Pengertian Reward Hadiah Reward Hadiah

21 2 Faktor-faktor dari luar individu a Lingkungan keluarga yaitu mencakup keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah, dan suasana lingkungan sekitar rumah, keutuhan keluarg , iklim psikologis, iklim belajar dan hubungan antar anggota keluarga b Lingkungan sekolah yaitu mencakup sarana dan peasarana belajar, sumber-sumber belajar, media belajar, suasana sekolah dan pelaksanaan beajar mengajar, hubungan siswa dengan teman-temannya, guru-guru serta staf sekolah yang lain c Lingkungan masyarakat yaitu mencakup dimana siswa atau individu berada, juga berpengaruh semangat dan aktivitas belajarnya Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor internal yang meliputi faktor fisiologis bersifat jasmaniah dan faktor psikologis bersifat rohaniah, dan faktor eksternal yang meliputi faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekitar.

3. Reward Hadiah

a. Pengertian Reward Hadiah

Reward merupakan kata asing, di mana menurut Willie Wijaya 2014:328 kata tersebut dapat diartikan sebagai ganjaran, hadiah, upah, pahala, penghargaan. Menurut Ngalim Purwanto 2009:182 “reward atau ganjaran adalah suatu alat pendidikan ”. Pendidik bermaksud supaya dengan ganjaran itu anak menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi pretasi yang telah ia capai. Menurut Suharno 2008:64 “reward diberikan oleh sekolah kepada siswa atau 22 warga sekolah yang mempunyai kepribadian baik, tidak pernah melanggar tata tertib dan peraturan sekolah ”. Penjelasan mengenai reward yang terdapat dalam Cambridge Advanced Learner’s Dictionary adalah ”something given in exchange for good behavior or good work ”. Hal tersebut dapat diartikan bahwa reward adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang apabila ia melakukan perubahan perilaku yang baik atau melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik. Reward dapat diartikan sebagai sebuah penguat reinforcement terhadap perilaku peserta didik. Reinforcer penguat merupakan penggunaan konsekuensi untuk memperkuat perilaku. Reinforcement reward is an increases the probability that a behavior will occur John W. Santrock, 2008: 232. Yang dapat diartikan bahwa penguat reward adalah suatu kenaikan kemungkinan yang akan terjadi apabila seseorang yang diberikan perlakuan akan melakukan perilaku yang serupa lagi. Hal ini sejalan dengan Anita Woolfolk 2009: 309 yang mengartikan bahwa “sebuah perilaku yang dilakukan oleh peserta didik dan dianggap sesuai kemudian diikuti dengan penguat reinforcement, maka hal tersebut akan meningkatkan peluang bahwa perilaku tersebut akan dilakukan lagi oleh anak ”. Penguat dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik untuk melakukan perbuatan yang positif dan bersikap progresif. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, reward merupakan 23 motivasi ekstrinsik di mana reward ini dapat meningkatkan motivasi yang datangnya berasal dari luar siswa itu sendiri. Sedangkan menurut Kenneth H. Hover dalam Oemar Hamalik 2014: 163-165 berdasarkan penelitiannya dalam rangka menciptakan self motivation dan self discipline pada siswanya bahwa “pujian yang datang dari luar external reward kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya ”. Misalnya, berkat dorongan orang lain untuk memperoleh angka yang lebih tinggi maka murid akan berusaha lebih giat karena minatnya menjadi lebih besar. Menurut Anita Woolfolk 2009: 310 mengatakan ada dua macam reward atau reinforcement penguat yaitu positive reinforcement dan negative reinforcement. Positive reinforcement seperti yang telah dijelaskan diatas, yaitu memperkuat perilaku dengan menyuguhkan stimulus yang diinginkan setelah perilaku itu terjadi. Sedangkan negative reinforcement yaitu memperkuat perilaku dengan menghilangkan stimulus aversif mengganggumenjengkelkantidak menyenangkan ketika perilaku itu terjadi. Negative reinforcement sering dikatakan hukuman punishment. Proses reinforcement positif ataupun negatif selalu melibatkan memperkuat perilaku. Punishment hukuman dilain pihak melibatkan mengurangi atau menekan perilaku. Perilaku yang diikuti punisher itu kurang berkemungkinan untuk diulangi dalam situasi-situasi serupa 24 dimasa yang akan datang. Setiap orang memiliki persepsi berbeda tetang hukuman apa yang diterimanya. Memberikan reward merupakan hal yang kedengarannya sederhana dan mudah, akan tetapi seringkali tidak terlalu mudah untuk dilakukan oleh setiap guru. Hambatannya bisa dalam berbagai bentuk yang berbeda. Beberapa orang guru mungkin belum terbiasa melakukannya, sangat mungkin karena anggapan mereka yang belum menempatkan reward sebagai sesuatu yang penting dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa reward atau reinforcement ganjaran adalah sesuatu yang diberikan kepada seeorang apabila dia melakukan perubahan perilaku yang baik, berkepribadian baik, dan tidak melanggar peraturan dengan tujuan agar ia menjadi lebih giat melakukan perubahan yang baik lagi.

b. Fungsi Reward Hadiah