commit to user 65
mengesampingkan ketidakpercayaan terhadap budaya-budaya lain dan percaya terhadap budaya sendiri.
6 Empathy, yaitu kemampuan
untuk mengerti secara intuisi apa yang orang lain pikirkan dan bagaimana perasaan mereka dalam situasi yang sedang dihadapi.
87
f. Peran Komunikasi Antarbudaya terhadap Akulturasi
Dari semua aspek belajar manusia, komunikasi merupakan aspek terpenting dan paling mendasar. Manusia belajar banyak hal lewat respon-respon komunikasi
terhadap rangsangan dari lingkungan. Begitu juga bagi akulturasi. Proses akulturasi seseorang di lingkungan baru tidak bisa lepas kegiatan komunikasi. Proses
komunikasi dalam hal ini komunikasi antarbudaya menjadi dasar bagi proses akulturasi seorang imigran.
88
Komunikasi antarbudaya yang terjadi memiliki peran yang sangat besar terhadap akulturasi. Peran komunikasi antarbudaya dalam memperlancar proses
akulturasi tersebut antara lain: 1 Komunikasi antarbudaya berfungsi sebagai alat untuk menafsirkan
lingkungan fisik dan sosial seorang imigran.
89
2 Melalui komunikasi antarbudaya, imigran bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berhubungan dengan lingkungan serta mendapatkan
87
Yukiko Inoue, “Cultural Fluency as a Guide to Effective Intercultural Communication: The Case of Japan
and the U.S., Journal of Intercultural Communication, issue 15 November, 2007 hlm. 7
88
Dedy Mulyana, dkk. 2003. Op. Cit. hlm. 139
89
Ibid. hlm. 137
commit to user 66
keanggotaan dan rasa memiliki dalam berbagai kelompok sosial yang mempengaruhi mereka.
90
3 Selayaknya orang-orang pribumi, para imigran juga memperoleh pola-pola budaya pribumi dari kegiatan komunikasi antarbudaya. Seorang imigran
akan mengatur dirinya untuk megetahui dan diketahui dalam berhubungan dengan orang lain memalui komunikasi.
91
Dengan mempelajari pola-pola dan aturan-aturan komunikasi pribumi dan dengan berpikiran terbuka,
imigran menjadi toleran akan perbedaan-perbedan dan ketidakpastian situasi-situasi antarbudaya yang dihadapi.
92
4 Melalui komunikasi massa seorang imigran mengetahui lebih jauh lagi tentang berbagai unsur dalam sistem sosio-budaya pribumi. Dalam
menyiarkan pesan-pesan yang merefleksikan aspirasi-aspirasi, mitos-mitos, kerja dan bermain, dan isu-isu spesifik serta peristiwa-pwristiwa dalam
masyarakat pribumi, media secara eksplisit membawa nilai-nilai masyarakat societal values, norma-norma perilaku, dan perspektif-perspektif
tradisional untuk menafsirkan lingkungan.
93
90
Ibid.
91
Ibid.
92
Ibid. hlm. 147
93
Ibid. hlm. 139
commit to user 67
g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Komunikasi Antarbudaya