a
1 Di bawah suhu 0 C air berbentuk es padat dan dengan pemberian
kalor suhunya akan naik sampai 0 C. a-b Panas yang diperlukan
untuk menaikkan suhu es pada fase ini adalah :
2 Tepat pada suhu 0 C, es mulai ada yang mencair dan dengan
pemberian kalor suhunya tidak akan berubah b-c. Proses pada b-c disebut proses Melebur perubahan fase dari padat menjadi cair.
Panas yang diperlukan untuk proses ini adalah : L = Kalor lebur es.
3 Setelah semua es menjadi cair, dengan penambahan kalor suhu air akan naik lagi c-d.
Proses untuk merubah suhu pada fase ini membutuhkan panas sebesar: Pada proses c-d waktu yang diperlukan lebih lama daripada proses a-
b, karena kalor jenis air c
air
lebih besar daripada kalor jenis es c
es
. 4 Setelah suhu air mencapai 100
C, sebagian air akan berubah menjadi uap air dan dengan pemberian kalor suhunya tidak berubah d-e.
Proses d-e adalah proses Mendidih Perubahan fase cair ke uap. Panas yang dibutuhkan untuk proses tersebut adalah :
u = Kalor uap air.
2.2 Kajian Empiris
Q = m x c
es
x t
Q = m . L
Q = m . c
air
. t
Q = m . u Gambar 2.2 Perubahan wujud Air
Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain mengenai penerapan Quantum Learning dan Learning Start with a Question dapat
dijadikan kajian dalam penelitian ini, yaitu : 1 Penelitian Andriana Khisbul Fanani 2013 dengan judul “Pengaruh
Penerapan Metode Quantum Learning terhadap Hasil Belajar” menunjukkan bahwa metode Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2 Penelitian Suryo Budi Susanto 2009 dengan judul “Pengaruh strategi Learning Start with a Question terhadap Hasil Belajar Siswa pada standar
Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio di SMK N 2 Surabaya” Menunjukkan bahwa Hasil belajar siswa yang menggunakan strategi
Learning Starts with a Question lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
3 Penelitian Hasan Biseri 2014 dengan judul “Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Quantum
Learning Dengan Menciptakan Ruang Yang Kondusif Untuk Membangun sugesti Siswa” menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Quantum Learning dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa.
2.3 Kerangka Berpikir
Salah satu tolok ukur suatu pembelajaran dapat dikatakan berhasil dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah minat belajar siswa dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Minat belajar siswa yang rendah akan
menyebabkan siswa malas untuk belajar. Rendahnya minat belajar siswa ini
dipicu kebosanan mereka dengan model pembelajaran yang sangat monoton yang diterapkan oleh guru.
Hal demikian juga ditemukan dalam proses pembelajaran fisika. Minat siswa untuk belajar fisika sangatlah rendah. Hal ini disebabkan karena para
siswa beranggapan fisika adalah pelajaran yang membosankan. Selain itu pengguanaan model pembelajaran yang membosankan dan kurang menarik yang
diterapkan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung juga merupakan faktor yang membuat minat belajar siswa terhadap fisika rendah. Hal ini
tentunya semakin membuat siswa bertambah enggan untuk mempelajari fisika, serta kesan bahwa fisika merupakan pelajaran yang susah dan membosankan
semakin kuat. Berdasarkan realita pembelajaran tersebut, maka dibutuhkan model
pembelajaran yang dapat menciptakan suasana menyenangkan dan tidak membosankan serta merangsang keaktifan siswa selama pembelajaran
berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan dan pikirannya agar menjadi
manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Salah satu model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana menyenangkan dan tidak
membosankan serta merangsang keaktifan siswa adalah model pembelajaran Quantum Learning berbasis strategi Learning Starts with a Question LSQ.
Quantum Learning adalah salah satu model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran student oriented. Dalam hal
ini pembelajaran lebih terpusat pada siswa. Siswa tidak hanya sebagai penerima
informasi, tetapi berperan aktif dalam pembelajaran. Quantum Learning juga memberikan kesadaran bagi para pembelajar khususnya siswa tentang
pentingnya belajar. Tumbuhnya kesadaran siswa tersebut salah satunya
dikarenakan adanya AMBAK Apa Manfaat BagiKu. AMBAK adalah
motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat- akibat suatu keputusan DePorter, 2002: 49.
Strategi pembelajaran Learning Starts with a Question LSQ merupakan strategi pembelajaran aktif dalam bertanya. Dalam pembelajaran dengan strategi
ini siswa dirangsang untuk bertanya secara aktif. Siswa baik secara individu maupun kelompok harus berkompetisi dalam mengajukan pertanyaan. Sebelum
mengajukan pertanyaan, siswa terlebih dahulu diberikan sebuah hand out materi untuk dipelajari. Kemudian siswa diminta untuk mencari hal-hal yang tidak
dipahami dan mengajukannya sebagai pertanyaan. Jadi dalam pembelajaran siswa menjadi aktif dalam bertanya yang merupakan kunci belajar.
Melalui penerapan model pembelajaran Quantum Learning berbasis strategi Learning Starts with a Question LSQ ini diharapakan minat belajar
dan hasil belajar siswa pada pelajaran fisika akan dapat meningkat, serta menghilangkan pandangan bahwa fisika adalah pelajaran yang membosankan.
Hasil belajar fisika siswa masih rendah. Hal ini disebabkan rendahnya minat belajar siswa karena kebosanan siswa pada model pembelajaran
konvensional yang diterapkan guru, yang membuat tidak adanya keterlibatan siswa, sehingga mereka menjadi kurang tertarik dalam belajar
fisika.
2.4 Hipotesis