Indikator Profesionalitas Guru Profesionalitas Guru

Indikator profesionalitas guru sesuai buku pedoman penyusunan portofolio sertifikasi guru tahun 2010 meliputi : 1. Kualifikasi akademik Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang dimiliki oleh guru saat yang bersangkutan mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar S1, S2, atau S3 maupun non gelar D4 baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus untuk peserta sertifikasi yang belum memenuhi kualifikasi akademik S1D4 sesuai Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74 Tahun 2008, komponen kualifikasi akademik ialah ijazah pendidikan terakhir yang dimiliki oleh guru peserta sertifikasi. Bukti fisik kualifikasi akademik berupa ijazah atau sertifikat diploma. 2. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan danatau peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Workshop atau lokakarya yang sekurang-kurangnya dilaksanakan 8 jam dan menghasilkan karya dapat dikategorikan ke dalam komponen ini. Bukti fisik komponen pendidikan dan pelatihan berupa sertifikat atau piagam yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara. Bukti fisik untuk workshop atau lokakarya berupa sertfikat atau piagam disertai hasil karya. Workshop atau lokakarya tanpa melampirkan hasil karya, meskipun pada sertifikat atau piagam dicantumkan daftar materi dan alokasi waktu, tidak dapat dikategorikan sebagai komponen pendidikan dan pelatihan. Komponen pendidikan dan pelatihan hanya dinilai untuk kategori relevan dan kurang relevan. 3. Pengalaman Mengajar Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagi guru pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen ini berupa surat keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan Apabila bukti fisik berupa surat keterangan dari satuan pendidikan tempat dahulu bertugas, maka harus dikuatkan dengan bukti pendukung, antara lain : RPP, nilai siswa, SK-SK penugasan membimbing siswa, membina ekstrakurikuler, dll. pada saat guru yang bersangkutan bertugas di sekolah tersebut. 4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk satu topic atau kompetensi tertentu. perencanaan pembelajaran sekurang-kurangnya memuat perumusan tujuan atau kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber atau media pembelajaran, scenario pembelajaran dan penilaian proses dan hasil belajar. Bukti fisik perencanaan pembelajaran adalah berupa rencana pelaksanaan pembelajaran RPPRPSP hasil karya guru yang bersangkutan sebanyak lima satuan yang berbeda. Pelaksanaan pembelajaran adalah kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kinerja guru tersebut meliputi tahap pra pembelajaran pengecekan persiapan kelas dan apersepsi, kegiatan inti penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media atau sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa, penutup refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut. 5. Prestasi Akademik Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembagapanitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini berupa sertifikat, piagam, dan atau surat keterangan disertai bukti relevan yang dikeluarkan oleh lembaga atau panitia penyelenggara. 6. Karya Pengembangan Profesi Merupakan hasil karya dan atau aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya pengembangan profesi.Komponen ini meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupatenkota, provinsi, atau nasional; b. Artikel yang dimuat dalam media jurnalmakalah yang tidak terakreditasi, terakreditasi, dan internasional. c. Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal, penilis soal EBTANASUNUASDA; d. Media atau alat pembelajaran dalam bidangnya; e. Laporan penelitian di bidang pendidikan individukelompok. 7. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Merupakan partisipasi guru dalam forum ilmiah seminar, semiloka, symposium, diskusi panel, dan jenis forum ilmiah lainnya pada tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai nara sumber pemakalah maupun sebagai peserta. Komponen dibedakan ke dalam kategori relevan dan tidak relevan. Relevan apabila temamateri forum ilmiah mendukung kinerja profesionalitas guru. Tidak relevan apabila temamateri forum ilmiah tidak mendukung kinerja profesionalitas guru. 8. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan Penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik danatau bertugas di Daerah Khusus dan memenuhi kriteria kuantitatif lama waktu, hasil, lokasigeografis, dan kualitatif komitmen, etos kerja, baik pada tingkat satuan pendidikan, desakelurahan, kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, maupun internasional. Buku 3 Pedoman Penyusunan Portofolio sertifikasi Guru

2.4 Kerangka Berfikir

Prestasi belajar siswa mencerminkan pemahaman siswa terhadap bidang studi yang dipelajarinya. Semakin dalam pemahaman siswa, maka akan semakin baik pula prestasi yang diperoleh. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi menunjukkan seberapa besar penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan mata pelajaran ekonomi-akuntansi oleh siswa melalui kegiatan belajar. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah guru. Hal ini terkait dalam proses pengajaran yang merupakan proses interaksi guru dan siswa. Salah satu yang mempengaruhi kualitas pengajaran menurut Sudjana 2005:41 adalah guru. Guru mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran sebab guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam pengajaran. Namun guru akan lebih berpengaruh dominan ketika guru itu memiliki profesionalitas kerja. Guru diharapkan mampu memberikan pengajaran yang baik kepada siswanya. Dalam UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1, dikatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”. Pendidik yang professional tentu saja akan melaksanakan proses belajar mengajar dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan output yang baik dari para siswa. Soewarso 2004 mengatakan bahwa guru yang profesional mampu mengembangkan pembelajaran yang dapat membentuk peserta didik menjadi lulusan yang berkualitas tinggi. Guru yang bermutu ialah mereka yang memiliki profesionalitas dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Dalam panduan penyusunan portofolio sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2010, profesionalitas guru dinilai antara lain melalui kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi