69
3. Hasil Penelitian Tindakan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Pembelajaran matematika pada siklus II ini terbagi menjadi 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang penjumlahan
pecahan dengan penyebut sama dan pertemuan kedua membahas tentang penjumlahan pecahan dengan penyebut tidak sama.
Adapun perencanaan yang dibuat yaitu: a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP tentang materi
yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan dan mencantumkan perbaikan dari siklus I sesuai pada
tabel 13 rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. b. Mempersiapkan lembar observasi mengenai proses pengelolaan
pembelajaran berdasarkan penerapan teori belajar Bruner dengan jumlah pengamat 2 orang.
c. Menyiapkan alat peraga. Pada pertemuan pertama yaitu: plastisin, dan 2 kertas manila dengan warna yang berbeda. Dan pada
pertemuan kedua yaitu kertas transparan dan kertas hvs, kertas manila, penggaris, dan spidol dua warna.
d. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa LKS. e. Mempersiapkan soal evaluasi untuk siswa yaitu evaluasi yang
akan diberikan pada akhir siklus. Soal evaluasi disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan.
70
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Penelitian pada siklus II dengan materi pokok “ penjumlahan pecahan” dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu
tiap pertemuan 2 x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 26 April 2013, guru
menjelaskan tentang penjumlahan pecahan berpenyebut sama melalui penerapan teori belajar Bruner. Pada pertemuan pertama ini alat peraga
yang digunakan adalah plastisin, dan 2 kertas manila dengan warna yang berbeda.
Pembelajaran dimulai pada pukul 07.00. Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan absensi. Seluruh siswa masuk. Kemudian
guru mengingatkan pembelajaran matematika yang lalu yaitu materi mengurutkan pecahan kemudian dikaitkan dengan materi yang akan
dipelajari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari melalui alat peraga yang telah dibawa, dan menjelaskan fungsi dari alat
peraga tersebut. Dalam kegiatan inti, sebelum kerja kelompok dimulai, guru
menerangkan penjumlahan berpenyebut sama pada pecahandengan menerapkan teori belajar Bruner. Guru memperagakan penjumlahan
pecahan .
Pada kegiatan pertama enaktif, guru menyuruh dua orang
siswa untuk maju kedepan untuk memperagakannya. Guru menggunakan plastisin merah dan hijau, yang keduanya dipotong
71
dengan 6 bagian yang sama besar. Plastisin hijau diambil 2 bagian dan plastisin merah diambil 3 bagiansecara bersama-sama siswa disuruh
menyebutkan masing-masing nilai pecahannya. Siswa disuruh menjumlahkan seluruh bagian yang telah diambil tadi.
Dalam tahap ikonik, guru menggunakan kertas warna putih
sebagai tempat hasil penjumlahan pecahan. Kertas merah dan hijau diibaratkan sebagai plastisin pada kegiatan enaktif diatas. Ketiganya
digaris menjadi 6 bagian yang sama besar.
Kertas hijau dibagi 6 bagian kemudian dipotong 2 bagian.
2 bagian nilai pecahannya kertas merah dibagi 6 bagian kemudian dipotong 3 bagian saja.
3 bagian nilai pecahannya Kemudian ditempelkan pada kertas warna putih. Siswa disuruh untuk
menyebutkan nilai pecahan dari bagian yang telah dipotong.
Maka hasilnya 5 kotak yang terisi dari 6 bagian kotak yang tersedia.
Selanjutnya kegiatan simboliksiswa dapat menyimpulkan hasil
penjumlahannya dan nilai pecahannya dalam simbol matematika.
72
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Guru menuntun siswa untuk mengeluarkan idenya dalam membuat contoh soal unytuk
dibahas bersama-sama. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Saat kegiatan
kelompok berlangsung, Guru berkeliling membimbing semua siswa agar ikut aktif dalam mempraktikan kegiatan pembelajaran. Guru
memfasilitasi siswa untuk bertanya dalam diskusi kelompoknya. Guru membimbing siswa untuk melaporkanhasil diskusi kelompoknya untuk
dipresentasikan didepan kelas. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya jawab antar kelompok mengenai materi yang dipresentasikan.
Dalam kegiatan akhir guru menuliskan hal penting untuk dicatat siswa. Memberi kesempatan siswa untuk mencatat dibuku catatan.
Sedangkan pada pertemuan ke-2dilaksanakan pada 27 April
2013, guru menjelaskan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.
Sebelumnya guru telah menyiapkan alat peraga yang berupakertas transparan dan kertas hvs, kertas manila, penggaris, dan spidol dua
warna. Pembelajaran dimulai pada pukul 07.00. Guru membuka
pelajaran dengan berdoa dan absensi. Seluruh siswa masuk. Kegiatan awal, guru mengingatkan pembelajaran matematika
yang lalu yaitu materi penjumlahan pecahan berpenyebut sama, kemudian dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Guru