17
3 Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa. 4 Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.
5 Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi
demokratis. 6 Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara
orang tua dengan guru. 7 Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga
mengmbangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalistis.
8 Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan dimasyarakat.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dilihat bahwa banyak sekali manfaat dari aktivitas belajar bagi siswa seperti mencari pengalaman,
mengembangkan aspek yang dimilikinya, memupuk kerjasama, mengembangkan minatnya, dll.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari kata prestasi dan belajar. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda “preatatie” yang berarti hasil usaha.
Menurut Suh arsimi Arikunto 2006: 4, “prestasi merupakan hasil kerja
ibarat sebuah mesin yang keadaannya sangat kompleks ”.
Pengertian belajar menurut Slameto 2010 : 2 sebagai “suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ”.
Sardiman 2012: 20 berpendapat bahwa “belajar merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya
”.
18
Sedangkan menurut Nana Syaodih 2009: 2, “prestasi belajar
atau hasil belajar achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang ”. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berfikir maupun ketrampilan motorik. Di sekolah, hasil
belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.
Pengertian prestasi belajar dari pengertian Nana Syaodih dapat dilihat bahwa prestasi belajar tersebut lebih dari satu karena setiap
kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses belajar merupakan hasil belajar. Dari hasil belajar ini maka akan diperoleh
dalam bentuk angka yang menunjukan suatu prestasi belajar. Gagne dalam Aunurrahman 2010: 47 membagi prestasi belajar menjadi lima
macam yaitu: 1 Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang
mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui penyajian materi di sekolah.
2 Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah- masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing
individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat, dan berfikir. 3 Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu
dengan kata-kata melalui jalan mengatur informasi-informasi yang relevan.
4 Keterampilan motorik, yaitu kemapuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot.
5 Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan
serta faktor intelektual.
19
Menurut Gagne dalam Aunurrahman 2010: 48, “belajar tidak
merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya akan terjadi dengan adanya kondisi-kondisi tertentu
”. Kondisi tersebut terdiri dari kondisi internal dan kondisi eksternal, di mana kondisi internal
menyangkut kesiapan siswa dan sesuatu yang telah dipelajari. Kondisi eksternal yang dimaksud adalah situasi belajar yang secara sengaja
diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar. Oleh karena itu, peran guru atau pendidik sangatlah vital dalam pencapaian
hasil belajar siswa karena tiap-tiap jenis hasil belajar yang dikemukakan di atas memerlukan kondisi-kondisi tertentu yang perlu diatur dan
dikontrol. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
prestasi belajar adalah hasil usaha siswa dalam bentuk angka yang menunjukan perubahan tingkah laku dalam proses belajar.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar