91
aktivitas yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dimana hasil t
hitung
yaitu 2,219 lebih besar jika dibandingkan dengan t
tabel
yaitu 2,004.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas siswa yang mendapat reward
dalam proses pembelajaran dan siswa yang tidak mendapatkan reward dalam proses pembelajaran didukung oleh hasil penelitian.
2. Perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapat reward dengan siswa
yang tidak mendapatkan reward dalam pembelajaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini didukung oleh hasil olah sumber data primer. Hal ini
dibuktikan dengan nilai signifikansi uji t yang lebih kecil dari 0,05. Selain itu rata-rata prestasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi jika
dibandingkan dengan prestasi belajar kelas kontrol. Hal ini didukung dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nana Syaodih 2009: 2 bahwa
prestasi belajar atau hasil belajar achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang. Penguasaan prestasi belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
ketrampilan berfikir maupun ketrampilan motorik. Di sekolah, prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang
ditempuhnya.
92
Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar dari
seorang siswa akan diperoleh jika siswa tersebut melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu, prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan
aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa, dan aktivitas belajar dipengaruhi oleh motivasi dari siswa itu sendiri.
Motivasi siswa dapat dipengaruhi dari dalam dan luar diri mereka. Motivasi dari dalam diri mereka akan tergantung dari bagaimana mereka
memaknai bagaimana mereka mengembangkan diri. Jika motivasi dari dalam diri mereka rendah maka harus dibangkitkan dengan cara
memberikan motivasi dari luar. Motivasi dari luar bisa didorong dengan memberikan semangat, hadiah reward, kasih sayang, perhatian dll. Khusus
dalam masalah ini menggunakan reward untuk mendorong motivasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat lebih aktif dalam belajar dan
prestasi belajarpun akan meningkat. Reward
memberikan dampak
yang menyenangkan
pada penerimanya. Dalam prestasi belajar setiap bentuk reward yang diberikan
memberikan dampak berbeda bagi para siswa yang menerimanya. Reward dengan bentuk pujian, acungan jempol dan tepuk tangan memberikan efek
siswa lebih semangat untuk lebih menambah pengalaman belajarnya karena mereka merasa dihargai untuk setiap tindakannya. Untuk bentuk bonus nilai,
siswa senang karena nilainya akan bertambah pada nilai UAS dan prestasi belajarnya pun akan meningkat. Reward dalam bentuk benda snack dan
93
bulpoint memberikan dampak membuat siswa lebih terpacu untuk aktif didalam kelas, semakin siswa aktif maka pengalaman belajarnyapun akan
meningkat dan berdampak pada prestasi belajarnya akan naik. Hasil Penelitian ini selaras juga dengan penelitian yang dilakukan
oleh Idha Sholikhah 2010 yang berjudul “Implementasi Pembelajaran
Matematika dengan Pemberian Hadiah dan Hukuman terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar Segiempat”.
Hasil dari uji t menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
, hal ini berarti ada pengaruh pemberian hadiah dan hukuman terhadap prestasi belajar matematika siswa.
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan metode konvensional dengan pemberian hadiah
dan hukuman sebesar 66,320, lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang tidak diberi perlakuan sebesar 57,755.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian reward dalam pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar
siswa, ini ditunjukkan dengan uji t yang dilakukan terhadap hasil post test yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen di mana hasil t
hitung
yaitu 2,528 lebih besar jika dibandingkan dengan t
tabel
yang hanya sebesar 2,000. Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai prestasi belajar siswa
sebelum dan setelah diberi perlakuan berupa pemberian reward dalam pembelajaran antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
94
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 12. Histogram Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
E. Keterbatasan Penelitian