Pengertian Lanjut Usia KAJIAN TEORI 1. Lanjut Usia
18
mayoritas mengalami rabun dekat dan juga kesulitan dalam mendengarkan. Selain itu beberapa lansia mendapatkan penyakit seperti diabetes, jantung dan
juga stroke sebagai akibat pola hidup yang kurang sehat di masa muda dahulu. Sedangkan ciri-ciri lanjut usia secara psikososial dinyatakan krisis apabila
http:digilib.unimus.ac.id : 1 Ketergantungan pada orang lain sangat memerlukan pelayanan orang
lain 2 Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan
karena berbagai sebab, diantaranya setelah menjalani masa pensiun, setelah sakit cukup berat dan lama, setelah kematian pasangan hidup
dan lain-lain.
3 Hal-hal yang
dapat menimbulkan
gangguan keseimbangan
homeostasis sehingga
membawa lansia
kearah kerusakan
kemerosotan deteriorisasi yang progresif terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya bingung
4 Lansia telah mengalami berbagai pengalaman, baik yang mengenakkan maupun tidak mengenakkan dan akan mempengaruhi afeknya sehari-
hari. Kehidupan lansia satu dengan lansia yang lain terdapat keragaman. Ada yang menikmati masa tua dengan bahagia dan tetap
aktif.
Efek negatif dan efek positif pada lanjut usia cenderung mengalami penurunan intensitasnya utama jika dibandingkan dengan usia muda dan
tengah baya. Hal ini dapat dipahami karena emosi orang tua lebih banyak dikontrol daripada sebelumnya, sehingga terkesan tidak meledak-ledak seperti
ketika masih muda http:repository.usu.ac.id. Berdasarkan pendapat di atas dapat simpulkan bahwa penggolongan
seseorang dalam lanjut usia tidak hanya dilihat berdasarkan usia, akan tetapi juga dapat dilihat dari keadaan fisik dan psikologis. Seseorang akan
mengalami dampak dari usia lanjur disaat kegiatan yang dimiliki sangat sedikit dan bahkan sangat berbeda dengan kegiatan yang dimiliki saat masih
19
produktif. Jika aktifitas yang sering dilakukan tiba-tiba harus diberhentikan, maka seseorang akan mengalami kejenuhan dalam menjadlani kehidupan
sehari-hari. Fisik yang dulunya melakukan berbagai aktivitas kini tidak digunakan lagi. Hal tersebut juga mempengaruhi kondisi fisik lanjut usia
karena aktivitas fisik harus tetap dijaga agar fungsi fisik lanjut usia masih dapat berfungsi dengan baik di usia lanjut.
Menjaga kondisi fisik sangat penting dilakukan secara rutin oleh lansia mengingat setiap lansia mempunya tingkat kesehatan dan juga riwayat
penyakit masing-masing. Kondisi fisik setiap lansia tentu beraneka ragam sama halnya dengan tipe lansia. Pada umumnya setiap orang mempunyai tipe
atau jenis sikap masing-masing. Menurut Nugroho dalam Siti Maryam 2011:34, beberapa tipe pada lansia
bergantung pada karakter, pengalaman, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya. Tipe tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Tipe arif bijaksana Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan menjadi panutan.
b. Tipe mandiri Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam
mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi undangan. c. Tipe tidak puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga sehingga menjadi pemarah, tidak sabaran, mudah tersinggung sulit dilayani,
pengkritik dan banyak menuntut.
d. Tipe pasrah Menerima dan menunggu nasib baik , mengikuti kegiatan agama dan
melakukan pekerjaan apa saja. e. Tipe bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif dan acuh tak acuh.
20
Berdasarkan tipe lansia tersebut dapat diketahui bahwa setiap lansia memang mempunyai tipe masing-masing tergantung pada beberapa hal. Pada
tipe arif dan bijaksana lansia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan juga perkembangan zaman. Hal tersebut akan memudahkan diri lansia dan
juga lingkungannya dalam berinteraksi dan membentuk kenyamanan bersama. Sedangkan pada tipe mandiri lansia akan lebih aktif dan selektif dalam
beberapa hal yang bertujuan untuk membantu atau memberi saran pada lingkungan sekitar. Dalam lingkungan lansia akan banyak mengkritik atau
mengemukakan pendapat dikarenakan lansia mandiri mempunyai pemikiran yang berkembang dan kritis. Lansia mandiri akan memandang setiap masalah
dari beberapa sudut pandang karena lansia tersebut menjadikan pengalam sebagai pelajaran dalam hidupnya.
Kemandirian pada lansia yang dimiliki oleh lansia mandiri merupakan hal yang baik untuk kehidupannya. Kemandirian yang dimiliki menjadikan lansia
tidak kehabisan tujuan dalam hidup walaupun usianya terus bertambah. Tipe yang akan sedikit memberi dapak atau respon yang negatif dalam tingkungan
lansia adalah tipe lansia tidak pernah puas. Tipe lansia ini akan lebih memberikan beban pada lingkungannya jika kondisi lingkungan yang ada
mempunyai kesangguapan dan juga kemampuan untuk memenuhi keinginan lansia. Lansia yang tidak pernah puas akan mempunyai banyak keinginan dan
juga perilaku negatif jika keinginannya tidak terpenuhi. Lingkungan lansia ini harus mempunyai kesabaran dan komunikasi yang baik dengan lansia tersebut.