profesionalitas guru, dan prestasi belajar untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
Untuk menghitung variabel kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-
Kabupaten Kebumen dengan cara mengisi angket oleh responden dengan ketentuan :
1 Jawaban SB diberi skor 5
2 Jawaban BK diberi skor 4
3 Jawaban CK diberi skor 3
4 Jawaban KR diberi skor 2
5 Jawaban SK diberi skor 1
Penentuan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh oleh masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif persentase
kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut:
1. Menentukan angka presentase tertinggi
al skormaksim
al skormaksim
x 100
=
5 5
x 100 = 100
2. Menentukan angka persentase terendah
al skormaksim
imal skor min
x 100
=
5 1
x 100 = 20
3. Menghitung rentang persentase
100 - 20 = 80
4. Menghitung interval kelas presentase
eria banyakkrit
g ren tan
=
5 80
= 16 Setelah perhitungan diperoleh skor kemudian dihitung besarnya persentase
yang selanjutnya dicocokkan dengan tabel kriteria, dari perolehan skor masing- masing variabel yang diteliti apakah termasuk dalam kategori sangat tinggi,
tinggi, sedang ataupun rendah.
Tabel 3.4 Kriteria Deskripsi Presentase
Interval Persen Kriteria
84,01 - 100 Sangat Baik
68,01 - 84 Baik
52,01 - 68 Cukup
36,01 -52 Tidak baik
≤ 36 Sangat tidak baik
Sumber : Sugiyono, 2005:29
3.5.2 Statistik Inferensial
3.5.2.1 Persamaan Garis Regresi Ganda
Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Analisis regresi ganda yang
dipergunakan adalah sebagai berikut : Y = bo + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan:
Y = variabel terikat prestasi belajar siswa b
1
,b
2
= koefisien implementasi kepribadian dan profesionalitas guru x1,x2= implementasi kepribadian dan profesionalitas guru
a = konstanta
3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak.
3.5.2.2.1 Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas suatu data, salah satu cara yang dapat digunakan
adalah dengan
melihat normal
probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
3.5.2.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent Ghozali, 2005:
91. Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas.
Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Inflaction Factor VIF dan tolerence melalui SPSS. Model regresi yang
bebas multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerence di atas 0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih
di bawah 0,8, maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinieritas.
3.5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan yang berbeda antar satu
observasi ke observasi lain Ghozali, 2005:105. Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui
SPSS. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.
3.5.2.3 Uji Hipotesis
Pada penelitian ini untuk melakukan pembuktian hipotesis akan dilakukan dengan: