11 misalnya objektif terhadap fakta, hati-hati, bertanggung jawab, berhati
terbuka, selalu ingin meneliti, dan sebagainya. Dengan demikian hakikat Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu
pengetahuan mengenai alam semesta beserta isinya yang tersusun secara sistematis dan bersifat rasional, meliputi tiga komponen sains yang saling
berhubungan yaitu sains sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah. Hakikat IPA sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan, karena untuk memperoleh pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, maupun teori ilmiah diperlukan suatu proses ilmiah
yang dilakukan berdasarkan sikap ilmiah.
2. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kolaborasi dua aspek secara terpadu, yaitu belajar dan mengajar. Belajar tertuju pada
kegiatan siswa dan mengajar berorientasi pada kegiatan guru sebagai pemberi pelajaran Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008: 11. Nasution
Sugihartono, dkk, 2012: 80 mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang
melibatkan siswa serta guru atau dapat pula terjadi antar siswa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu
adanya kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala
12 potensi dan sumber yang ada baik dari dalam diri siswa itu sendiri maupun
potensi yang ada di luar diri siswa Wina Sanjaya, 2010: 26. Menurut Marjono Ahmad Susanto, 2013:167, yang diutamakan
dalam pembelajaran untuk anak jenjang sekolah dasar adalah pembelajaran yang dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berpikir kritis mereka
terhadap suatu masalah. Tentu saja setiap pembelajaran yang ada di sekolah dasar diharapkan dapat mencapai hal tersebut, tak terkecuali pada
pembelajaran IPA. Dengan memupuk rasa ingin tahu siswa secara ilmiah, maka kemampuan berpikir dan kemampuan bertanya siswa dapat
berkembang, selain itu siswa juga mampu untuk mencari jawaban atas fenomena alam berdasarkan bukti
Usman Samatowa, 2006: 1. Menurut Srini M. Iskandar 1997: 14 Ilmu Pengetahuan Alam pada
anak SD berisi tentang kejadian-kejadian bersifat kebendaan dan pada umumnya didasarkan atas hasil observasi, eksperimen, dan induksi. De Vito,
et al. Usman Samatowa, 2006: 146 juga menyatakan bahwa pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Maka pokok bahasan pembelajaran IPA di SD akan erat kaitannya dengan kehidupan siswa dan sekitarnya.
Suatu pengetahuan akan dapat diterima oleh siswa apabila guru sebagai fasilitator dapat menentukan cara untuk menyampaikannya. Guru
yang berkompeten tentu dapat menentukan cara yang tepat untuk menyampaikan suatu pengetahuan. Usman Samatowa 2006: 3 menyatakan
apabila pembelajaran IPA diajarkan menggunakan cara yang tepat, maka
13 IPA merupakan suatu mata pelajaran yang dapat memberikan kesempatan
berpikir kritis. Untuk mampu berpikir kritis tentu di dalam suatu pembelajaran terdapat proses ilmiah yang menyertainya. Proses tersebut
yang dapat pula menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah tersebut menurut Ahmad Susanto 2013: 171 dapat diindikasikan dengan
merumuskan masalah hingga menarik kesimpulan, sehingga melalui pembelajaran IPA siswa mampu berpikir kritis.
Proses ilmiah yang dibangun dalam pembelajaran IPA menunjukkan bahwa pembelajaran IPA tidak hanya menekankan pada penguasaan
pengetahuan, melainkan lebih pada suatu proses penemuan teori dan konsep. Maslicha
h Asy’ari 2006: 22 juga menjelaskan bahwa pembelajaran IPA tidak hanya mementingkan produk atau hasilnya saja,
melainkan dari proses untuk mendapatkan pengetahuan tersebut. Melalui
proses ilmiah, Prihantro Laksmi Trianto, 2010: 141-142 mengemukakan bahwa dalam pembelajaran IPA terdapat nilai-nilai antara lain sebagai
berikut: a.
Mampu berpikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah metode ilmiah, serta cakap dalam bekerja.
b. Terampil serta cakap dalam mengadakan pengamatan dan penggunaan
alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah. c.
Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah terkait pembelajaran IPA maupun dalam kehidupan.
14 Nilai-nilai tersebut dapat tertanam pada diri siswa melalui
pembelajaran IPA di sekolah dasar, sehingga dapat dijadikan sebagai bekal untuk menjawab suatu permasalahan yang ada di kehidupannya. Dalam
konteks pandangan hidup, Trianto 2010: 142 menyatakan bahwa pembelajaran IPA merupakan suatu instrumen untuk mencapai kesejahteraan
dan kebahagiaan sosial manusia. Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan
Standar Nasional Pendidikan Ahmad Susanto, 2013: 171 adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. e.
Meningkatkan kesadaran unuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke SMP.
Hendro Darmodjo dan Jenny R.E.Kaligis 1992: 6 juga mengemukakan bahwa dengan pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat:
a. Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan
manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya. Sebagai makhluk hidup tentu manusia perlu untuk memahami alam beserta
15 kehidupannya. Dengan memahami alam sekitar melalui pembelajaran
IPA tersebut, maka siswa juga diharapkan dapat menghargai semua yang telah Tuhan ciptakan.
b. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, berupa keterampilan
proses atau metode ilmiah yang sederhana. Dengan keterampilan tersebut maka siswa akan terlatih untuk berpikir secara terstruktur atau sistematis
apabila dihadapkan oleh suatu permasalahan ataupun pengetahuan baru. c.
Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran
pencipta-Nya. d.
Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan melalui
pendidikan dasar di SD maka diharapkan siswa telah memahami pengetahuan dasar terkait IPA yang nantinya akan memudahkan siswa
untuk memperoleh pengetahuan lanjutan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ruang lingkup materi atau bahan kajian IPA di SDMI meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. b.
Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana. d.
Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Sri Sulistyorini, 2007: 40.
16 Materi IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber daya
alam. Pemilihan materi disesuaikan dengan silabus yang digunakan oleh guru Kelas IV SD Negeri Malangan. Standar kompetensi materi tersebut
adalah memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Kompetensi dasar materinya yaitu menjelaskan
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan dan menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan.
B. Tinjauan tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar