Pemberdayaan a. Pengertian Pemberdayaan
31
Pemberdayaan merupakan suatu proses panjang menuju perubahan dan tidak luput dari tujuan yang akan dicapat. Tujuan yang ingin dicapai dari
pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri . kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, tindakan dan
mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut Ambar, 2004:80. Sedangkan pada pendapat lain Mardikanto 2015:111 menjelaskan bahwa
tujuan pemberdayaan meliputi beragam upaya perbaikan yaitu 1 perbaikan pendidikan, 2 perbaikan aksesbilitas, 3 perbaikan tindakan, 4 perbaikan
kelembagaan, 5 perbaikan usaha, 6 perbaikan pendapatan, 7 perbaikan lingkungan, 8 perbaikan kehidupan, dan 9 perbaikan masyarakat.
Tujuan pemberdayaan
tersebut dapat
tercapai apabila
proses pemberdayaan dilakukan secara berkelanjutan. Pemberdayaan yang dilakukan
secara berkelanjutan dapat membawa hasil nyata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dalam proses pemberdayaan terdapat beberapa
aspek yang dapat diberdayakan. Suparjan dalam jurnal yang ditulis oleh Sumarno berpendapat bahwa:
Ada tiga strategi pemberdayaan yang harus direalisasikan kepada masyarakat untuk dapat di berdayakan diantaranya, pemberdayaan secara
politis, sosial, dan ekonomi yang diharapkan dapat mengatasi dan membantu atau paling tidak meminimalisir dampak-dampak negatif dari
agenda neoliberalisme sehingga upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan pembangunan yang berorentasi pada masyarakat
dapat terwujud, Suparjan, 2007:186.
Berdasarkan pendapat di atas strategi pemberdayaan dapat direalisasikan melalui tiga hal yaitu politis, sosial dan ekonomi. Strategi tersebut dipilih agar
upaya pemberdayaan segera dapat terwujud. Pemberdayaan yang dilakukan
32
menggunakan strategi yang sudah dirancang dengan sistematis dapat memberikan kemudahan kepada pihak yang akan diberdayakan.
Strategi pemberdayaan politik ditujukan agar masyarakat mempunyai kesadaran kritis terhadap kebijakan yang ada sehingga dapat menyalurkan
aspirasi untuk kemajuan bersama. Sedangkan strategi pemberdayaan sosial berkaitan dengan pemberian perlindungan sosial kepada masyarakat agar
terwujud masyarakat yang sejahtera. Selain itu strategi yang terakhir adalah strategi pemberdayaan ekonomi. Permasalahan ekonomi di masyarakat sudah
menjadi hal yang pokok maka dari itu strategi ini memberikan solusi agar masyarakat dapat berdaya, memiliki kekuatan untuk mandiri dibidang
ekonomi. Dalam upaya mewujudkan usaha tersebut pemberdayaan juga membutuhkan
pendekatan tertentu
yang dapat
membantu kelancaran
pemberian daya atau kekuatan kepada masyarakat. Pendapat
lain yang
dinyatakan oleh
Parsons dalam
Mardikanto 2015:160, menjelaskan bahwa pemberdayaan dapat dilakukan dengan
menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan mikro, mezzo, dan makro. Pendekatan secara mikro yaitu pemberdayaan dilakukan secara individu
melalui bimbingan, konseling, stress management, dan crisis intervention. Sedangkan pendekatan secara mezzo merupakan pemberdayaan yang
dilakukan terhadap sekelompok klien. Berbeda dengan pendekatan secara makro adalah pendekatan pemberdayaan yang diarahkan pada sistem
lingkungan yang lebih luas.
33
Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan
subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Berdasarkan konsep demikian, maka pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan sebagai berikut
Sumodiningrat, Gunawan, 2002: 1 Upaya tersebut harus terarah
Upaya ini ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai
kebutuhannya.
2 Program melibatkan masyarakat secara langsung Mengikutsertakan masyarakat yang akan dibantu mempunyai beberapa
tujuan, yakni agar bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan kehendakdan mengenali kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain
itu,
sekaligus meningkatkan
kemampuan masyarakat
dengan pengalaman
dalam merancang,
melaksanakan, mengelola,
dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonominya.
3 Menggunakan pendekatan kelompok Hal ini dikarenakan secara individu masyarakat miskin sulit dapat
memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Selain itu lingkup bantuan menjadi terlalu luas jika penanganannya dilakukan secara
individu. Pendekatan kelompok ini paling efektif dan dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien.
Berdasarkan konsep pemberdayaan di atas dapat diketahui bahwa pemberdayaan
merupakan upaya
yang dilakukan
dengan melibatkan
masyarakat secara langsung. Program pemberdayaan harus terarah atau mempunyai tujuan yang jelas untuk masyarakat tertentu dan menggunakan
pendekatan kelompok. Berdasarkan pendapat Ambar 2004: 83, upaya pemberdayaan perlu
dilakukan menggunakan berbagai tahap agar pelaksanaannya dapat terukur dan juga terlaksana secara sistematis. Tahap-tahap yang harus dilakukan
dalam proses pemberdayaan tersebut yaitu sebagai berikut: