16 Materi IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber daya
alam. Pemilihan materi disesuaikan dengan silabus yang digunakan oleh guru Kelas IV SD Negeri Malangan. Standar kompetensi materi tersebut
adalah memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Kompetensi dasar materinya yaitu menjelaskan
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan dan menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan.
B. Tinjauan tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Ngalim Purwanto 1996: 107 menyebutkan bahwa siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis maupun psikologis yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajarnya. Maka penting bagi seorang guru untuk memahami karakteristik setiap siswa agar proses pembelajaran yang
dirancang guru dapat diterima siswa dengan baik. Menurut Usman Samatowa 2006: 7, masa keserasian bersekolah
dibagi ke dalam dua fase yaitu: 1.
Masa kelas rendah sekolah dasar, dengan umur sekitar 6 tahun sampai sekitar 8 tahun. Jadi yang termasuk ke dalam kategori kelas rendah yaitu
kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. 2.
Masa kelas tinggi sekolah dasar, dengan umur sekitar 9 tahun sampai sekitar 12 tahun. Jadi yang termasuk ke dalam kategori kelas tinggi yaitu kelas 4,
kelas 5, dan kelas 6.
17 Usman Samatowa 2006: 7-8 juga menjelaskan bahwa pada masing-
masing fase memiliki karakteristiknya masing-masing. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SD. Maka perlu untuk
mengetahui sifat-sifat khas yang dimiliki siswa pada masa kelas tinggi, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang bersifat konkret.
2. Realistik, ingin tahu dan ingin belajar.
3. Menjelang akhir masa ini muncul minat terhadap hal-hal atau mata
pelajaran khusus. 4.
Sampai sekitar umur 11 tahun, siswa membutuhkan guru atau orang yang lebih dewasa untuk menyelesaikan tugasnya dan untuk memenuhi
keinginannya. 5.
Memandang nilai sebagai ukuran dalam berprestasi. 6.
Gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama.
7. Peran idola bagi siswa sangat penting. Pada umumnya, siswa akan
mengidolakan orangtua atau kakaknya karena dianggap sebagai manusia yang sempurna. Guru juga sering dianggap sebagai idola karena dipandang
sebagai manusia yang serba tahu. Karakteristik perkembangan pada siswa sekolah dasar juga dapat dilihat
dari tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Teori Piaget. Tahapan- tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget Dale H. Schunk, 2012: 332
yaitu terdiri dari tahap sensorikmotor lahir sampai 2 tahun, tahap pra-
18 operasional 2 sampai 7 tahun, tahap operasional konkret 7 sampai 11 tahun,
dan tahap operasional formal 11 sampai dewasa. Siswa Kelas IV pada umumnya berumur antara 9-11 tahun, sehingga berdasarkan klasifikasi Piaget
siswa Kelas IV berada pada tahapan operasional konkret. Menurut Maslichah Asy’ari 2006: 38 pada tahap operasional konkret pada umumnya siswa
memiliki sifat: 1.
Memiliki rasa ingin tahu yang kuat sehingga siswa suka untuk mencoba- coba mengeksplorasi hal baru.
2. Masih senang untuk bermain serta menyukai suasana yang
menggembirakan. Jika siswa suka dengan situasi yang ada, siswa akan dapat belajar dengan efektif.
3. Suka mengatur dirinya sendiri.
4. Memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi, sehingga siswa tidak suka
mengalami kegagalan. 5.
Siswa belajar dengan cara bekerja dan suka mengajarkan suatu hal yang ia bisa kepada temannya.
Menurut Dale H. Schunk 2012: 333 cara berpikir siswa pada tahapan operasional konkret tidak lagi didominasi oleh persepsi, melainkan siswa telah
mampu untuk menggunakan pengalaman-pengalamannya sebagai acuan dan siswa tidak lagi bingung dengan pemahamannya. Maka dari itu, pembelajaran
perlu didesain sedemikian rupa agar siswa memperoleh pengalaman, sehingga siswa mampu untuk membangun pengetahuannya.
19 Berdasarkan pemahaman mengenai karakteristik siswa sekolah dasar
yang telah dijelaskan di atas, guru yang kompeten akan mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Guru dapat
menentukan pendekatan, metode, bahan ajar, media, maupun model pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
C. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Quantum Teaching