Sukses atau hail belajar meningkat
Asas utama Quantum Learning adalah bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Terdapat lima prinsip utama
dalam pembelajaran quantum DePorter, et.al, 2002: 7. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1 Segalanya berbicara 2 Segalanya bertujuan
3 Pengalaman sebelum pemberian nama 4 Akui setiap usaha
5 Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Kerangka perencanaan pembelajaran Quantum Learning dikenal dengan
istilah TANDUR, yang didalamnya memiliki 6 tahap atau fase yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan
DePorter, et.al, 2002: 88.
1 Tumbuhkan Tumbuhkan
berarti menumbuhkan
minat belajar
siswa. Untuk
menumbuhkan minat belajar siswa dengan cara memberitahukan manfaat dari materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan manfaat dan tujuan dari
mempelajari suatu materi yang akan diberikan kepada siswa. 2 Alami
Alami berarti guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh
mereka. Guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui.
3 Namai Namai mengandung maksud bahwa penamaan memuaskan hasrat alami
otakmembuat siswa penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman untuk memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan
dalam hal ini adalah mengajarkan konsep, melatih keterampilan berpikir dan strategi belajar.
4 Demonstrasikan Demonstrasikan berarti memberi kesempatan siswa untuk menerjemahkan
dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran dan ke dalam kehidupan mereka.
5 Ulangi Ulangi mengandung maksud memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan
rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Jadi, pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan.
6 Rayakan Rayakan dimaksudkan memberikan rasa rampung dengan menghormati
usaha, ketekunan, dan kesuksesan yang akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan. Dengan kondisi akhir siswa yang senang maka akan
menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar lebih lanjut. Berdasarkan langkah pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Quantum Learning adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered. Pendekatan student centered dalam pembelajaran
memberikan dampak positif baik terhadap partisipasi kelompok maupun individu Kupczynski, 2012.
Dalam pembelajaran Quantum salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah lingkungan belajarnya. Lingkungan belajar yang
menyenangkan akan membuat suasana belajar lebih nyaman dan menyenangkan. Misalnya saja kelas yang didalamnya terdapat poster-poster menarik atau rak
buku yang tersusun rapi akan membuat siswa senang dan nyaman dalam belajar. Menurut DePorter, et.al. 2002: 67 ada beberapa lingkungan pembelajaran
Quantum yang memacu belajar dan meningkatkan daya ingat siswa, diantaranya :
1 Lingkungan Sekeliling Guru dapat menggunakan alat peraga dalam pembelajaran karena dapat
merangsang modalitas visual. Lingkungan belajar perlu dikelola secara kondusif. Lingkungan belajar bukan hanya fisik, tetapi juga non fisik.
Gerakan mata selama belajar dan berpikir terikat pada modalitas visual, auditorial, dan kinestetik. Jadi, mata kita bergerak menurut cara otak
mengakses informasi. Ide yang dapat digunakan untuk merangsang modalitas visual siswa antara lain dengan 1 Poster ikon atau simbol untuk
setiap konsep utama, 2 Poster afirmasi untuk memotivasi dan menguatkan keyakinan siswa tentang belajar, dan 3 Warna untuk memperkuat
pembelajaran guru dengan siswa. 2 Pengaturan Bangku
Pengaturan bangku mempunyai peran penting dalam pengorkestrasian belajar. Di sebagian besar ruang kelas, bangku siswa dapat disusun untuk
mendukung tujuan pembelajaran. Guru bebas menugaskan siswa untuk
mengatur ulang bangku untuk memudahkan jenis interaksi yang diperlukan. Misalnya, pengaturan bangku yang diputar agar saling berhadapan untuk
mengerjakan tugas kelompok. 3 Musik
Musik berpengaruh pada guru dan siswa. Musik dapat digunakan untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental, dan mendukung
lingkungan belajar. Musik juga dapat membantu siswa masuk ke keadaan belajar optimal serta membangun hubungan antara siswa dengan guru.
Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak. Menurut Lozanov dalam DePorter, et.al. 2002: 73
irama, ketukan dan keharminisan musik mempengaruhi fisiologi manusia terutama gelombang otak dan detak jantung, serta membangkitkan perasaan
dan ingatan. Musik dapat membantu siswa untuk masuk ke keadaan belajar optimal.
2.1.6 Strategi Learning Starts with a Question LSQ