meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
2.3.2 Profesionalitas Guru
Pengembangan profesionalitas guru harus diakui sebagai suatu hal yang sangat fundamental dan penting guna meningkatkan mutu pendidikan.
Perkembangan profesional adalah proses dimana guru dan kepala sekolah belajar, meningkatkan dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai secara
tepat. Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan
kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan layanan profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Seorang guru
yang dikatakan profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Menurut Ondi dan Aris 2010:109 profesionalisme merupakan suatu
tingkah laku , suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan corak suatu profesi. Profesionalisme juga mengandung pengertian
menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui
persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” yang mengandung dua unsur. Pertama, unsur keahlian; Kedua, unsur penggilan. Seseorang yang professional
harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja
tidak membuat seseorang menjadi “profesional”. Kedua-duanya harus menyatu. Ondi dan Aris 2010:111 mengemukakan beberapa ciri profesionalitas
sebagai berikut : 1
Profesionalime menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil perfect result sehingga kita dituntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2 Profesionalime memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya
dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaaan. 3
Profesionalime menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
4 Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh
keadaan terpaksa atau godaan iman, seperti harta dan kenikmatan hidup. 5
Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
Ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa tidak mudah menjadi seseorang pelaksana profesi yang profesional, harus ada kriteria-kriteria tertentu yang
mendasarinya. Lebih jelas lagi dikemukakan oleh Tjerk Hooghiemstra dalam Ondi dan Aris 2010:112 bahwa seorang dikatakan profesional adalah mereka
yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya.