8
2 Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
3 Hasil penelitian ini dapat sebagai penggerak agar guru lebih mengutamakan proses dalam pencapaian pemahaman siswa dalam
pembelajaran matematika. e. Bagi siswa
Dengan penelitian ini hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika meningkat.
G. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dimaksud adalah perolehan nilai dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa dalam mata pelajaran
matematika dengan materi pecahan dan diukur dengan menggunakan alat enaluasi tes dan dikatakan berhasil bila nilai rata-rata hasil tes siswa
≥75. 2. Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi bilangan pecahan kelas IV semester 2, dengan materi pokok: 1
arti pecahan dan urutannya, 2 penjumlahan pecahan, 3 pengurangan pecahan, 4 menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
pecahan.
3. Teori Belajar Bruner
Dalam pembelajaran pecahan yang akan dilaksanakan peneliti dengan menggunakan teori belajar Bruner ini, siswa akan mengalami tiga
9
tahapan pembelajaran yaitu enactive, iconic, dan syimbolic. Pada tahap enactive
siswa dihadapkan dengan benda konkret, contohnya donat, sedotan, plastisin, kertas hvs dan kertas transparan.
Tahap kedua adalah iconic, yang penyajiannya melalui media gambar. Pada tahap ini siswa diberi petunjuk untuk menggambar atau
menempelkan gambar pada lembar kegiatan sesuai dengan kegiatan enaktif.
Tahap yang terakhir yaitu tahap syimbolic, anak akan memanipulasi gambar-gambar pecahan pada kegiatan enaktif dan ikonik
menjadi simbol-simbol atau lambang-lambang matematika.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Hasil Belajar Bilangan Pecahan 1. Tinjauan Hasil Belajar
a. Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak lahir manusia telah melakukan kegiatan
belajar untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus mengembangkan dirinya. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kegiatan telah dikenal
dan bahkan sadar atau tidak telah dilakukan oleh manusia. Menurut rumusan G.A. Kimble Lisnawati Simanjuntak dkk,
1992:38 belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam potensi tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari latihan dengan
penguatan sehingga dapat mengetahui dan memahami sesuatu sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang yang belajar.
N.L Gogne Berliner Supriyat, 2002:8 menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman”, David R. Shafler dalam Supriyat, 2002:8 juga mengatakan bahwa “Belajar adalah proses
perubahan perilaku yang menetap sebagai hasil pengalaman- pengalaman atau praktek”.
Menurut Soepartinah Pakasi Lisnawati Simanjuntak dkk, 1992:52 menguraikan sifat-sifat belajar antara lain: