perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22 pengecekan sehingga lebih dekat dengan pemilih, dan masalah sosialisasi yang
diberikan pada warga Cilacap, yakni melalui media: Iklan di radio-radio sekabupaten Cilacap, Memasang sepanduk di tempat-tempat umum, Menyebarkan Liflet pamflet.
Dan juga dalam sosialisasi ini KPUD melibatkan LSM-LSM terkemuka dan membentuk organisasi khusus yang disebut dengan TOT Training OF Trans yang bekerja sama
dengan LSM JPPR, Muhammadiyah, NU, Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Fatayat, Muslimat, Nasiatul Aisyah, KPI Koalisi Perempuan Indonesia, Guru-guru PKN di
Kabupaten Cilacap yang anggaran dananya diberikan oleh KPUD.
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada masalah penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan digunakan sebagai acuan dalam
penelitian. Berdasar kajian teori diatas, penulis dapat menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:
Untuk menjamin terpenuhinya hak pilih warga dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di kota Surakarta, yang mana telah dijelaskan dalam PP No.6
tahun 2005 bahwa yang berkewenangan adalah KPU kota, hal ini akan menjadi sangat rawan dan berpotensi menimbulkan konflik jika KPU Kota Surakarta tidak bisa
mengakomodir warga Surakarta, Akan tetapi Setelah perhelatan Pemilukada dilaksanakan pada tanggal 26 april 2010 lalu mendapatkan hasil yang cukup signifikan,
karena tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya cukup tinggi dibanding dengan daerah lain yang melaksanakan Pemilukada, maka secara otomastis
kinerja dari KPU kota Surakarta dalam memenuhi hak pilih warga Surakarta dilakukan dengan strategi yang tepat sasaran dalam rangka terpenuhinya hak politik warga
Surakarta yaitu dengan: 1. Melakukan sosialisasi yang tepat sasaran dan masyarakat antusias untuk ikut
didalamnya seperti mengadakan panggung hiburan, pemutaran film layar lebar dan karnaval yang diikuti pasangan calon yang dikemas dengan menarik, sehingga
masyarakat tidak bosan mengikutinya. 2. Pelaksanaan sosialisasi KPU kota Surakarta tidak bekerja sendiri, melainkan
bekerjasama dengan berbagai elemen kemasyarakatan yang ada di kota Surakarta. Hal ini sangat membantu KPU kota Surakarta kar ena semakin banyak informasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23 diberikan, tingkat pemahaman masyarakat mengenai seputar pemilukada akan
semakin baik. 3. Menjangkau kalangan yang tidak tersentuh sosialisasi Lembaga pemasayarakatan,
rumah sakit, panti asuhan, panti wreda, dll , tim sosialisasi KPU kota Surakarta terjun langsung dilapangan untuk memberikan inf ormasi seputar pemilukada.
4. Mengantisipasi Pemilih baru yang pada saat hari pemungutan suara sudah mempunyai hak, KPU kota Surakarta bekerjasama dengan dinas pendidikan kota
Surakarta untuk melakukan sosialisasi dengan langsung mendatangi ke sekolah- sekolah dan sesekali mengumpulkan semua siswa kelas 3 SMASMK se-kota
surakarta untuk menghadiri sosialisasi akbar di stadion Manahan Surakarta. 5. Iklan di radio-radio yang terdapat di wilayah kota Surakarta, Memasang sepanduk di
tempat-tempat umum, dan Menyebarkan Liflet pamflet. Tinggi rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan umum
baik nasional atau daerah dapat dilihat dari pengalaman atau pemahaman seseorang atau suatu daerah mengenai konsep dalam berpolitik, warga yang paham tentang
pentingnya berpartisipasi dalam pemilihan umum, pasti akan memberikan hak suaranya, begitu pula sebaliknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi warga Surakarta
berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilukada tahun 2010 diantaranya adalah: 1. Tingkat keperca yaan masyarakat terhadap pemerintahan yang terdahulu yang telah
memberi kontribusi nyata kepada masyarakat kota Surakarta. 2. Tingkat pendidikan dan kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan pemilukada
yang semakin baik yang dibarengi dengan semakin baiknya kinerja KPU kota Surakarta dalam menghadapi masalah DPT yang semakin komplek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24 Ber dasarkan kerangka berfikir diatas dapat dibuat skeme sebagai berikut :
Gambar 1.Skema Kerangka Berpikir Dasar Hukum
UU No.22 tahun 2007 PP No. 6 tahun 2005
KPU Kota Surakarta Pemenuhan Hak Pilih warga
Kota Surakarta
Warga Terakomodir Hak Pilihnya
Warga Tidak Terakomodir Hak Pilihnya
Ber partisipasi Menggunakan
Hak Pilih Golput
Legitimasi Hasil Pilkada Disebabkan karena:
kinerja KPUD beserta jajaranya dilapangan dalam rangka memenuhi hak pilih
masyarakat Kurangnya Sosialisasi
Lemahnya Kesadaran masyarakat dalam bepartisipasi dalam pemilu
Kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah Sosialisasi dan pendidikan
pemilih seputar informasi pelaksanaan pemilukada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
BAB III METODOLOGI PENE LITIAN
1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih tempat penelitian di Kota Surakarta. Penulis memilih lokasi penelitian di tempat tersebut, dengan beberapa pertimbangan
antara lain: a. Suasana demokrasi di Kota Surakarta sangat kental, pola pikir masyarakat yang kritis
dan persaingan parpol yang ketat, sehingga proses demokrasi yang terjadi sangat menarik untuk diikuti.
b. Penulis tertarik dengan hasil dari pelaksanaan pemilukada tahun 2010, terutama pada tingginya warga masyarakat yang terpenuhinya hak pilih serta besarnya tingkat
partisipasi masyarakat kota Surakarta, yang mana pada pelaksanaan pilpres tahun 2009 masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pihak penyelenggara KPU kota
Surakarta dalam memenuhi hak pilih DPT masyarakat kota Sur akarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan setelah mendapat perijinan dari pihak yang berwenang. Berikut ini gambar alokasi waktu kegiatan penelitian yang penulis lakukan:
Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian No
Kegiatan 2010
2011 Feb
Mar-Jun Jul
Agu-Nov Des
Jan 1.
Pengajuan Judul 2.
Penyusunan Proposal 3.
Ijin Penelitian 4.
Pengumpulan Data 5.
Analisis Data 6.
Penyusunan Laporan