Siklus II Hipotesis Penelitian
46
dari observasi. Data yang diperoleh digambarkan dengan kata-kata ataupun kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh
kesimpulan. Langkah-langkah dalam menganalisis data deskriptif kualitatif
menurut Miles dan Huberman Sugiyono, 2008: 337, meliputi tiga langkah yaitu:
a. Reduksi data, dilaksanakan terhadap data yang sudah terkumpul yaitu data hasil observasi pembelajaran. Data tersebut diseleksi,
ditentukan fokusnya, disederhanakan, diringkas dengan melakukan penajaman, pemilahan dan penyisihan data yang kurang bermakna
serta menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi,
b. Display data, penyajian data secara lengkap, singkat dan jelas baik untuk mempermudah peneliti memahami dalam hubungannya
terhadap aspek yang diteliti maupun dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya, dan
c. Pengambilan kesimpulan atau verifikasi, penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, yang
ditarik pada siklus I dan kesimpulan terakhir pada siklus terakhir. 3. Analisis Data Dokumentasi Tertulis BerupaTes
Hasil tes yang telah diperoleh dari siswa dianalisis secara kuantitatif untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil uji tes yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar
47
pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Depok I dibuktikan dengan peningkatan hasil evaluasi yang dilaksanakan sebanyak siklus yang
dilakukan. Analisis data dokumentasi tertulis berupa tes, di hitungan dengan
mencari rata-rata nilai rataan digunakan untuk mengatahui peningkatan rata-rata kelas.Peneliti menggunakan rumus mean M menurut Anas
Sudijono, 2008: 81, sebagai berikut :
=
∑
keterangan = Mean yang kita cari
∑ fx = jumlah seluruh skor N = jumlah siswa
Sedangkan rumus untuk menghitung persentase siswa yang lulus adalah sebagai berikut :
Rumus : P
Keterangan: P : Persentase
ƒ : Jumlah keseluruhan bilangan n : Banyaknya nilai
Setelah mencari rerata dan persentase ketuntasan siswa untuk menentukan klasifikasi hasil belajar pecahan yaitu dengan kriteria
penilaian kecakapan akademik. Menurut Eko Putro Widoyoko, 2009: