Deskripsi Pra Tindakan Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pra Tindakan

Kegiatan pra tindakan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 April 2016. Pra tindakan dilakukan pada hasil belajar, sedangkan aktivitas belajar siswa hanya diketahui dari observasi awal. Pra tindakan ini berupa dokumentasi nilai hasil belajar terakhir siswa kelas IV SD Negeri Malangan pada mata pelajaran IPA. Dari dokumentasi tersebut diketahui nilai hasil belajar pra tindakan sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan Jumlah Nilai 1669 Rata-rata 69,54 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 50 Jumlah Siswa Tuntas 9 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 15 Capaian Siswa Tuntas 37,5 Capaian Siswa Tidak Tuntas 62,5 Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar pra tindakan siswa kelas IV SD Negeri Malangan pada mata pelajaran IPA adalah 69,54. Nilai tersebut masih di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 72. Dari 24 siswa terdapat 9 siswa 37,5 yang telah tuntas dan 15 siswa 62,5 yang tidak tuntas. Data hasil belajar pra tindakan dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 8 halaman 138. 57

2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Penelitian tindakan siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan 4 jam pelajaran. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 April 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016. a. Perencanaan Planning 1 Berdiskusi dengan guru kelas mengenai model pembelajaran Quantum Teaching agar guru memahami langkah-langkah pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. 2 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Peneliti bersama guru kelas berkolaborasi dalam menyusun RPP agar model pembelajaran Quantum Teaching yang digunakan dapat sesuai dengan materi pelajaran di kelas IV SD Negeri Malangan. Kompetensi dasar yang dipilih yaitu “Menjelaskan hubungan antara su mber daya alam dengan lingkungan”. RPP ini digunakan untuk dua kali pertemuan pada siklus 1. RPP yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen ahli. RPP siklus I terlampir pada lampiran 1 halaman 110. 3 Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi dan lembar tes. Lembar observasi berupa lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui keterlaksanaan model Quantum Teaching dalam 58 pembelajaran, sedangkan lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa saat pembelajaran. Lembar observasi yang telah disusun kemudian divalidasi oleh dosen ahli. Lembar observasi ini digunakan saat pertemuan pertama dan kedua pada siklus I. Lembar observasi guru untuk siklus I secara lengkap terlampir pada lampiran 2 halaman 124, sedangkan lembar observasi siswa untuk siklus I terlampir pada lampiran 3 halaman 126. Lembar tes disusun untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melalui proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Lembar tes disesuaikan dengan indikator-indikator yang telah ditentukan dalam RPP. Setelah butir- butir tes tersusun, kemudian menyusun rubrik penilaian agar peneliti dapat memberikan penilaian kepada siswa. Lembar tes dan rubrik penilaian yang telah tersusun kemudian divalidasi oleh dosen ahli dan diberikan kepada siswa di akhir pertemuan kedua siklus I. Lembar tes untuk siklus I terlampir pada lampiran 4 halaman 127, dan rubrik penilaian terlampir pada lampiran 5 halaman 128. 4 Menyiapkan alat dan media pembelajaran yang akan digunakan. Pada siklus I pertemuan pertama, alat dan media pembelajaran yang dipersiapkan yaitu kertas manila dan sticky note. Di dalam kertas manila telah berisi tabel sumber daya alam berdasarkan asalnya, yaitu berasal dari hewan, tumbuhan, dan bahan tidak hidup. Peneliti menyiapkan kertas manila sebanyak 6 lembar karena jumlah 59 kelompok yang dibentuk hanya 6 kelompok, dan setiap kelompok memperoleh 30 sticky note untuk menyebutkan contoh-contoh sumber daya alam berdasarkan asalnya. Pada siklus I pertemuan kedua, alat dan media pembelajaran yang dipersiapkan yaitu gambar-gambar contoh sumber daya alam yang berasal dari hewan, tumbuhan, dan bahan tidak hidup, antara lain: batu bata, gelas, keju, madu, minyak kayu putih, tisu, dll. Gambar-gambar tersebut oleh siswa ditempelkan di papan tulis yang telah berisi tabel pengelompokkan sumber daya alam berdasarkan asalnya. Gambar yang disediakan berjumlah 18 gambar, supaya siswa mempunyai lebih banyak kesempatan. Selain gambar yang ditempelkan juga mempersiapkan spidol warna hijau dan biru untuk setiap kelompok. Spidol warna tersebut digunakan siswa pada LKS untuk menjodohkan contoh-contoh sumber daya alam sesuai dengan jenisnya, yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Spidol warna hijau untuk menjodohkan sumber daya alam hayati dan spidol warna biru untuk menjodohkan sumber daya alam non hayati. Untuk LKS siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada lampiran halaman 123. 5 Setting kelas berupa penempelan gambar-gambar sesuai dengan materi. Gambar ditempelkan pada setiap sisi dinding kelas. Sebelum ditempelkan, gambar tersebut dilapisi dengan styrofoam agar lebih 60 menarik. Gambar-gambar tersebut antara lain: gambar sapi, tambang batubara, elpiji, nelayan, sawah, dan energi alternatif seperti tenaga matahari dan tenaga angin. Penempelan gambar-gambar tersebut ditujukan agar suasana kelas lebih menarik dan mampu untuk mengantarkan siswa ke dalam materi yang diajarkan. Setting kelas dilakukan sebelum pertemuan pertama siklus I dimulai, yaitu pada tanggal 29 April 2016 pukul 08.45 WIB atau saat jam istirahat. b. Tindakan dan Pengamatan Acting and Observing 1 Tindakan Acting Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Evaluasi diberikan di akhir pertemuan kedua siklus I untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Tindakan dilaksanakan oleh guru kelas IV SD Negeri Malangan, sedangkan peneliti hanya bertindak sebagai pengamat. Untuk mengamati keterlaksanaan langkah-langkah Quantum Teaching dalam proses pembelajaran pada siklus I, maka peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas guru yang dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 124. Berikut adalah deskripsi dari tindakan yang dilakukan pada penelitian siklus I: a Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 April 2016. Penelitian dilakukan pada pukul 09.40- 10.50 WIB atau selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Pembelajaran IPA pada pertemuan pertama siklus I ini membahas 61 tentang pengertian sumber daya alam, manfaat sumber daya alam, dan pengelompokan sumber daya alam berdasarkan asalnya. 1 Kegiatan awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan presensi. Dari 24 siswa terdapat satu siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit yaitu siswa dengan nomor induk 2072. Setelah melakukan presensi, guru bersama siswa menyanyikan lagu berjudul “Menanam Jagung” sambil bertepuk tangan. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan, “Siapa yang pernah makan nasi jagung? Apakah anak-anak suka nasi jagung?”. Guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan pengertian sumber daya alam. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. 2 Kegiatan inti Guru mengarahkan siswa untuk membuka dan mengamati buku IPA. Guru membimbing siswa untuk menyimak buku IPA terkait manfaat sumber daya alam secara saksama. Sambil siswa menyimak buku, guru menjelaskan manfaat sumber daya alam, antara lain sumber daya alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, bahan bakar, bahan bangunan, peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Kemudian guru meminta siswa untuk menyebutkan contoh-contoh sumber daya alam sesuai dengan manfaatnya. Guru juga menjelaskan 62 kepada siswa bahwa sumber daya alam dapat pula dikelompokkan berdasarkan asalnya, yaitu sumber daya alam yang dapat berasal dari hewan, tumbuhan, maupun bahan tidak hidup atau tambang. Siswa membentuk kelompok dengan anggota setiap kelompok 3-4 siswa. Guru mengarahkan dan membimbing siswa agar semua mendapatkan kelompok. Terdapat 5 kelompok yang beranggotakan 4 siswa dan 1 kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Kemudian setiap kelompok mendapatkan 1 lembar LKS beserta 1 kertas manila dan 30 sticky note. LKS dapat dilihat pada lampiran halaman 122. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk mencermati perintah pada LKS. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi bersama teman kelompoknya untuk menemukan dan menuliskan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar pada sticky note yang telah disediakan. Kemudian siswa mengelompokkan atau menggolongkan benda-benda tersebut dengan cara menempelkan sticky note pada kertas manila yang telah berisi tabel penggolongan sumber daya alam berdasarkan asalnya. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok di depan kelas. Guru mengajak siswa untuk memperhatikan kelompok lain yang sedang presentasi dan ikut untuk mengoreksi jawaban 63 milik kelompok yang presentasi tersebut. Guru juga mengajak siswa untuk memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah presentasi dengan tepuk tangan bersama-sama. Guru membuka kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada materi yang kurang dipahami. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberikan pertanyaan secara lisan terkait materi yang diajarkan, yaitu mengenai pengertian sumber daya alam, manfaat dari sumber daya alam, dan penggolongan sumber daya alam berdasarkan asalnya. Guru juga memberikan konsep yang benar ketika ada siswa yang keliru dalam menjawab pertanyaan dari guru. Kemudian secara bersama-sama guru beserta siswa menyimpulkan pembelajaran. 3 Kegiatan akhir Di akhir pembelajaran, guru bertanya kepada siswa tentang perasaan siswa mengenai pembelajaran ini. Kemudian guru bersama siswa menyanyikan lagu “Sorak-sorak Bergembira” sambil bertepuk tangan dan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama-sama. b Pertemuan Kedua Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016. Penelitian dilakukan pada pukul 09.05-10.15 WIB atau selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Pembelajaran IPA pada pertemuan kedua siklus I ini membahas tentang 64 penggolongan sumber daya alam berdasarkan jenisnya hayati dan non hayati. 1 Kegiatan awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan presensi. Dari 24 siswa terdapat satu siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit yaitu siswa dengan nomor induk 2081. Setelah melakukan presensi, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu yang berjudul “Apuse” sambil bertepuk tangan. Kemudian guru bertanya, “Adakah yang masih ingat pembelajaran IPA pada pertemuan sebelumnya?” Guru juga bertanya terkait pengertian sumber daya alam dan jenis-jenis sumber daya alam berdasarkan asalnya. Untuk mengingatkan kembali materi jenis-jenis sumber daya alam berdasarkan asalnya, guru menunjukkan beberapa gambar kemudian siswa diminta untuk menyebutkan sumber daya alam yang terdapat pada gambar tersebut berasal dari hewan, tumbuhan, atau bahan tidak hidup. 2 Kegiatan inti Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk menempelkan gambar benda-benda yang ada di kehidupan siswa sehari-hari. Siswa menempelkan gambar tersebut pada papan tulis sesuai dengan asalnya. Guru bersama siswa mengoreksi apakah gambar yang ditempelkan sudah tepat atau belum. 65 Setelah semua gambar ditempelkan, siswa mengamati penjelasan guru bahwa sumber daya alam juga dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam nonhayati. Guru menjelaskan, “Sumber daya alam hayati yaitu sumber daya alam yang berasal dari benda hidup hewan dan tumbuhan, sedangkan nonhayati berasal dari benda tidak hidup.” Kemudian guru menunjuk beberapa gambar yang telah ditempelkan siswa pada papan tulis dan siswa diminta untuk menyebut gambar tersebut termasuk dalam sumber daya alam hayati atau nonhayati. Siswa membentuk kelompok dengan anggota setiap kelompok 3-4 siswa. Guru mengarahkan dan membimbing siswa agar semua mendapatkan kelompok. Terdapat 5 kelompok yang beranggotakan 4 siswa dan 1 kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Kemudian setiap kelompok mendapatkan 1 lembar LKS dan 2 spidol warna hijau dan biru. LKS dapat dilihat pada lampiran halaman 123. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk mencermati perintah pada LKS. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi bersama teman kelompoknya untuk menjodohkan gambar benda-benda yang ada di LKS sesuai dengan jenisnya hayati dan nonhayati. 66 Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Guru mengajak siswa untuk memperhatikan kelompok lain yang sedang presentasi dan juga diajak untuk ikut mengoreksi jawaban milik kelompok yang sedang presentasi. Siswa bersama guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah presentasi dalam bentuk tepuk tangan. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberikan pertanyaan secara lisan terkait materi yang diajarkan, yaitu mengenai jenis-jenis sumber daya alam hayati dan nonhayati, pengertian dari sumber daya alam hayati dan nonhayati, dan juga penggolongan benda-benda di lingkungan sekitar siswa termasuk dalam sumber daya alam hayati atau nonhayati. Guru juga memberikan konsep yang benar ketika ada siswa yang keliru dalam menjawab pertanyaan dari guru. Kemudian secara bersama-sama guru beserta siswa menyimpulkan pembelajaran. 3 Kegiatan akhir Guru membagikan soal tes kepada setiap siswa. Soal tes dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 127. Tes tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa selama siklus I. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh dan percaya diri. Setelah semua siswa mengumpulkan hasil jawabannya, guru bertanya kepada 67 siswa tentang perasaan siswa mengenai pembelajaran ini. Kemudian guru bersama siswa menyanyikan lagu “Di Sini Senang, Di Sana Senang” sambil bertepuk tangan. Guru menutup pembelajaran IPA dan siswa diminta untuk mempersiapkan diri untuk mata pelajaran berikutnya. 2 Pengamatan Observing Tahap pengamatan observing dilakukan oleh peneliti dengan mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching pada siklus I. Pelaksanaan observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat peneliti. Lembar observasi aktivitas guru siklus I dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 124, sedangkan lembar observasi aktivitas belajar siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 126. Berikut adalah hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran siklus I: a Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Aktivitas guru yang diobservasi pada penelitian ini yaitu mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir pembelajaran. Aktivitas guru yang diamati meliputi langkah-langkah dalam model pembelajaran Quantum Teaching yaitu TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Dari hasil observasi aktivitas guru selama siklus I ini dapat diketahui keterlaksanaan model pembelajaran Quantum Teaching yang 68 diterapkan pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Malangan. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I lampiran 6 halaman 129, guru telah mengajar sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan. Persentase ketercapaian pembelajaran IPA menggunakan model Quantum Teaching pada pertemuan pertama siklus I adalah 100. Akan tetapi berbeda pada pertemuan kedua, berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan kedua siklus I lampiran 6 halaman 131, guru tidak menjelaskan manfaat atau tujuan pembelajaran yang akan dipelajari serta tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belum paham. Maka dari itu persentase ketercapaian pembelajaran IPA menggunakan model Quantum Teaching pada pertemuan kedua siklus I hanya mencapai 86,67. Secara keseluruhan, ketercapaian langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching pada siklus I sebesar 93,33. Persentase ketercapaian langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching dapat digambarkan dalam diagram batang berikut ini: 69 b Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan oleh peneliti dari mulai kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran. Setiap siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa siklus I lampiran 3 halaman 126. Hasil observasi aktivitas belajar siswa untuk siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 135, sedangkan untuk pertemuan kedua dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 136. Berdasarkan hasil observasi, pada pertemuan pertama hampir semua siswa mau untuk bernyanyi sambil bertepuk tangan. Siswa terlihat senang dan antusias. Akan tetapi, pada pertemuan kedua hanya sedikit siswa yang bernyanyi dengan lancar. Siswa yang lain hanya mengamati dan sesekali ikut bertepuk tangan. Hal tersebut dikarenakan tidak semua siswa hafal pada lagunya. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Rata-Rata Gambar 2. Diagram Batang Ketercapaian Langkah-Langkah Quantum Teaching Siklus I 70 Saat guru menjelaskan materi, sebagian besar siswa mampu untuk mengamati penjelasan guru dengan tenang. Namun, ada juga siswa yang asyik memainkan bukunya, ada yang sibuk merapikan baju atau sepatunya, dan ada pula yang memperhatikan guru tetapi sambil memainkan botol minumnya. Hampir semua siswa mampu untuk aktif dalam pembelajaran ketika guru memberikan tanya jawab kepada siswa. Siswa berebut mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan dari guru, tetapi ada juga siswa yang mengobrol dengan temannya. Guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk memberikan jawabannya. Setiap siswa yang memberikan jawaban mendapat apresiasi dari guru dan teman-temannya berupa ucapan “Bagus”, acungan jempol, serta tepuk tangan. Untuk pertemuan kedua, guru juga mendorong siswa untuk aktif dengan menempelkan gambar di papan tulis. Siswa terlihat senang dan antusias untuk menempelkannya.Guru menunjuk siswa yang tidak mengacungkan jari agar siswa mau untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Siswa mampu untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya ketika diberi LKS oleh guru. Pada pertemuan pertama ada juga siswa yang sulit diajak berdiskusi karena dirinya merupakan satu-satunya perempuan dalam kelompoknya, serta kurangnya keterbukaan dari teman sekelompoknya menjadikan 71 siswa tersebut sulit untuk berdiskusi. Akan tetapi di pertemuan kedua, siswa tersebut di kelompokkan dengan teman yang lain agar tidak menjadi satu-satunya perempuan di dalam kelompok, sehingga siswa tersebut mau untuk berdiskusi. Ketika diskusi kelompok, para siswa juga tidak ragu untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas kepada guru. Pada pertemuan pertama, hampir semua siswa ikut serta dalam pengerjaan LKS. Tidak hanya ikut berdiskusi saja, melainkan siswa juga turut menuliskan dan menempelkan sticky note pada kertas manila yang disediakan. Di pertemuan kedua, meskipun hampir semua siswa ikut berdiskusi, tetapi hanya beberapa siswa saja yang ikut serta dalam pengerjaan LKS. Padahal guru telah menyarankan kepada siswa untuk saling berbagi tugas. Setelah menyelesaikan LKS, siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Guru mempersilakan siswa yang ingin presentasi, ada siswa yang maju karena kemauannya sendiri dan ada pula yang maju setelah ditunjuk guru. Saat presentasi, ada siswa yang membacakan hasil presentasi, namun ada pula yang hanya maju dan hanya memegangi LKS. Ketika siswa presentasi di depan kelas, ada siswa lain yang memperhatikan sambil mengoreksi hasil pekerjaannya, tetapi ada juga yang tidak memperhatikan karena asyik mengobrol dengan temannya. Siswa 72 juga memberikan apresiasi berupa tepuk tangan kepada siswa yang telah presentasi. Saat guru mengulangi pembelajaran, hampir semua siswa mampu menjawab pertanyaan lisan dari guru terkait materi yang telah dipelajari. Siswa antusias untuk mengacungkan jari dan menjawab pertanyaan tersebut. Guru juga memberikan apresiasi kepada siswa yang sanggup memberikan jawabannya. Kemudian secara bersama-sama siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran. Di akhir pembelajaran, siswa menyampaikan perasaannya terkait pembelajaran yang telah dialaminya. Kemudian siswa bersama guru menyanyikan lagu sambil bertepuk tangan. Namun, di pertemuan kedua sebelum pembelajaran dirayakan, siswa terlebih dahulu mengerjakan tes untuk mengetahui hasil belajar selama siklus I. Siswa mampu mengerjakan tes secara kondusif dan percaya diri. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I didapatkan hasil rekapitulasi lampiran halaman 137 sebagai berikut: Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No. Kategori Jumlah Persentase 1. Sangat tinggi 14 58,34 2. Tinggi 8 33,33 3. Sedang 2 8,33 4. Rendah 73 Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I yang masuk dalam kategori sangat tinggi terdapat 14 siswa 58,34, pada kategori tinggi terdapat 8 siswa 33,33, pada kategori sedang terdapat 2 siswa 8,33, dan tidak ada siswa yang masuk dalam kategori rendah. Siswa yang masuk dalam kategori sedang adalah siswa yang hanya masuk satu kali pertemuan, sehingga aktivitas belajar yang diobservasi tidak maksimal. Hasil rekapitulasi ini juga dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut ini: Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diketahui bahwa terdapat 58,34 dari jumlah siswa berada pada kategori aktivitas belajar sangat tinggi. Artinya, tindakan pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan karena peningkatan aktivitas belajar siswa dapat Sangat Tinggi 58,34 Tinggi 33,33 Sedang 8,33 Rendah Gambar 3. Diagram Lingkaran Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 74 dikatakan berhasil apabila minimal 70 dari jumlah siswa masuk dalam kategori sangat tinggi. 3 Hasil Belajar IPA Hasil belajar siswa siklus I diketahui setelah siswa melakukan tes hasil belajar di akhir pertemuan kedua siklus I. Data hasil belajar siswa siklus I secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 138. Hasil belajar siklus I dapat disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Siklus I Jumlah Nilai 1718 Rata-rata 71,58 Nilai Tertinggi 91 Nilai Terendah 59 Jumlah Siswa Tuntas 14 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 10 Capaian Siswa Tuntas 58,33 Capaian Siswa Tidak Tuntas 41,67 Dari tabel 9 dapat diketahui nilai rata-rata untuk tes hasil belajar siklus I yaitu sebesar 71,58 dengan 14 siswa dinyatakan sudah mencapai nilai ketuntasan minimal dengan capaian 58,33, serta siswa yang belum tuntas ada 10 siswa dengan capaian sebesar 41,67. Dari 24 siswa ada 6 siswa 25 yang masuk kategori baik sekali, 15 siswa 62,5 masuk kategori baik, 2 siswa 8,33 masuk kategori cukup, dan 1 siswa 4,17 masuk kategori kurang sekali. Siswa yang masuk dalam kategori kurang sekali adalah siswa yang tidak mengikuti tes hasil belajar siklus I dikarenakan sakit, yaitu siswa 75 dengan NIS 2081. Persentase capaian hasil belajar siklus I dapat digambarkan dalam diagram lingkaran berikut ini: Perbandingan rata-rata hasil belajar siswa pra tindakan dan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 10. Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan dan Siklus I Jumlah Siswa Rata-Rata Hasil Belajar Pra Tindakan Siklus I Peningkatan 24 69,54 71,58 2,93 Berdasarkan data pada tabel 10 dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching yang digunakan pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Malangan. Rata-rata nilai hasil belajar siswa sebelum tindakan yaitu sebesar 69,54, kemudian di siklus I meningkat menjadi 71,58, sehingga peningkatan hasil belajar di siklus I sebesar 2,93. Baik Sekali 25 Baik 62,5 Cukup 8,33 Kurang Kurang Sekali 4,17 Gambar 4. Diagram Lingkaran Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I 76 Peningkatan nilai rata-rata tersebut dapat digambarkan dalam diagram batang berikut ini: Gambar 5 telah menunjukkan besarnya peningkatan hasil belajar di siklus I, namun peningkatan tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan karena jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada siklus I ini belum mencapai 70 dari jumlah siswa atau baru mencapai 58,33 dari jumlah siswa. c. Refleksi Reflecting Berdasarkan hasil observasi siklus I pada pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching di kelas IV SD Negeri Malangan, aktivitas belajar siswa telah mencapai 58,34 pada kategori sangat tinggi. Capaian tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan karena jumlah siswa yang memiliki aktivitas belajar pada kategori sangat tinggi masih di bawah 70 dari jumlah siswa keseluruhan. 69,54 71,58 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pra Tindakan Siklus I Gambar 5. Diagram Batang Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan dan Siklus I 77 Dari perbandingan nilai hasil belajar siswa saat pra tindakan dengan nilai hasil belajar yang diperoleh dari tes di akhir pertemuan kedua siklus I juga dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan meskipun hasil tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan karena jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya sebesar 58,33, masih di bawah 70 dari jumlah siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dan guru sepakat untuk lanjut ke siklus II dengan melakukan beberapa perbaikan pembelajaran seperti pada tabel berikut: Tabel 11. Refleksi Tindakan Siklus I No. Hasil Tindakan Siklus I RefleksiPerbaikan 1. Aktivitas bernyanyi siswa yang merupakan salah satu aktivitas dalam langkah pembelajaran Quantum Teaching yaitu “Tumbuhkan” masih kurang, terlihat pada lagu tertentu masih ada siswa yang tidak hafal pada lagunya. Peneliti mempersiapkan kertas manila yang berisikan lirik lagu untuk ditempelkan di papan tulis dan mempersiapkan pemutar musik beserta pengeras suara yang dapat menjangkau seluruh ruangan kelas. Dengan meningkatkan minat siswa dalam bernyanyi, pembelajaran IPA akan menjadi lebih menarik dan siswa akan lebih bersemangat. 2. Aktivitas siswa dalam melakukan presentasi dan menyimpulkan pembelajaran masih kurang. Aktivitas tersebut termasuk dalam langkah pembelajaran Quantum Teaching yaitu “Demonstrasikan” dan “Ulangi”. Selain itu, masih ada juga siswa yang tidak memperhatikan temannya yang sedang presentasi. Guru memberikan reward berupa bintang penghargaan kepada siswa yang mampu presentasi di depan kelas maupun kepada siswa yang dapat menyimpulkan pembelajaran. Guru juga memberikan punishment kepada siswa yang tidak memperhatikan temannya yang sedang presentasi. Punishment dapat berupa pertanyaan terkait materi yang sedang dipelajari maupun siswa juga dapat diminta untuk bernyanyi. 78

3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN SEQIP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN

2 16 47

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 064976 MEDAN TAHUN AJARAN 2011-2012.

0 1 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL QUANTUM Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Simo Boyolali Tahun 2011/2012.

0 0 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Karangbangun Tahun 2011/

0 3 13

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 0 212

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADASISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PEDES SEDAYU KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

1 2 230

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGANYAR BOYOLALI.

0 0 203

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KALIPUTU KUDUS

0 0 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI KELAS IV SD NEGERI 1 BOTOMULYO

0 5 14