Klasifikasi anak berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan khusus menurut Undang-undang nomor 12 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas pasal 32 ayat 1, dan penjelasan pasal 15, yaitu mereka yang memiliki kelainan baik fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki kecerdasan dan bakat istimewa Haenudin, 2013 : 9. Pengertian anak berkebutuhan khusus apabila ditarik dari pendapat para ahli tersebut adalah anak-anak yang memiliki karakteristik yang menyimpang dari anak rata-rata normal pada umumnya baik dari segi fisik, psikologis, sosial, emosi maupun gabungan dari lebih dari satu karakteristik tersebut, sehingga memerlukan adanya pelayanan yang bersifat khusus bagi mereka. Anak-anak yang memiliki kelainan secara edukatif dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus bilamana kelainannya itu menyababkan perlunya mengubah program pendidikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhannya. Seringkali pandangan yang timbul di masyarakat bahwa anak berkelainan adalah anak berkebutuhan khusus, walaupun tidak selamanya anak berkelainan memerlukan kebutuhan yang “khusus”.

2. Klasifikasi anak berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan khusus dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu anak berkebutuhan khusus yang bersifat sementara temporer dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat menetap permanen. 30 Anak berkebutuhan khusus yang bersifat sementara temporer adalah anak yang memiliki hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang disebabkan faktor-faktor eksternal sementara menurut Hurlock Mohamad Takdir Ilahi, 2013: 140 anak berkebutuhan khusus yang bersifat menetap permanen adalah anak yang memiliki hambatan belajar dan perkembangan akibat langsung karena kecacatan atau bawaan sejak lahir.Menurut Kirk dan Gallagher Mega Iswari, 2003:46 mengklasifikasikan anak dengan kebutuhan khusus berdasarkan ciri-cirinya : a. Perbedaan intelektual, termasuk anak-anak yang berintelektual superior dan anak-anak lambat belajar. b. Perbedaan dalam indera, termasuk anak-anak dengan kerusakan dalam pendengaran, kerusakan penglihatan. c. Perbedaan komunikasi termasuk anak-anak yang tidak mampu belajar atau mempunyai gangguan berbicara atau bahasa. d. Perbedaan perilaku , termasuk anak-anak yang emosinya terganggu atau secara sosial tidak dapat menyesuaikan diri. e. Perbedaan fisik, termasuk anak-anak yang cacat indera yang mengganggu gerakan tubuh dan fasilitas tubuh. f. Cacat ganda, termasuk anak-anak dengan kombinasi kecacatan tuli-buta, keterbelakangan mental dan sebagainya Menurut Dembo Depdiknas, 2003 mengklasifikasikan anak-anak berkebutuhan khusus untuk keperluan pembelajaran sebagai berikut : 31 a. Tunagrahita mental retardation b. Kesulitan belajar learning disabilities c. Gangguan perilaku atau gangguan emosional behaviour disorder d. Gangguan bicara dan bahasa Speech and language disorder e. Kerusakan pendengaran hearing impairments f. Kerusakan penglihatan visual impairments g. Kerusakan fisik dan gangguan kesehatan physical and other health impairments h. Cacat berat atau cacat ganda severe and multiple handicap i. Berkecerdasan luar biasa tinggi atau berbakat gifted and talented

3. Karakteristik anak berkebutuhan khusus