Afektif Sikap attitude Aspek Psikologis dan Sosial dalam Penyesuaian Diri

3 Trivilization, yaitu mengabaikan atau menganggap ketidaksesuaian antara sikap atau perilaku yang menimbulkan disonansi sebagai sesuatu yang tidak penting. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan diatas adalah, kognitif adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan seluruh aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya. Di dalam kognisi terkadang terdapat adanya ketidakserasian karena keadaan yang bertolak belakang terhadap sikap ataupun perilaku orang lain yang tidak sesuai.

b. Afektif

Menurut Laura A. King 2010: 8 afektif mencakup kemampuan yang menyangkut aspek perasaan dan emosi. Pada ranah ini juga terbagi dalam beberapa bagian yang meliputi aspek penerimaan terhadap lingkungan , tanggapan atau respon terhadap lingkungan, penghargaan dalam bentuk ekspresi nilai terhadap sesuatu, mengorganisasikan nilai 19 untuk menemukan pemecahan serta karakteristik dari nilai-nilai yang menginternalisasi dalam diri. Menurut Bloom Ahmad Fauzi, 2004: 64 afektif adalah kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral, apresiasi, dan cara menyesuaikan diri. Piaget mengemukakan pengaruh afeksi dalam perkembangan pemikiran seseorang. Unsur afeksi dalam kebutuhan seseorang untuk lebih bersemangat untuk mengembangkan diri dan menentukan diri, untuk mencintai dan menghargai, serta untuk membentuk motivasi yang kuat bagi intelegensi seseorang. Afeksi menjadi motivasi untuk lebih semangat mengembangkan pikiran. Afeksi menjadi semacam kekuatan pola tingkah laku yang unsur kognitifnya merupakan struktur kognitif. Tidak ada pola tingkah laku yang tidak memuat unsur afeksi sebagai motivasi tetapi sebaliknya, tidak ada afeksi yang tanpa dipengaruhi persepsi dan komprehensi yang membentuk struktur kognitif. Afeksi dan kognisi merupakan dua aspek dalam perkembangan yang tidak dapat dipisahkan Paul Suparno. 2001: 110. Kesimpulan mengenai afektif adalah perasaan yang ada pada individu seperti suasana hati yang sedih, seanang, terharu dan lain sebagainya. Afektif dan kognitif saling berhubungan dalam menentukan tingkah laku individu. 20

c. Sikap attitude

Sikap adalah konsep yang dibentuk oleh tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan perilaku. Komponen kognitif berisi semua pemikiran serta ide-ide yang berkenaan dengan objek sikap dapat berupa tanggapan atau keyakinan, kesan, atribusi dan penilaian tentang objek sikap tadi. Komponen afektif dari sikap meliputi perasaan atau emosi seseorang terhadap objek sikap. Adanya komponen afeksi dari sikap dapat diketahuai melalui perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Isi perasaan atau emosi pada penilaian seseorang terhadap objek sikap inilah yang mewarnai sikap menjadi suatu dorongan atau kekuatan. Komponen perilaku dapat diketahui melalui respon subjek yang berkenaan dengan objek sikap. Respons yang dimaksud dapat berupa tindakan atau perbuatan yang dapat diamati dan dapat berupa intense atau niat untuk melakukan perbuatan tertentu sehubungan dengan objek sikap Sarlito W. Sarwono, dkk., 2009: 83-84 Sikap manusia bukan sesuatu yang melekat sejak ia lahir tetapi diperoleh melalui proses pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan hidupnya. Seseorang tumbuh dan berkembang dilingkungan keluarga serta sikapnya terbentuk dari interaksinya bersama orang-orang disekitarnya. Sikap dibentuk melalui proses belajar sosial, yaitu proses dimana individu memperoleh informasi, tingkah laku, atau sikap baru dari orang lain Sarlito W. Sarwono, dkk., 2009: 84. 21 Dapat disimpulkan sikap merupakan konsep yang dibentuk dari kognitif, afektif, dan tingkah laku. Sikap yang ada pada individu bukan merupakan faktor bawaan. Sikap tumbuh dan berkembang melalui pengalaman yang dialami oleh individu dalam perjalanan hidupnya.

d. Interaksi Sosial