commit to user 38
2. Multikulturalisme
Kebudayaan yang homogen relatif langka sekarang ini. Etnik homogen seperti Italia, Jepang, Norwegia, dan beberapa negara lain telah berdiri berabad-abad lalu.
Nasionalitas yang turun temurun adalah hal yang benar untuk negara Jerman dan Israel, keduanya adalah negara modern yang menganugerahi hak-hak kepada
rakyatnya berdasarkan darah. Era 1990an melihat etnisitas diproklamirkan sebagai pondasi yang layak bagi negara-negara Balkan dan di bagian mantan Uni Soviet.
Negara-negara tersebut adalah negara minoritas. Lebih dari 95 dari Negara-negara di dunia yang heterogen secara etnik.
27
Multikulturalisme bukan sekedar berarti lain ras dan nasionalitas tetapi memiliki pemahaman yang lebih dalam.
“Multiculturalism does not simply mean other races and nationalities but virtually every conceivable human grouping that separates from the norm,
develope a separate identity as well as its normative identity. Indeed each person is of many cultures simultaneously. One has a sexual identity; a racial
identity; a religious identity; a classwork identity; a school identity; an identity from the friends one keeps; a family identity; several geographic
identities; neighborhood; city; state; country; hemisphere; etc. human tendency to be relatively unconscious of other cultures is dysfunctional in our
society as well as in any association, and it is clear that much hostility is created by ignorance of other cultures and the failure to recognize their
existence”
28
multikulturalisme bukan secara sederhana diartikan sebagai lain ras dan bangsa tetapi pada hakikatnya setiap kelompok manusia yang bisa
digambarkan terpisah dari norma, mengembangkan identitas tersendiri begitu
27
Fred E. Jandt, Intercultural Communication: An Introduction 2
nd
Thousand Oaks, Sage Publication, 1998
hlm. 419
28
Pernyataan Executive Committee dari association of Cllege Unions‐International, July 1987 seperti dikutip
oleh Fred E. Jandt 1998 dalam Intercultural Communication: An Introduction 2
nd
Thousand Oaks,
Sage Publication, 1998 hlm. 425
commit to user 39
juga identitas normatifnya. Tentu saja begitu juga dengan setiap manusia dalam banyak kebudayaan. Seseorang memiliki sebuah identitas seksual;
identitas ras; identitas agama; identitas kelaspekerjaan; identitas sekolah; identitas dari teman-temannya; identitas keluarga; beberapa identitas geografi:
lingkungan sekitar, kota, negara bagian, desa, belahan dunia, dll. Kecenderungan manusia yang relatif tidak sadar akan kebudayaan lain tidak
berfungsi dalam masyarakat kita begitu juga di asosiasi manapun, dan jelas, permusuhan seperti itu diciptakan oleh ketidakpedulian terhadap kebudayaan
lain dan kegagalan untuk mengenali keberadaan mereka.
Multikulturalisme adalah sebuah kata yang digunakan untuk menjelaskan situasi di dalam suatu masyarakat di mana kelompok-kelompok yang berbeda
didukung untuk menjaga perbedaan etnik mereka, dan untuk berpartisipasi di dalam kehidupan sehari-hari dengan masyarakat yang lebih luas. Hal ini berlawanan dengan
perbedaan etnik yang dikurangi dan keberagaman diharmonisasikan seperti “melting pot”, atau di mana perbedaan etnik diijinkan tetapi tidak terlibat kehidupan di
masyarakat yang lebih luas segregasi.
29
Dalam garis pemikiran ini, sebuah masyarakat multikultur mungkin tidak memiliki sebuah kebudayaan yang berlaku untuk semua kelompok dan tidak ada satu
pun budaya yang boleh mendahului yang lain.
30
Studi sosiologi dan antropologi tentang masyarakat majemuk selalu menggambarkan bahwa multikulturalisme merupakan ideologi dari sebuah
29
David L. Sam dan John W. Berry ed, The Cambridge Handbook of Acculturation Psychology New York:
Cambridge University Press, 2006 hlm. 20
30
Ibid.
commit to user 40
masyarakat multikultur yaitu masyarakat yang tersusun oleh keragaman etnik karena dukungan keragaman etnik atau kebudayaan dalam arti luas.
31
Ada beberapa pengertian mengenai multikulturalisme, pertama, multikulturalisme adalah konsep yang menjelaskan dua perbedaan dengan makna
yang berkaitan. a Multikulturalisme sebagai kondisi kemajemukan kebudayaan atau pluralisme budaya dari suatu masyarakat. Kondisi ini diasumsikan dapat membentuk
sikap toleransi. b Multikulturalisme merupakan seperangkat kebijakan pemerintah pusat yang yang dirancang sedemikian rupa agar seluruh masyarakat dapat
memberikan perhatian kepada kebudayaan dari semua kelompok etnik atau suku bangsa.
32
Kedua, multikulturalisme merupakan konsep sosial yang diintroduksi ke dalam pemerintahan agar pemerintah dapat menjadikannya sebagai kebijakan
pemerintah.
33
Ketiga, jika dikaitkan dengan pendidikan multikultural, multikulturalisme merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keragaman latar belakang
kebudayaan dari para peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk sikap multikulturalisme.
34
31
Alo Liliweri, Prasangka dan Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur cet. II Yogyakarta,
LKiS, 2009 hlm. 68
32
Ibid.
33
Ibid.
34
Ibid. hlm. 69
commit to user 41
Keempat, multikulturalisme sebagai sebuah ideologi dapat dikatakan sebagai gagasan bertukar pengetahuan dan keyakinan yang dilakukan melalui pertukaran
kebudayaan atau perilaku budaya setiap hari.
35
3. Komunikasi Antarbudaya