20 pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik. Maka penting untuk
menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa agar penerapan pendekatan, strategi, metode, teknik, dan
taktik dapat efektif. Selain dapat menentukan model yang tepat, guru juga perlu menguasai model tersebut karena penguasaan atas model
pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran Saur Tampubolon, 2014: 87.
Dalam menentukan model pembelajaran juga perlu memperhatikan keberhasilan dan ketercapaian terhadap tujuan belajar. Salah satu model
pembelajaran yang dapat memenuhi hal tersebut adalah Quantum Teaching. Menurut Sugiyanto 2010: 75-76, Quantum Teaching sangat menekankan
pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi dan juga sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
2. Pengertian Quantum Teaching
Quantum Teaching diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated Learning Lozanov, Multiple Intelligences Gardner,
Neuro-Linguistic Programming Grinder dan Bandler, Experiential Learning Hahn, Socratic Inquiry, Cooperative Learning Johnson dan
Johnson, dan Elements of Effective Instuction Hunter, sehingga Quantum Teaching menjadi sebuah paket multisensori, multikecerdasan, dan
kompatibel dengan otak yang mampu melejitkan kemampuan siswa untuk berprestasi. Hal tersebut dibuktikan dari hasil Quantum Teaching di
21 SuperCamp yaitu mampu meningkatkan motivasi, nilai, rasa percaya diri,
harga diri, dan dapat melanjutkan keterampilan Bobbi DePorter, 2005: 4. Istilah “Quantum” dipinjam dari ilmu fisika yang berarti interaksi
yang mengubah energi menjadi cahaya. Maka Quantum Teaching bermaksud untuk mengubah bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam
kegiatan belajar. Interaksi tersebut mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif dengan menyingkirkan hambatan dalam proses pembelajaran
menggunakan cara seperti memanfaatkan musik, membuat lingkungan sekeliling lebih berwarna, menyusun bahan ajar yang sesuai, menyajikan
dengan cara yang efektif, maupun dengan melibatkan siswa aktif. Quantum Teaching dapat menjadi model pembelajaran yang efektif, karena
menekankan pada keterlibatan siswa untuk aktif dalam pembelajaran serta membutuhkan kemampuan guru dalam memaksimalkan momen belajar
dengan cara menggunakan unsur pada siswa dan lingkungan belajar Bobbi DePorter, 2005: 5.
3. Asas Utama Quantum Teaching
Menurut Bobbi DePorter 2005: 6 asas dari Quantum Teaching adalah “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke
Dunia Mereka.” Maka segala hal dalam kerangka Quantum Teaching dibangun berdasarkan asas tersebut. Dari asas tersebut sangat jelas bahwa
fokus utama dalam Quantum Teaching yaitu siswa. Sebagai langkah awal, penting bagi guru untuk memasuki dunia siswa yaitu dengan cara
mengaitkan pembelajaran dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan
22 yang dimiliki siswa. Dengan menggunakan asas tersebut, maka Quantum
Teaching dapat mendorong keberhasilan pembelajaran IPA, karena pembelajaran IPA yang baik adalah pembelajaran yang dapat mengaitkan
IPA dengan kehidupan atau lingkungan siswa. Masuknya guru ke dalam dunia siswa akan membentuk keterkaitan
antara guru dan siswa. Selanjutnya guru dapat membawa siswa untuk masuk ke dunia ki
ta. Maksud dari “dunia kita” adalah dunia guru dan siswa. Dengan kata lain siswa tetap akan memperoleh pengetahuan dari guru tanpa
meninggalkan dunianya. Maka dari itu, dengan Quantum Teaching ini siswa dapat merasa senang dan mudah memahami pembelajaran karena semua
yang ada dalam proses pembelajaran berkaitan dengan kehidupannya.
4. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching