Reaksi-reaksi penyesuaian diri Kajian tentang Penyesuaian Diri 1. Pengertian penyesuaian diri

identifikasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba merasa tertarik kepada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah laku menarik baginya. Simpati hanya akan berlangsung dan berkembang dalam relasi kerja sama antara dua orang atau lebih, bila terdapat saling pengertian. Dapat disimpulkan interaksi sosial adalah kontak anatar individu satu dengan yang lain dengan syarat saling berkomunikasi dan adanya kontak sosial yang terjadi antar individu atau kelompok sosialnya.

5. Reaksi-reaksi penyesuaian diri

Suatu kesadaran tentang adanya reaksi penyesuaian utama, atau mekanisme pertahanan mungkin membuat individu sanggup lebih efektif menghadapi ketegangan-ketegangan dan tekanan-tekanan yang relatif normal dari kehidupan setiap hari yang dapat memengaruhi individu dan orang lain. Menurut Mahmud Alex Sobur, 2003 : 531 Mekanisme penyesuaian adalah berbagai kebiasaan yang biasa dipakai orang untuk memuaskan motif- motifnya. Termasuk di sini ialah mekanisme pemecahan masalah secara realistis dan mekanisme yang lebih bersifat primitif berupa sikap agresif melawan hal-hal yang merintangi. Bentuk respon jika motif terpuaskan secara berhasil, muncullah mekanisme-mekanisme yang dipergunakan untuk mereaksi terhadap 24 keberhasilan. Misalnya, orang lalu menunjukkan sikap berterimakasih, atau mungkin bergirang hati, atau mungkin pula lalu mereka merasa bersalah. Sebaliknya, kalau seseorang tidak berhasil memuaskan motifnya, terjadilah berbagai mekanisme reaksi terhadap kegagalan, kekurangan diri sendiri dan terhadap motif yang tidak terpuaskan itu. Misalnya saja, orang- orang lalu mengutuk kegagalan tersebut, atau menyalahkan orang lain dan membalas dendam. Menurut Kossem Alex Sobur, 2003:532 kalangan psikolog telah membuat aneka istilah untuk melukiskan banyak tipe reaksi penyesuaian pada kekecewaan. Berikut ini adalah beberapa reaksi tipikal yang ada kalanya yang dialami oleh orang-orang bila berupaya menanggulani banyak kekecewaan hidup. a. Rasionalisasi Rationalization. Terjadi bila individu berupaya memberikan penjelasan yang menyenangkan rasional tapi tidak usah benar. Penjelasan untuk perilaku yang khusus dan sering tidak diinginkan. Sebenarnya orang yang berupaya membenarkan perilaku yang dirasakannya tidak dikehendaki secara sadar atau bawah sadar terlibat dalam rasionalisasi. b. Konpensasi Conpensation. Merujuk pada konsep konpensasi ketika membicarakan suatu situasi saat orang-orang dengan perasaan ketidakcukupan sesungguhnya maupun dibayangkan berusaha sendiri dengan upaya tambahan guna mengatasi perasaan-perasaan tidak aman. 25 Beberapa bentuk konpensasi mengkin sangat bermanfaat atau positif, sedangkan yang lain-lain merugikan atau negatif. Konpensasi positif mungkin terdapat pada diri seseorang yang anaknya meninggal dunia karena cacat lahir kemudian menghabiskan waktu, kemampuan, dan tenaganya untuk membantu anak-anak cacat. c. Negativisme Negativism. Suatu reaksi yang dinyatakan sebagai perlawanan bawah sadar pada orang-orang atau objek-objek lain. Orang- orang dengan kegelisahan yang khas memang cenderung meyakini bahwa makhluk-makhluk hidup yang lain tidak sama merasa seperti mereka, tetapi hanya sedikit saja dari kita yang bisa hidup tenang, terlepas dari penampilan “luar”. d. Kepasrahan Resignation. Kepasrahan adalah suatu istilah psikologi yang umumnya merujuk pada suatu tipe kekecewaan mendalam yang sangat kuat, yang ada kalanya dialami oleh individu-individu. Kondisinya mungkin berlangsung lama atau sementara. Kepasrahan dapat dikatakan sebagai keadaan menyerah, menarik diri dari keterlibatan seseorang dengan suatu keadaan khusus. e. Pelarian Flight. Pelarian mencakup sesuatu yang lebih jauh daripada kepasrahan, yakni melarikan diri dari situasi khusus yang menyebabkan kekecewaan atau kegelisahan. Pelarian dapat mengakibatkan seseorang mengambil suatu pekerjaan baru sebagai sarana untuk melarikan diri dari pekerjaaan yang sekarang, melamun, lari dari rumah, bahkan meminum 26 obat-obatan yang melebihi dosis. Seseorang yang menunjukkan reaksi pelarian, secara sadar maupun bawah sadar, ingin menghindari suatu keadaan dan mengasumsikan bahwa segala sesuatu akan menjdi lebih baik “dimanapun, kecuali disini”. f. Represi Represion. Jika tanpa diketahui, seseorang mengeluarkan pengalaman atau perasaan tertentu dari kesadarannya, berarti ia melakukan suatu reaksi penyesuaian diri yang disebut represi. Tidak semua represi harus negatif. Jiwa manusia adalah jiwa ajaib yang berkecenderungan untuk menekan aspek-aspek yang tidak menyenangkan. Misal, bertahun-tahun sesudah liburan, umpamanya, anggota-anggota keluarga mungkin teringat akan berbagai peristiwa yang menyenangkan mereka, namun mereka cenderung menekan, atau melupakan bagian- bagian yang kurang menyenangkan, seperti ban kempes, perut yang terganggu dan nyamuk-nyamuk yang menggigit. g. Kebodohan semu Pasaleudostupidity. Dalam beberapa hal tindakan lupa, sebaliknya dari represi peristiwa-peristiwa secara tak sadar, adalah disengaja dan digunakan sebagai alat untuk menghindarkan tipe-tipe kegiatan tertentu. Disebut sebagai kebodohan semu, hal ini tampak pada sementara orang yang dengan sadar berupaya memberi kesan menjadi pelupa. h. Pemikiran obsesif Obsessive Thinking. Istilah ini merujuk pada perilaku seseorang yang memperbesar semua ukuran realistis dari masalah atau 27 situasi yang dia alami. Misal, orang-orang yang dipekerjakan dalam pekerjaan yang monoton dan membosankan, hanya sedikit menghendaki pemikiran kreatif atau pemusatan pikiran, mungkin terus menerus mempertimbangkan masalah pribadi atau perusahaan dalam pikiran mereka. Barangkali masalah-masalah khusus tidak luar biasa gawat, tetapi obsesi terhadap semua ini dapat menimbulkan pengaruh yang dilebih- lebihkan, dengan menciptakan masalah tampak menjadi luar biasa hebatnya. i. Pengalihan Displacement. Pengalihan dapat didefinisikan sebagai proses psikologis dari perasaan-perasaan terpendam yang kemudian dialihkan ke arah objek-objk lain daripada ke arah sumber pokok permasalahan. Pengambinghitaman scapegoating, yaitu menyalahkan orang lain karena problem atau kegelisahan-kegelisahan sendiri merupakan salah satu bentuk pengalihan. j. Perubahan Convension. Istilah ini digunakan untuk melambangkan suatu proses psikologis, dalam hal kekecewaan-kekecewaan emosional diekspresikan dalam gejala-gejala jasmani yang sakit atau tak berfungsi sebagaimana mestinya. 28

B. Kajian tentang anak berkebutuhan Khusus 1. Pengertian anak berkebutuhan khusus

Istilah anak berkebutuhan khusus memiliki cakupan yang sangat luas. Dalam sudut pandang pendidikan kebutuhan khusus, keberagaman sangat dihargai. Setiap anak memiliki latar belakang dan perkembangan yang berbeda-beda, oleh karena intu setiap anak dimungkinkan akan memiliki kebutuhan khusus serta hambatan belajar yang berbeda-beda pula, sehingga setiap anak sesungguhnya memerlukan layanan pendidikan yang disesuaikan sejalan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing anak. Anak berkebutuhan khusus ditujukan pada segolongan anak yang memiliki kelainan pada perbedaan sedemikian rupa dari anak rata-rata normal dalam segi fisik, mental, emosi, sosial atau gabungan dari ciri-ciri itu dan menyebabkan mereka mengalami hambatan untuk mencapai perkembangan yang optimal sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus untuk mencapai perkembangan yang optimal Mega Iswari, 2007:43. Menurut Mulyono Mohamad Takdir Ilahi, 2013:137 anak berkebutuhan khusus dapat dimaknai dengan anak-anak yang tergolong cacat atau menyandang ketunaan, dan juga anak potensial dan berbakat. Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kebutuhan khusus sementara atau permanen sehingga membutuhkan pelayanan pendidikan yang lebih intens Mohamad Takdir Ilahi, 2013:138. 29