perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19 menyatakan bahwa Political participation is the active angagement by individuals and
. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa partisipasi politik adalah tindakan aktif oleh individu dan kelompok
dalam proses pemerintahan yang mempengaruhi hidup mereka. Ada banyak
kemungkinan yang dapat terjadi berkaitan dengan pemahaman proses partisipasi juga sejumlah landasan yang berhubungan dengan partisipasi itu sendiri. Menurut
Koentjaraningrat 1985: 26 membedakan cara berpartisipasi atas dua jenis partisipasi, Syamsul haris dalam tataq chidmad mengatakan terdapat 4 faktor yang
terhadap pemerintah, b. tidak adanya indikasi money politics, c. KPU dan pengawas melibatkan civil society
Chidmad, 2004:57 Pada hakikatnya partisipasi yang dibutuhkan dalam pembangunan adalah
partisipasi yang dilakukan dengan sukarela yang didorong oleh prakarsa atau swadaya masyarakat. Arti dan maksud partisipasi berbeda dengan prakarsa atau swadaya
masyarakat. Menurut Miriam Budiarjo 1982: 22 meyatakan bahwa Tingkat kesadaran politik diartikan sebagai tanda bahwa warga masyarakat menaruh perhatian pada
masalah kenegaraan atau pembangunan. Secara utuh partisipasi hendaknya berlangsung secara sistematis dan dinamis,
berlangsung mulai dari partisipasi dalam pengambilan keputusan, kemudian dilanjutkan dalam partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan, partisipasi dalam pemanfaatan
hasil-hasil pembangunan dan akhirnya partisipasi dalam pemanfaatan hasil-hasil
5. Teori Fungsionalisme Strukutural Talcott Parsons
Ber dasarkan uraian tentang strategi yang digunakan oleh KPU kota surakarta dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah langsung terutama dalam pemenuhan
hak pilih warga surakarta terbukti baik hal ini dibuktikan dengan tingginya jumlah partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya, hal ini tidak luput dar i
semakin baiknya kinerja dan sistem yang digunakan oleh KPU kota Surakarta, hal ini sejalan dengan teori fungsionalisme struktual Talcott Parsons menekankan bahwa ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20 empat fungsi penting yang diperlukan semua sistem : Adaptation A, goal attainment
G, integration I, dan latensi L atau pemeliharaan pola. Secara bersama-sama, keempat imperatif fungsional ini dikenal sebagai skema AGIL. Agar tetap bertahan
survive, suatu sistem harus memiliki empat fungsi ini : a. Adaptation Adaptasi: sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang
gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhanya.
b. Goal attainment Pencapaian tujuan: sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.
c. Integration Integrasi: sebuah sistem harus mengatur antarhubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelola antarhubungan ketiga
fungsi penting lainya A, G, L . d. Latency Latensi atau pemeliharaan pola: sebuah sistem harus melengka pi,
memelihara dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi.
Sehingga dari teori Talcott Parsons dapat ditekankan bahwa suatu organisasilembaga dalam hal ini KPU kota Surakarta agar dapat berjalan sesuai dengan
tujuan maka harus memenuhi empat fungsi milik Talcott Parsons yaitu a. Adaptation Adaptasi: dalam menggunakan strateginya KPU kota surakarta
beradaptasi dengan budaya dan kegiatan yang banyak digemari masyarakat Surakarta, dalam hal ini sosialisasi pemilukada dengan mengadakan karnaval,
panggung hiburan dan pemutaran film layar lebar yang banyak diminati warga Surakarta.
b. Goal attainment Pencapaian tujuan: dengan diadakannya ber bagai acara tersebut diharapkan masyarakat memahami informasi seputar pemilukada, sehingga respek
dan peduli terhadap pelaksanaan pemilukada yang diwujudkan dengan tingginya partisipasi mayarakat.
c. Integration Integrasi: KPU Kota Surakarta mempunyai aturan yang jelas dalam mengatur hubungan dengan lembaga dibawahnya seperti PPK, PPS, dan KPPS
sehingga setiap tahapan dapat terlaksana dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21 d. Latency Latensi atau pemeliharaan pola: KPU kota Surakarta melakukan
pemeliharaan sistem agar terjaga dengan baik dengan melakukan pertemuan rutin guna membahas masalah yang dihadapi sehingga didapat solusinya.
Dengan diterapkanya empat f ungsi diatas maka diharapkan tugas KPU kota Surakarta dalam pemenuhan hak pilih warga Surakarta dapat terakomodir dengan baik
yang berimbas pada tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih.
6. Hasil Penelitian Yang Relevan