Konsep Lansia KAJIAN TEORI 1. Lanjut Usia

20 Berdasarkan tipe lansia tersebut dapat diketahui bahwa setiap lansia memang mempunyai tipe masing-masing tergantung pada beberapa hal. Pada tipe arif dan bijaksana lansia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan juga perkembangan zaman. Hal tersebut akan memudahkan diri lansia dan juga lingkungannya dalam berinteraksi dan membentuk kenyamanan bersama. Sedangkan pada tipe mandiri lansia akan lebih aktif dan selektif dalam beberapa hal yang bertujuan untuk membantu atau memberi saran pada lingkungan sekitar. Dalam lingkungan lansia akan banyak mengkritik atau mengemukakan pendapat dikarenakan lansia mandiri mempunyai pemikiran yang berkembang dan kritis. Lansia mandiri akan memandang setiap masalah dari beberapa sudut pandang karena lansia tersebut menjadikan pengalam sebagai pelajaran dalam hidupnya. Kemandirian pada lansia yang dimiliki oleh lansia mandiri merupakan hal yang baik untuk kehidupannya. Kemandirian yang dimiliki menjadikan lansia tidak kehabisan tujuan dalam hidup walaupun usianya terus bertambah. Tipe yang akan sedikit memberi dapak atau respon yang negatif dalam tingkungan lansia adalah tipe lansia tidak pernah puas. Tipe lansia ini akan lebih memberikan beban pada lingkungannya jika kondisi lingkungan yang ada mempunyai kesangguapan dan juga kemampuan untuk memenuhi keinginan lansia. Lansia yang tidak pernah puas akan mempunyai banyak keinginan dan juga perilaku negatif jika keinginannya tidak terpenuhi. Lingkungan lansia ini harus mempunyai kesabaran dan komunikasi yang baik dengan lansia tersebut. 21 Tipe lansia selanjutnya adalah tipe pasrah yang menerima apapun keadaan yang dihadapi oleh lansia tersebut. Tipe ini tidak begitu memberikan beban pada lingkungan sekitarnya karena lansai masih mau mengikuti berbagai aktifitas. Pada tipe ini lansia juga mudah berinteraksi dengan lingkungan akan tetapi di sisi lain lansia tipe ini tidak banyak mempunyai perkembangan dalam hidupnya disbanding dengan lansia tipe mandiri. Tipe yang terakhir adalah tipe bingung. Lansia pada tipe bingung disebabkan karena secara psikologis lansia belum siap menerima kenyataan hidup yang dihadapi. Lansia tipe ini sangat membutuhkan pendampingan orang-orang terdekat agar kehidupan lansia dapat berjalan dengan baik.

c. Kebutuhan Lansia

Lansia mempunyai banyak kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan ini dalam sebuah model persamaan struktural disebut sebagai faktor dan menurut Hoyle Smith 1994 bersifat laten latent variable karena tidak dapat diketahui kecuali dari variabel- variabel yang dapat dilihat manifest observed variable. Variabel yang diobservasi atau variabel amatan dari kebutuhan lansia adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan seksual, kebutuhan religius, kebutuhan akan kesehatan, kebutuhan aktivitas, kebutuhan sosial, kebutuhan mandiri ekonomi dan kebutuhan psikologis Darmojo, 2004:71. Setiap manusia akan mempunyai kebutuhan- kebutuhan untuk memenuhi hajat hidupnya tidak terkecuali lanjut usia. Kebutuhan dari lanjut usia memang beragam dan pada kenyataannya kebutuhan lanjut usia satu dengan yang lain akan berbeda. Kebutuhan adalah perbedaan antara kenyataan dan pemuasan, 22 atau suatu perbedaan dengan standar yang diakui, atau sebagai perbedaan antara situasi yang diinginkan individu dan situasi actual http:file.upi.edu. Pada umumnya usia lanjut mempunyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan fisik, psikis, sosial, ekonomi, dan spiritual https:kemsos.go.id. Secara rinci dapat dilihat dari penjelasan di bawah ini: 1 Kebutuhan fisik Kebutuhan fisik lanjut usia meliputi sandang pangan, papan, kesehatan dan spiritual. Kebutuhan makan umumnya tiga kali sehari ada juga dua kali. Makanan yang tidak keras, tidak asin dan tidak berlemak. Kebutuhan sandang, dibutuhkan pakaian yang nyaman dipakai. Pilihan warna sesuai dengan budaya setempat. Model yang sesuai dengan usia dan kebiasaan mereka. Frekuensi pembeliannya umumnya setahun sekali sudah mencukupi. Kebutuhan papan, secara umum membutuhkan rumah tinggal yang nyaman. Tidak kena panas, hujan, dingin, angin, terlindungi dari marabahaya dan dapat untuk melaksanakan kehidupan sehari hari, dekat kamar kecil dan peralatan lansia secukupnya. Pelayanan kesehatan bagi lanjut usia sangat vital. Obat obatan ringan sebaik nya selalu siap didekatnya. Bila sakit segera diobati. Dibutuhkan fasilitas pelayanan pengobatan rutin, murah, gratis dan mudah dijangkau. Berdasarkan keterangan di atas, kebutuhan fisik lansia hampir sama dengan kebutuhan seseorang pada umumnya akan tetapi kebutuhan fisik lansia memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal makanan dan juga kesehatan. Lansia lebih membutuhkan makanan yang mengandung gizi 23 sesuai dengan kebutuhan fisiknya dan harus menghindari makanan yang berlemak dan mengandung kadar gula tinggi. Selain itu kebutuhan fisik lainnya adalah kesehatan. Kesehatan pada lansia lebih membutuhkan perhatian karena lansia memasuki usia rawan penyakit dimana kondisi tubuh lansia juga sudah mengalami penurunan. 2 Kebutuhan psikis Kondisi lanjut usia yang rentan membutuhkan lingkungan yang mengerti dan memahaminya. Lanjut usia membutuhkan teman yang sabar, yang mengerti dan memahaminya. Mereka membutuhkan teman berbicara, membutuhkan dikunjungi kerabat, sering disapa dan didengar nasehatnya. Lansia juga butuh rekreasi, silaturahmi kepada kerabat dan masyarakat. Bertambahnya usia seseorang akan memberikan perubahan pada kebutuhan dirinya tidak terkecuali kebutuhan psikis. Pada usia lanjut konsidi psikis seseorang akan menjadi seperti anak-anak. Dapat dikatakan seperti itu dikarenakan pada usia lanjut seseorang telah mempunyai pola piker yang berbeda dengan orang-orang di usia yang lebih muda. Pada umumnya lansia memiliki keinginan yang sangat banyak dan juga diiringi dengan kegemarannya dalam menceritakan banyak hal kepada orang lain. Perilaku lansia tersebut tentu membutuhkan orang lain untuk memenuhi keinginan lansia untuk menemaninya disetiap waktu dan berbagi cerita. 3 Kebutuhan sosial Lanjut usia membutuhkan orang-orang dalam berelasi sosial. Terutama kerabat, juga teman sebaya, sekelompok kegiatan dan masyarakat di 24 lingkungannya, melalui kegiatan keagamaan, olahraga, arisan dan lain- lain. Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang dimiliki oleh setiap orang karena sudah menjadi kodrat bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Seseorang berada di lingkungan tertentu dan menjalin interaksi dengan masyarakat yang ada disekitarnya. Kebutuhan tersebut juga dimiliki oleh para lanjut usia. Di usianya yang terus bertambah, lansia semakin membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Lansia lebih membutuhkan perhatian dibandingkan kaum muda dan orang dewasa. 4 Kebutuhan ekonomi Bagi lansia yang tidak memiliki pendapatan tetap, membutuhkan bantuan sumber keuangan terutama dari kerabatnya. Secara ekonomi lanjut usia yang tidak potensial membutuhkan uang untuk biaya hidup. Bagi lanjut usia yang masih produktif membutuhkan keterampilan, UEP dan bantuan modal usaha sebagai penguatan usahanya. 5 Kebutuhan spiritual Pada umumnya lansia mengisi waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan atau beribadah. Melalui Ibadah lanjut usia mendapat ketenangan jiwa, pencerahan dan kedamaian menghadapi hari tua. Mereka sangat mendambakan ge.nerasi penerus yang sungguh-sungguh dalam menjalani ibadah

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM PENERAPAN PERTANIAN SAYURAN ORGANIK DI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN

14 65 146

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI SHELTER DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 4 93

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TERNAK SAPI “LEMBU AJI” DI DUSUN PONDOK KULON KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

2 5 161

PENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KORBAN ERUPSI MERAPI DI HUNIAN TETAP (HUNTAP) DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

1 5 177

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY DI SMK N 1 CANGKRINGAN Sintokan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

0 2 125

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY LOKASI SMK N 1 CANGKRINGAN Sintokan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman.

4 29 103

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY SMK NEGERI 1 CANGKRINGAN Sintokan Wukirsari Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 4 34

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN Lokasi: SMP NEGERI 1 CANGKRINGAN Watuadeg, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta 10 Agustus-12 September 2015.

0 0 113

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN Lokasi: SMP NEGERI 1 CANGKRINGAN Watuadeg, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta 10 Agustus-12 September 2015.

0 1 118

PELAKSANAAN NILAI DEMOKRASI DI SD NEGERI KIYARAN 2 DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 76