Pengertian KPU Kota KPU Kota sebagai Lembaga Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 pemilihan kepala daerah baik pemilihan gubernurwakil gubernur, bupatiwakil bupati dan wali kotawakil wali kota. Dalam menjalankan tugasnya pada penyelenggaraan pelaksanaan pemilihan kepala daerah Berbeda dengan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, KPU Kota hanya berperan sebagi supervisi yang bertugas menjalankan kebijakan-kebijakan KPU pusat dan segala yang berkaitan dengan tata pelaksanaan menjadi kewenangan KPU. Sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, KPU Kota diberi wewenang untuk menyelenggarakan pemilihan ditingkat provinsi maupun kabupatenkota. Berkaitan dengan kewenangan KPU Kota s ebagai penyelenggara pemilihan baik untuk tingkat provinsi ataupun kabupatenkota diatur lebih eksplisit dalam UU no 22 tahun 2007 tentang pemilihan umum dan PP no 6 tahun 2006 tentang penyelenggaraan pemilihan kepala daerah.

a. Pengertian KPU Kota

PP RI No. 6 Tahun 2005 Pasal I menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Daerah adalah KPU Provinsi dan KPU kabupatenkota sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 yang diberi wewenang khusus oleh Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 untuk menyelenggarakan Menurut Hari Moerti 2005: www.Parlemen.co.id menyatakan bahwa di wilayah kerjanya dan tidak bertanggung jawab secar a hukum kepada DPRD dan amun pada pelaksanaannya KPU Kota juga bertanggung jawab terhadap DPRD tekait penggunaan anggaran dalam pelaksanaan pemilukada, dikarenakan menggunakan dana dari APBD wilayah penyelenggaraan. Menurut Peratur an Pemerintah Republik Indonesia nomor 6 tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah pasal 1 ayat 6 menjadi KPU Prov , namun perubahan istilah ini tidak berpengaruh banyak kepada hasil dari pemilukada, karena pada esensinya keberadaan KPU kabupatenKota dan KPUD adalah sama dan hanya berganti sebutan. Sehingga sah-sah saja menyebut KPUD maupun KPU KabupatenKota . Penggantian ini hanya berfungsi untuk memperjelas perbedaan antar KPU tingkat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 provinsi dan kotakabupaten. Namun pada pelaksanaan pemilukada tahun 2010 kota surakarta mengacu pada PP No. 492008 dengan menyebut KPU kota Surakarta. Ber dasarkan pendapat diatas yang dimaksud dengan KPU kota adalah KPU provinsi dan KPU kabupatenkota yang diberi wewenang menyelenggarakan pemilukada langsung dengan posisi tertinggi diwilayah kerjanya.

b. KPU Kota sebagai Lembaga Negara

Menurut Mourice Duverger 1989: 19 adalah model hubungan manusia dari mana hubungan-hubungan individu mengambil polanya, dengan itu mendapatkan stabilitas, kelangsungan, dan Paule B. Horton dan Chester L. Hunt dalam Aminudin Ram dan tita Sobari, 1999: Institution adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada Sama halnya dengan KPU kota sebagai suatu lembaga muncul sebagai produk kehidupan sosial yang mempunyai anggota-anggota dalam kelangsungan pelaksanaannya sesuai dengan polanya untuk mencapai suatu tujuan yang sama yaitu melaksanakan pemilukada yang jujur dan adil demi kepentingan warganya 5 tahun ke depan. KPU kota merupakan salah satu lembaga negara karena selaku penyelenggara pemilukada yang diberi tugas secara khusus berdasarkan Pasal 57 ayat 1 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pelaksanaan Pasal 18 Undang-undang Dasar 1945, mempunyai kewenangan dan kewajiban yang telah diatur secara tegas dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 6 T ahun 2005, sehingga telah melaksanakan sebuah tugas lembaga negara yaitu Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis sesuai amanat Pasal 18 ayat 4 Undang-undang Dasar 1945. Selain itu KPU kota sebagai lembaga Negara memiliki beberapa fungsi. Untuk mengetahui gambaran fungsi yang dimiliki KPU kota perlu terlebih dahulu mengetahui pengertian dari fungsi itu. Menurut Rocher dalam Alimandan 2004: F unction adalah kumpulan kegiataan yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 halnya menurut Merton dalam Alimandan, 2004: diidentifikasi sebagai konsekunsi-konsekunsi yang dapat diamati yang menimbulkan Robert K. Merton dalam Alimandan 1968: 13 juga memperkenalkan teori fungsional yak manifes dan fungsi tersembunyi latent Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1 Fungsi nyata adalah fungsi yang diharapkan, misalnya yaitu lembaga KPU kota memiliki fungsi menjalankan tahapan pemilukada dengan maksimal sehingga menghasilkan para pemimpin daerah yang sesuai dengan pilihan dan kebutuhan masyarakat di daerahnya. 2 Fungsi tersembunyi adalah fungsi yang tak dihar apkan, misalnya KPU kota dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga pengabdi masyarakat melakukan manifes politik sehingga menghambat jalannya pemilukada sehingga mendapat protes dari masyarakat.

c. Tugas dan Wewenang Komisi Pemilihan Umum Daerah KPU Kota

Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Calon Independen dalam Pemilihan Kepala Daerah Ditinjau dari Undang-undang Pemerintahan Daerah

2 79 104

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Strategi Pemenangan Calon Independen Dalam pemilihan kepala Daerah Medan 2010 (Studi kasus Prof.Dr.H.M.Arif Nasution dan H.Supratikno WS).

3 66 147

Konflik Elit Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Secara Langsung Tahun 2006

1 119 95

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Sebagai Pelaksana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2004

2 56 119

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Implikatur Percakapan Dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah Dki Jakarta

13 100 120

Esensi Pemaknaan Kata “Demokratis” Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indoneisa Pasca Perubahan UUD NRI 1945 (Studi Konstitusional Terhadap Pasal 18 ayat 4 UUD NRI 1945)

3 53 101