Tunagrahita Karakteristik anak berkebutuhan khusus

a. Tunagrahita mental retardation b. Kesulitan belajar learning disabilities c. Gangguan perilaku atau gangguan emosional behaviour disorder d. Gangguan bicara dan bahasa Speech and language disorder e. Kerusakan pendengaran hearing impairments f. Kerusakan penglihatan visual impairments g. Kerusakan fisik dan gangguan kesehatan physical and other health impairments h. Cacat berat atau cacat ganda severe and multiple handicap i. Berkecerdasan luar biasa tinggi atau berbakat gifted and talented

3. Karakteristik anak berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan khusus ada berbagai macam karakteristiknya seperti anak tunagrahita, tunadaksa, tunarungu, tunawicara, tunanetra, tunalaras, gifted, tallented, dan lambat belajar, tetapi didalam penelitian ini hanya akan dijelaskan beberapa macam karakteristik anak berkebutuhan khusus menyesuaiakan dengan apa yang ada di SD Inklusi Pulutan Wetan II yakni tunagrahita ringan, tunagrahita sedang dan lambat belajar. Karakteristik tersebut akan dijelaskan dalam uraian di bawah ini sebagai berikut :

a. Tunagrahita

Anak tunagrahita atau anak dengan inteligensi rendah diketahui melalui tes inteligensi Yoswan Awandi, 2007 : 17. Seseorang yang 32 memiliki IQ di bawah 70 skala Weschler disebut tunagrahita. Tunagrahita atau keterbelakangan mental dapat dibagi menjadi : 1 Keterbelakangan mental riangan IQ = 55-59 2 Keterbelakangan mental sedang IQ = 40-54 3 Keterbelakangan mental berat IQ = 25-39 4 Keterbelakangan metal berat IQ = 24 Anak tunagrahita akan mengalami kesulitan yang besar untuk menyelesaikan program pendidikan dasar. Dakam sistem pendidikan inklusi, anak tunagrahita diperbolehkan masuk ke dalam kelas reguler dengan konsekuensi diperlukan layanan PLB di sekolah reguler yang menyelenggarakan pendidikan inklusi. SD Inklusi Pulutan Wetan II memiliki peserta didik dengan kategori tunagrahita ringan dan tunagrahita sedang yang tengah menempuh pendidikan dasar di sekolah tersebut. Menurut Sumantri Yoswan Azwandi, 2007 : 33-34 intelektual yang rendah menimbulkan dampak pada aspek fisikpenampilan dan aspek kemampuan belajar. Ciri-ciri fisik dan penampilan anak dengan gangguan intelektual antara lain : 1 Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecilbesar. 2 Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia. 3 Perkembangan bicarabahasa terlambat. 4 Tidak adakurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan. 33 5 Koordinasi gerak kurang. 6 Sering keluar ludah dari mulut ngiler. Dampak dari keterbatasan intelektualtunagrahita dalam belajar, keterampilan membaca, keterampilan motorik, dan keterampilan lainnya. Perbedaan keterampilan belajar anak tunagrahita terdapat pada tiga daerah yaitu : 1 Tingkat kemahirannya dalam keterampilan tersebut 2 Generalisasi dan transfer keterampilan yang baru diperoleh 3 Perhatian terhadap tugas yang diembannya.

b. Lambat belajar Slow learner