Refleksi Siklus II guru menjelaskan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.
89
Dari nilai siklus II diatas maka pembelajaran pecahan dengan menerapkan teori belajar Bruner yang menggunakan media yang konkret dan
fleksibel dapat meningkatkan hasil belajar pecahan. Karena menggunakan media yang konkret dan fleksibel,siswa dapat belajar dengan bermain,
berbuat, bekerja serta memanfaatkan alat-alat yang yang dapat dimanfaatkan yang ada dilingkungan siswa dengan maksimal. Pada siklus ke-2ini nilai rata-
rata kelas dan hasil ketuntasanbelajar siswasudah mencapai target yang ditentukan dan KKM SD Negeri Depok I, penelitian tindakan kelas dapat
dinyatakan berhasil. Maka dapat dinyatakan bahwa peningkatan hasil belajar pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Depok Idikarenakan penerapan teori
belajar Bruner. Dari hasil yang dilakukan dari awal sampai siklus II ada 6 siswa yang
belum tuntas terdiri dari 2 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki yaitu LER, MID, RPA, PBN, PRR, dan TSI. Peneliti mangamati ketidaktuntasan ini
dikarenakan mempunyai faktor permasalahan dalam hasil belajarnya. Siswa inisial LER disebabkan oleh faktor internal yaitu kurangnya motivasi untuk
belajar dan kurangnya sikap terbuka terhadap nasehat guru ataupun temannya. Hal ini menurut Y Padmono 2002: 107salah satu faktor internal yang
mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi. Motivasi merupakan perwujudan dari motif atau dorongan yang muncul dari dalam. Ia berfungsi sebagai hal
yang mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. LER juga terkendala oleh faktor eksternal yaitu dirumah, keluarga terlalu memanjakan sehingga anak
tidak mampu bersosialisasi dan bekerja sama dengan teman disekolah. MID
90
disebabkan faktor internal yaitu intelegensi karena tahun ini dia mengulang dikelas yang sama atau tidak naik kelas pada kelas IV ini, RPA disebabkan
oleh faktor psikologis yaitu kurangnya perhatian terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasi dirinya serta faktor eksternal yaitu keluarga yang kurang
memberikan semangat untuk sekolah, PBN disebabkan oleh faktor intelegensi yaitu kurangnya kecekatan dalam menerima pembelajaran yang disampaikan
guru, dan PRR disebabkan oleh faktor intelegensi dan kurangnya dukungan dan bimbingan oleh orang tua, dan TSI disebabkan oleh faktor internal yaitu
cara belajar yang kurang baik sehingga memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Dari hal tersebut guru kelas IV akan perlu adanya
pendekatanbimbingan khusus serta diberi remidi, supaya keenam siswa tersebut memperoleh hasil belajar matematika yang baik.