Klasifikasi Aktivitas Siswa Aktivitas Belajar

12 untuk aktif dalam berbagai bentuk kegiatan belajar ”. Sehingga pembelajaran yang dilakukan antar guru dan siswa, harus mengacu pada peningkatan aktifitas siswa. Pada Bab IV pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hal ini menunjukan bahwa pengalaman belajar harus berorientasi pada aktivitas peserta didik. Berdasarkan uraian di atas, sehingga aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran yang bersifat fisik maupun mental yang saling berkaitan untuk mencapai prestasi belajar.

b. Klasifikasi Aktivitas Siswa

Aktivitas belajar dapat berupa aktivitas dalam hal berfikir dan berbuat, para ahli mengklasifikasikan macam-macam bentuk aktivitas dalam belajar siwa. Paul B. Diedrich dalam Sardiman 2012: 100-101 membuat suatu daftar keaktifan siswa dalam belajar dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini: a Visual activities yang termasuk adalah membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain 13 b Oral activities, seperti; menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi c Listening activities, seperti; mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato d Writing aktivities, seperti; menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin e Drawing activities, seperti; menggambar, membuat grafik, peta, diagram f Motor activities, seperti; melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak g Mental activities, seperti; menanggapi, mengingat, menganalisis, memecahkan soal, melihat hubungan, mengambil keputusan h Emotional activities, seperti; menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup Menurut Getrude M. Whipple dalam Oemar Hamalik 2014: 173, aktivitas belajar siswa dapat dibagi menjadi seperti berikut: a Bekerja dengan alat-alat visual 1 Mengumpulkan gambar-gambar dan bahan-bahan ilustrasi lainnya. 2 Mempelajari gambar-gambar, stenograph slide film, khusus mendengarkan penjelasan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan. 3 Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang menarik minat, sambil mengamati bahan-bahan visual. 4 Memilih alat-alat visual ketika memberikan laporan lisan. 5 Menyusun pameran, menulis tabel. 6 Mengatur file material untuk digunakan kelak. b Ekskursi dan trip 1 Mengunjungi museum, akuarium dan kebun binatang. 2 Mengundang lembaga-lembaga jawatan-jawatan yang dapat memberikan keterangan-keterangan dan bahan-bahan. 3 Menyaksikan demonstrasi, seperti proses produksi di pabrik sabun, proses penerbitan surat kabar, dan proses penyiaran televisi. c Mempelajari masalah-masalah 1 Mencari informasi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penting. 2 Mempelajari ensiklopedi dan referensi. 3 Membawa buku-buku dari rumah dan perpustakaan umum untuk melengkapi koleksi sekolah. 4 Mengirim surat kepada badan-badan bisnis untuk memperoleh informasi dan bahan-bahan. 14 5 Melaksanakan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh guidance yang telah disiarkan oleh guru. 6 Membuat catatan-catatan sebagai persiapan diskusi dan laporan. 7 Menafsirkan peta, menentukan lokasi-lokasi. 8 Melakukan eksperimen, misalnya membuat sabun. 9 Menilai informasi dari berbagai sumber, menentukan kebenaran atas pertanyaan-pertanyaan yang bertentangan. 10 Mengorganisasi bahan bacaan sebagai persiapan diskusi atau laporan lisan. 11 Mempersiapkan dan memberikan laporan-laporan lisan yang menarik dan bersifat informatif. 12 Membuat rangkuman, menulis laporan dengan maksud tertentu. 13 Mempersiapkan daftar bacaan yang digunakan dalam belajar. 14 Men-skin bahan untuk menyusun subjek yang menarik untuk studi lebih lanjut. d Mengapresiasi literatur 1 Membaca cerita-cerita yang menarik. 2 Mendengarkan bacaan untuk kesenangan dan informasi. e Ilustrasi dan konstruksi 1 Membuat chart dan diagram. 2 Menggambar dan membuat peta, relief map, pictorial map. 3 Membuat poster. 4 Membuat ilustrasi, peta-peta, dan diagram untuk sebuah buku. 5 Menyusun rencana permainan 6 Menyiapkan suatu frieze. 7 Membuat artikel untuk pameran. 8 Bekerja menyajikan informasi. 9 Menyarankan cara-cara penyajian informasi yang menarik. 10 Menyensor bahan-bahan dalam buku-buku. 11 Menyusun bulletin board secara up to date. 12 Merencanakan dan melaksanakan suatu program assembly. 13 Menulis dan menyajikan dramatisasi. f Cek dan tes 1 Mengerjakan informal dan standardized test. 2 Menyiapkan tes-tes untuk murid lain. 3 Menyusun grafik perkembangan. Sedangkan menurut Yamamoto dalam Dimyati dan Mudjiono 2013: 119-120 Yamamoto meninjau ke-CBSA-an atau dalam hal ini keaktifan dari segi intensi kedua belah pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar, yaitu peserta didik dan pengajar. Terdapat empat jenis 15 interaksi dalam proses pembelajaran, antara lain seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Di mana anak panah pada gambar tersebut menunjukkan arah komunikasi, sehingga semakin banyak ruas garis dengan dua arah maka semakin baik karena hal tersebut menunjukkan dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran secara aktif. Keterangan : G = Guru; S1, S2, S3, S4 = Siswa Sumber : Yamamoto dalam Dimyati dan Mudjiono 2013; 119-120 Gambar 1. Jenis Interaksi dalam Belajar Mengajar Seperti yang telah diuraikan di atas, klasifikasi aktifitas siswa menujukan bahwa aktivitas siswa di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Hal inilah yang menjadi tantangan seorang guru agar dalam proses pembelajaran dapat menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat berjalan optimal. G G S1 S2 S3 S4 S1 S2 S3 S4 Interaksi satu arah Ada balikan bagi guru; Ada interaksi antar siswa G G S1 S4 S1 S2 S3 S4 S2 S3 Ada balikan bagi guru; Interaksi optimal antar guru Siswa saling belajar satu dengan siswa dan antar siswa sama lain dengan siswa 16

c. Usaha-usaha untuk Membangkitkan Aktivitas Siswa