perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47 dikeluarkan pejabat yang berwenang, namun jika seorang warga negara yang telah
terdaftar dalam pemilih ters ebut tidak lagi memenuhi persyaratan: a. nyata-nyata tidak sedang ter ganggu jiwaingatannya; b. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan
putusan pengadilan yang teluh memperoleh kekuatan hukum tetap; dan c. berdomisili di daerah pemilihan Kota Surakarta sekurang- kurangnya 6 enam bulan sebelum
disahkannya daftar pemilih sementara yang dibuktikan dengan Kartu T anda Penduduk. Maka tidak dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada kota surakarta.
Hal ini menjadi tugas KPU kota Surakarta dalam menjamin hak pilih warga kota Sur akarta yang sudah memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemilukada kota
Surakarta tahun 2010. Dalam melaksanakan tugasnya melakukan pendataan pemilih, ada beberapa tahapan sebelum dinyatakan menjadi Daftar Pemilih Tetap DPT, yang
nantinya berhak memberikan suara dalam pelaksanaan pemilukada yang digelar 26 April 2010. Dalam penjelasananya Lestari S.H M.Hum mengatakan:
Dalam rangka menjamin hak warga kota Surakarta, KPU kota Surakarta bekerjasama dengan dispenduk capil dalam melaksanakan kerjanya, mulai dari
penetapan DP4, DPS, Sampai penetapan DPT, akan tetapi kami juga menghimbau kepada warga masyarakat untuk ikut aktif memantau sehingga
dapat meminimalisir terbuangnya hak pilih yang seharusnya didapatkan. Wawancara 23 november 2010
Adapun Tahapan Pendataan Pemilih adalah sebagai berikut:
a. Pemutahiran Data Pemilih Pemilukada
Sesuai dengan ketentuan pasal 19 ayat 1 PP No. 6 tahun 2005 bahwa aftar pemilih dalam pemilukada adalah menggunakan daftar pemilih pemilihan
presiden yang telah dimutahirkan dan divalidasi, ditambah dengan daftar pemilih tambahan untuk digunakan sebagai bahan penyusunan daftar pemilih sementara
DPS . Selanjutnya akan dipaparkan proses dan mekanisme pemutahiran data penduduk yang akan digunakan sebagai daftar pemilih dalam pemilukada langsung.
Ber beda dengan pemilihan legislatif dan pilpres, pendataan dan pendaftaran pemilih saat itu dilakukan oleh KPU bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik
BPS, sementara dalam pemilukada walikota Surakarta proses tersebut dilakukan oleh KPU kota Surakarta, yang dilaksanakan oleh PPDP Petugas Pemutakhiran Data
Pemilih dibantu oleh dinas kependudukan dan catatan sipil Dispenduk Capil, sebagai perangkat daerah yang mengurusi tugas kependudukan dan catatan sipil,
dalam kegiatan pemutahiran data penduduk untuk pemilih pemilukada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48 Pemutahiran data ini perlu dilakukan karena sejak pemilu terakhir, Juli 2009
Pilpres sampai dengan pelaksanaan pemilukada yang di gelar bulan April 2010, terdapat interval waktu yang cukup lama yaitu sekitar 9 Sembilan bulan lebih dan
besar kemungkinan telah terjadi perubahan atau mutasi penduduk, yang disebabkan oleh : 1 perpindahan penduduk; 2 penduduk yang meninggal dunia; 3 penduduk
yang pada saat pilpres belum berumur 17 tahun, namun saat pemilukada sudah mencapai usia 17 tahun atau lebih; 4 penduduk yang menjadi anggota TNI Polri; 5
penduduk yang pensiun dari ikatan dinas TNIPolri; 6 penduduk yang sudah menikah, meskipun usianya belum mencapai 17 tahun; 7 tidak terdaftar dalam hasil
pendaftaran pemilih dan pendataan penduduk berkelanjutan.
b. Penetapan Daftar Pemilih Sementara
Dari hasil DP4 Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilukada kota Surakarta yang telah diterima, selanjutnya KPU kota Surakarta melalui masing-
masing PPK menyerahkan hasil DP4 kota Surakarta kepada PPS untuk digunakan dalam penyusunan dan penetapan Daftar Pemilih Sementara DPS di wilayah
masing-masing. Hasil dari DPS yang diserahkan tidak dalam bentuk print out namun dengan memanfaatkan teknologi, data tersebut dibuat dalam bentu CD, namun dalam
tahapan ini sempat terjadi kendala, akibat pnggunaan program software yang dipakai dispenduk capil dalam penyusunan daftar pemilih yangada dalam DP4. Karena
dibaca tanpa dapat di edit, sehingga hal ters ebut menyulitkan bagi petugas PPSuntuk melakukan perbaikan daftar pemilih dan penyusunan DPS maupun DPT.
KPU kota Surakarta akhirnya memutuskan untuk melakukan cetak print out terhadap daftar pemilih tersebut dan menyarankan kepada PPS agar memakai cara
dilakukan dengan cara pengeditan dalam proses pebaikan data PPS, maka dilakukan secara manual oleh petugas PPS dengan pengetikan yang kemudian ditempel atau
ditambahkan dalam data yang ada dalam bentuk print out yang sebelumnya telah dibagikan oleh KPU kota Surakarta.
Sebagian dari PPS bersedia menggunakan cara manual, namun sebagian menyatakan keberatan karena cara tersebut dinilai kurang efisisendan rumit.
Menghadapi keadaan tersebut KPU kota Surakar ta kemudian mengadakan rapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49 koordinasi dengan pihak dispenduk capil kota Surakarta yang akhirnya diambil jalan
keluar yaitu pihak dispenduk capil akan mengkonversi data daftar pemilih tersebut sehingga akan lebih mudah dalam proses pengeditanya.
Dengan demikian satu kendala yang terkait dengan daftar pemilih teratasi dan kemudian PPS dapat menetapkan DPS untuk wilayah masing-masing. Kemudian
DPS ini oleh PPS mereka umumkan selama 3 tiga hari sesuai ketentuan, terutama di kantor kelurahan yang menjadi sekretariat PPS serta kantor kecamatan yang juga
menjadi sekretariat PPK. Untuk memperluas DPS ini dengan maksud agar masyarakat dapat melihat dan mengoreksi inisial mereka serta jika ada warga
masyarakat yang memenuhi syarat namun belum terdaftar. KPU kota Surakarta melakukan sosialisasi baik melalui siaran radio, pemasangan spanduk dikantor
kecamatan, kantor kelurahan dan di tempat-tempat strategis di kota Surakarta, juga melakukan pemasangan iklan di media massa lokal, seperti Solopos dan Jawa Pos.
Pengumuman DPS oleh PPS ini ternyata dilapangan banyak mengundang protes dari warga setempat yag disampaikan melalui ketua RT RW maupun oleh
masyarakat sendiri di hampir semua kelurahan yang ada, pada kenyataanya, memang yang merupakan hasil dari
DP4 yang telah dimutakhirkan, yang menjadi dasar penyusunan dan penetapan DPS adalah diantara lain:
1 Terdapat pemilih yang sudah meninggal dunia namun namanya belum dicoret atau masih tercantum sebagai pemilih;
2 Sebaliknya terdapat pemilih yang masih hidup namun dalam keterangan dinyatakan sudah meninggal dunia;
3 Terdapat pemilih yang dinyatakan pindah domisili, padahal masih berdomisili di kota Sur akarta;
4 Sebaliknya ada pemilih yang sudah pindah ke luar kota namun masih tercantum sebagai pemilih;
5 Ditemukan adanya pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat untuk memilih namun masih tercantum dalam daftar pemilih; dan
6 Kemudian banyak adanya tambahan pemilih dari hasil coklit yang dilakukan oleh RTRW ternyata belum tercantu dalam DPS yang diumumkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50 Permasalahan yang ditemui dalam DPS ini hampir dialami oleh semua
KPU daerah yang menyelenggarakan pemilukada.
c. Penetapan Daftar Pemilih Tetap