22 yang dimiliki siswa. Dengan menggunakan asas tersebut, maka Quantum
Teaching dapat mendorong keberhasilan pembelajaran IPA, karena pembelajaran IPA yang baik adalah pembelajaran yang dapat mengaitkan
IPA dengan kehidupan atau lingkungan siswa. Masuknya guru ke dalam dunia siswa akan membentuk keterkaitan
antara guru dan siswa. Selanjutnya guru dapat membawa siswa untuk masuk ke dunia ki
ta. Maksud dari “dunia kita” adalah dunia guru dan siswa. Dengan kata lain siswa tetap akan memperoleh pengetahuan dari guru tanpa
meninggalkan dunianya. Maka dari itu, dengan Quantum Teaching ini siswa dapat merasa senang dan mudah memahami pembelajaran karena semua
yang ada dalam proses pembelajaran berkaitan dengan kehidupannya.
4. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching
Adapun prinsip-prinsip Quantum Teaching menurut Bobbi DePorter 2005: 7 adalah sebagai berikut:
a. Segalanya Berbicara
Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirim pesan
tentang belajar. Quantum Teaching memandang bahwa seluruh komponen yang berpengaruh dalam pembelajaran seperti lingkungan
kelas, perangkat pembelajaran, maupun pribadi guru itu sendiri haruslah berhubungan dengan belajar, baik sebagai faktor pendorong proses
pembelajaran maupun sebagai bahan untuk belajar siswa.
23 Siswa pada tahap operasional konkret dengan salah satu
karakternya yaitu suka meniru atau menjadikan guru sebagai model panutan, maka cara berpakaian guru atau sikap yang dilakukan oleh guru
juga menjadi sorotan bagi siswa. Maka dari itu penting bagi guru untuk memperhatikan prinsip ini, karena segalanya yang berkaitan dengan
pembelajaran dapat berbicara. b.
Segalanya Bertujuan Segala rancangan yang digubah oleh guru harus mempunyai
tujuan. Pembelajaran harus mempunyai arah yang benar. Melalui tahapan-tahapan model pembelajaran yang ditentukan guru, maka guru
dapat mengantarkan siswa sampai ke tujuan yang benar. Tujuan itu sendiri haruslah jelas. Tujuan harus sesuai dengan kompetensi yang
diharapkan. c.
Pengalaman sebelum Pemberian Nama Proses pembelajaran yang paling baik terjadi ketika siswa telah
mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk materi yang mereka pelajari. Dengan kata lain siswa telah mengetahui
informasinya terlebih dahulu sebelum guru menjelaskan tentang konsep yang tepat. Informasi tersebut dapat diperoleh baik secara eksperimen
ataupun melalui diskusi dengan teman sebaya. Informasi yang diperoleh oleh siswa pada awalnya dapat terjadi kekeliruan, namun guru dapat
memberikan informasi yang tepat melalui pemberian nama tersebut. Poin
24 dari prinsip ini adalah siswa harus melewati proses agar mampu
memperoleh pengalaman tentang pengetahuan yang didapatnya. d.
Akui setiap Usaha Siswa berhak atas pengakuan untuk kecakapan dan rasa percaya
diri mereka saat pembelajaran. Tidak hanya untuk siswa berprestasi saja yang mendapat pengakuan dari guru maupun siswa lainnya. Siswa
berprestasi atau siswa yang dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dapat menerima pengakuan berupa pujian maupun reward, sedangkan
siswa yang belum berprestasi atau siswa yang masih memiliki hambatan dalam belajar juga berhak menerima pengakuan berupa motivasi maupun
diberikan program perbaikan agar selanjutnya mampu untuk berprestasi. Quantum Teaching memandang bahwa tidak ada yang berbeda
antara satu siswa dengan siswa yang lain. Semua siswa sama-sama sedang berproses, sehingga guru perlu untuk mengakui semua siswa.
Dengan mengakui setiap usaha yang telah dilakukan siswa, maka siswa akan mempunyai minat atau ketertarikan terhadap pembelajaran dan juga
akan mempererat hubungan antara guru dan siswa. e.
Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan Maksud dari prinsip ini adalah jika siswa beserta guru telah
selesai menyelesaikan suatu proses pembelajaran, siswa beserta guru perlu untuk merayakannya. Perayaan yang dimaksud adalah perayaan
yang mampu meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar. Siswa beserta guru dapat melakukan perayaan berupa melakukan suatu
25 permainan maupun menyanyi secara bersama-sama. Dengan perayaan ini
siswa akan belajar untuk menyukai suatu proses pembelajaran dan mampu untuk meningkatkan semangat untuk mengikuti pembelajaran di
pertemuan selanjutnya.
5. Kerangka Rancangan “TANDUR” sebagai Strategi Quantum Teaching