Pengaruh Kepribadian Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa

pihak sekolah, membuat guru menjadi tenang dan nyaman dalam belajar. Rasanya dijaman yang serba sulit ini terlalu susah untuk dilakukan oleh seorang guru tanpa memiliki kepribadian yang baik. Perkembangan kepribadian bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan ketrampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya Depkes, 1992 . Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentatif tingkat kepribadian guru- guru SMA Negeri se-Kebumen sudah termasuk dalam kategori baik. Fakta ini merupakan modal awal yang bagus dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akutansi siswa di SMA se Kebumen yang tingkat ketuntasan belajarnya hanya sekitar 40. Guru yang memiliki kepribadian yang baik biasanya lebih disukai oleh para siswanya, karena biasanya lebih menyenangkan dalam melakukan proses pembelajaran dan lebih menghargai hasil yang diperoleh siswa. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hermawati 2010 tentang kepribadian dosen, dan hasilnya menunjukkan bahwa peran dosen sangat menentukan hasil pembelajaran mahasiswa yang berasal dari dirinya dalam bentuk kepribadian. Hal ini menunjukkan bahwa dosen maupun guru merupakan pendidik yang secara tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar anak didiknya dari segi kepribadian. Pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu yang akan diajarkan, tetapi juga dituntut menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi anak didiknya dan member motivasi belajar anak didik. Kepribadian yang mantap dari seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang pantas ditaati nasehatucapanperintahnya dan dicontoh sikap dan perilakunya. Zakiah Drajat dalam Syah 2000:225-226 menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil dan bagi mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Pada dasarnya siswa SMA yang masih belia ingin dibimbing, diarahkan dan dihargai hasil karyanya, semakin dihargai, para siswa semakin giat dalam belajarnya, semakin giat belajar siswa, tentunya prestasi belajar yang semakin baik tinggal tunggu waktu saja. Rasa gengsi dan hanya merasa dibutuhkan oleh para siswa tanpa merasa membutuhkan siswa biasanya menghalangi seorang guru untuk menghargai hasil belajar siswa. Guru yang memiliki kepribadian yang baik hampir imposible memiliki perasaan demikian, sehingga jika masih ada guru yang tak mau menghargai hasil karya para siswanya sudah sepatutnya kita mempertanyakan kepribadiannya. Kepribadian guru yang baik bisa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya berkepribadian yang mantap, dewasa, arif dan bijaksana serta berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi anak didik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Apabila kelima aspek tersebut sudah mampu dicapai dengan baik oleh seorang guru, maka bisa dikatakan bahwa guru tersebut memiliki kepribadian yang baik. Melihat betapa dominannya pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa, sudah selayaknya pihak sekolah selalu memberikan rangsangan, penyuluhan dan bimbingan kepada para gurunya untuk selalu menjadi pribadi yang baik, pribadi yang disukai para siswa dan pribadi yang mampu menjadi teladan bagi siswanya baik dari tutur kata maupun tingkah lakunya.

4.2.2 Pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalitas secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar adalah 22,85. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat profesionalitas guru dapat mengakibatkan semakin tingginya prestasi belajar siswa di SMA Negeri se Kabupaten Kebumen. Guru yang profesional akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan mampu mengelola kelasnya dengan baik, sehingga proses belajar mengajar berada pada tingkat yang optimal. Menurut Tjerk Hooghiemstra dalam Ondi dan Aris 2010:112 bahwa seseorang dikatakan profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi- kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya. Kompetensi profesional guru sangat mempengaruhi persepsi guru yang akhirnya akan menentukan prestasi belajar siswa. Guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi lebih dapat memprioritaskan materi apa yang harus diberikan kepada para siswa, dengan metode dan pembelajaran apa materi tersebut diajarkan dan evaluasi apa yang harus dilakukan terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian terdahulu oleh Silvana 2010 juga menunjukkan bahwa ternyata professional guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini juga dikemukakan oleh Sri Zakiyati 2009 yang menunjukkan bahwa secara parsial profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK di Kabupaten Magelang. Guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi lebih menguasai materi dibanding guru yang tidak memiliki profesionalitas, selain itu guru yang memiliki profesionalitas yang tinggi akan lebih mengutamakan keberhasilan dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan keinginan untuk menyampaikan materi yang sebanyak-banyaknya, mereka akan lebih terfokus kepada satu sekolah dan tidak menyabang ke sekolah lain untuk menghindari jadwal pembelajaran yang bertabrakan yang pada akhirnya siswa menjadi terbengkalai menunggu guru yang tak kunjung datang. Dengan fokus mengajar guru pada satu sekolah maka prestasi belajar siswa disekolah tersebut akan lebih baik, hak siswa untuk mendapatkan pendidikan dapat terpenuhi, tunas bangsa yang kaya akan ilmu pengetahuan dapat tumbuh kembali di negara yang kaya raya ini, dan tugas utama guru untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa pun dapat terwujud.