Tingkat Partisipasi Masyarakat Deskripsi Hasil Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 57 Surakarta. Dalam penyampaian infomasi ini juga ter batas hanya dari orang ke orang yang belum tentu teruji kebenarannya. Sosialisasi yang diberikan oleh PPK hanya diberikan kepada perangkat kelurahan saja dalam bentuk Bintek Bimbingan Teknis. Pada warga sendiri tidak ada sosialisasi maupun pendidikan politik secara langsung karena para aparat menganggap seluruh warga telah mengetahui akan proses pemilihan umum dengan argumen proses pemilihan secara langsung sudah berkali-kali dilakukan. Baik pada tingkat pemilihan presiden, pemilu legislatif, hingga pemilihan RT, dilaksanakan secara langsung. Namun pendapat ini menjadi salah ketika ada model yang dipakai oleh pemerintah belum difahami oleh war ga.

4. Tingkat Partisipasi Masyarakat

Pelaksanaan pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang di gelar di kota sur akarta pada 26 April 2010 lalu mendapatkan hasil yang memuaskan, hal ini dikarenakan pelaksanaan yang berjalan dengan lancar, rendahnya tingkat pelanggaran dalam pelaks anaan, serta yang nampak menonjol adalah tingginya partisipasi masyarakat kota Surakarta dalam menggunakan hak pilih mereka. Hal ini cukup membanggakan jika dibandingkan dengan daerah lain di wilayah soloraya yang juga melaksanakan pemilihan kepala daerah, kota Surakarta mempunyai tingkat partisipasi paling tinggi yaitu 71.5 , lebih jelas dapat dilihat dari tabel hasil rekapitulasi perhitungan suara dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun 2010. Tabel 4. Berita acara hasil rekapitulasi perhitungan suara di KPU kota Surakarta No Uraian Laweyan Serengan Pasar Kliwon Banjarsari Jebres Jumlah 1 Jumlah pemilih dalam salinan DPT 70.343 38.748 61.184 123.469 99.959 393.703 2 Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih 47.459 26.967 43.320 89.173 74.383 281.302 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58 berdasar DPT 3 Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih berdasar DPT 22.884 11.781 17.864 34.296 25.576 112.401 4 Jumlah perolehan suara tidak sah 1.182 652 1.388 2.290 1.628 7.140 Sumber: Berita acara hasil rekapitulasi per hitungan suara di KPU kota Surakarta dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun 2010. Adapun berita acara rekapitulasi perolehan perhitungan suara dapat dilihat pada lampiran no. 8 dan berita acara rekapitulasi penerimaan rekapitulasi perhitungan suara pas angan calon walikota dan wakil walikota dapat dilihat pada lampran no. 9. Akan tetapi jika dibandingkan dengan pelaksanaan pemilu presiden yang digelar tahun 2009. Hasil yang dicapai pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun 2010 yang diselenggarakan oleh KPU kota Surakarta mengalami sedikit penurunan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Berita acara hasil rekapitulasi perhitungan suara di KPU kota Surakarta No Uraian Jumlah Prosentase 1 Jumlah pemilih dalam salinan DPT 398.446 100 2 Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih berdasar DPT 302.805 76 3 Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih berdasar DPT 95.641 24 4 Jumlah perolehan suara tidak sah 16.322 4,1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59 Sumber: Berita acara hasil rekapitulasi perhitungan suara di KPU kota Surakarta dalam pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2009. Meskipun jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih pada pelaksanaan pemilihan presiden tahun 2009 lebih tinggi dibanding pemilihan kepala daerah tahun 2010, namun tingkat kesalahan dalam memberikan suara dengan benar jauh lebih sedikit dibanding pada pelaksanaan pilpres. Hal ini mengindikasikan tingkat partisipasi masyarakat dalam memahami pentingnya pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan tingkat pendidikan serta pemahaman pemilih terhadap pelaksanaan pemilukada semakin meningkat, sehingga dapat meminimalisir suara yang terbuang sia -sia dikarenakan kesalahan dari pemilih. Dalam jumpa pers yang juga dihadiri oleh beberapa perwakilan BEM Fakultas Universitas Sebelas Maret, Pil-Ce Pemilukada Center selaku lembaga pemantau pemilihan kepala daerah kota Surakarta tahun 2010 melalui Koordinatornya, Wachid Noor Hidayat memberikan apresiasi terhadap masyarakat Surakarta atas tingginya partisipasi terhadap pelaksanaan pemilukada tahun 2010 serta tingkat pendidikan dan pemahaman yang semakin baik tentang pentingnya pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah kota Surakarta tahun 2010 yang berjalan dengan lancar dan damai. Hal senada juga dikatakan oleh Bery Nur Arif yang menjabat sebagai koordinator pemantau pemilu FORBES UNS: Tingginya partisipasi masyarakat tidak luput dari peran figur pasangan calon peserta pemilukada yang notabenya adalah incumbent, yang telah menjabat pada periode sebelumnya dan telah memberikan hasil yang nyata terhadap masyarakat Surakarta, yang pada akhirnya pasangan tersebut kembali menjabat lagi dengan mengantongi 90 suara. Wawancara 10 Desember 2010 Hal senada juga diamini oleh tim sukses pemenangan jo-di, Putut Gunawan yang mengatakan : Bar u kali ini saya merasakan antusiasme warga dalam mengikuti pemilukada, selain berjalan dengan damai dan tertib, tingkat partisipasinyapun juga meningkat secara keseluruhan. Dan terutama untuk perolehan suara pasangan jokowi-rudi yang menang mutlak hampir diseluruh TPS yang ada. wawancara 18 januari 2011 Dalam wawancara penulis terhadap bapak winarno yang berprofesi sebagai pengemudi becak di daerah nonongan mengenai alasan beliau dalam menggunakan hak pilih, beliau menjawab Saya memilih pak jokowi Sebutan bagi walikota Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60 Joko Widodo karena telah memberikan perubahan nyata bagi kota surakarta selama 5 tahun ini. Makanya saya ingin pak jokowi menjabat lagi menjadi walikota . Wawancara 2 November 2010 Hal senada juga di ungkapkan oleh beberapa rekan pengemudi becak dan penjual makanan di sekitar jalan Yos Sudarso nonongan, begitu juga dengan bapak Mulyono yang bekerja sebagai pedagang di depan PGS, beliau mengatakan: Dalam pelaksanaan pilpres tahun kemarin, saya sengaja tidak menggunakan hak pilih saya, dikarenakan saya tidak percaya lagi dengan pemerintahan saat ini. Namun pada pemilukada kemarin saya menggunakan hak pilih saya, karena pak jokowi memberikan hasil yang nyata pada saya dan rekan-rekan sesama pedagang sehingga tingkat kesejahteraan kami meningkat. Wawancara 5 November 2010 Dari hasil wawancara dan beberapa pandangan pengamat, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat partisipasi masyarakat juga ditentukan dari figur calon pemimpin, sehingga masyarakat tidak enggan dalam menggunakan hak pilihnya. Faktor Kedekatan terhadap masyarakat yang ditunjang dengan kinerja yang konkrit merupakan salah satu senjata yang cukup ampuh dalam meningkatkan partisipasi dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah, berbeda dengan pemilihan presiden yang mana masyarakat di suatu daerah tidak bisa merasakan langsung manfaatnya. 5. Strategi KPU Kota Surakarta dalam Pemenuhan Hak Pilih Warga dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan sesuatu sistem baru karena baru dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu tahun 2005 dan tahun 2010 bulan April lalu. Pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah di kota Surakarta semua pembebanan tugas di serahkan kepada KPU kota Surakarta. Sehingga keberhasilan pelaksanaan pemilukada pada bulan April lalu bertumpu pada kinerja KPU kota Surakarta bagaimana menjalankan fungsinya terutama dalam pelaksanaan pemenuhan hak pilih warga Surakarta. Berdasar dari pengalaman pemilukada tahun 2005 dan pilpres tahun 2009 yang mana permasalahan paling banyak terdapat pada DPT, maka pada pelaksanaan pemilukada tahun 2010 KPU kota Surakarta berbenah megevaluasi dalam penetapan daftar pemilih tetap. Sehingga kejadian pada pelaksanaan sebelumnya dapat diminimalisir agar tidak terjadi meskipun itu tidak hanya melibatkan dari pihak KPU kota Surakarta sendiri. Dan hal ini dibuktikan dari pelaksanaan yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61 telah dilaksanakan bulan April kemarin, KPU kota Surakarta dengan serius mengakomodir warga yang telah mendapat hak untuk memilih. Meskipun demikian hak yang telah diberikan oleh KPU kota Surakarta kepada pemilih tidak semuanya digunakan sebagaimana mestinya, hal ini dapat dilihat dari jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilihnya. Ber dasakan hasil penelitian ada beberapa hambatan yang dialami KPU Kota Surakarta dalam satu tahapan pemilukada yakni permasalahan pendataan pemilih. KPU Kota Sur akarta pada dasarnya telah menjalankan pentahapan ini dengan rencana yang matang dan metode yang sitematis. Namun pada pelaksanaanya masih terdapat beberapa kekurangan yang mengakibatkan timbul permasalahan terdapat beberapa war ga yang tidak tedaftar yang disinyalir disebabkan karena jangka waktu yang ditetapkan KPU Kota Surakarta terlalu singkat, Pendidikan politik dan sosialisasi yang kurang mengena pada masyarakat. Dalam hal ini KPU Kota Surakarta juga tidak sepenuhnya salah karena sikap masyarakat yang kurang proaktif menyebabkan proses pendataan kurang maksimal. Pernyataan ini sesuai dengan hasil hasil wawancara dengan Nara Sumber yang diangap paham mengenai permas alahan ini anggota KPU Kota Surakarta dan PPS. Bagi KPU Kota Surakarta tidak terlalu mempersoalkan masalah ini. KPU Kota Surakarta sendiri berpendapat telah melakukan seluruh rangkaian kegiatan secara maksimal dan selalu berkordinasi dengan KPU Provinsi dan KPU Pusat terutama dalam hal pemenuhan hak pilih warga. Walau hasil dari pendataan tersebut masih tidak diterima masyarakat. Namun KPU Kota Surakarta menjamin bahwa strategi yang digunakan dalam memenuhi hak pilih dalam pelaksanaan pemilukada tahun 2010 jauh lebih baik dibanding pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan antara lain: a Melakukan sosialisasi yang tepat sasaran dan masyarakat antusias untuk ikut didalamnya seperti mengadakan panggung hiburan, pemutaran film layar lebar dan karnaval yang diikuti pasangan calon yang dikemas dengan menarik, sehingga masyarakat tidak bosan mengikutinya. b Dalam pelaksanaan sosialisasi KPU kota Surakarta tidak bekerja sendiri, melainkan bekerjasama dengan berbagai elemen kemasyarakatan yang ada di kota Surakarta. Hal ini sangat membantu KPU kota Surakarta karena semakin banyak informasi yang diberikan, tingkat pemahaman masyar akat mengenai seputar pemilukada akan semakin baik. c Dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62 menjangkau kalangan yang tidak tersentuh sosialisasi Lembaga pemasayarakatan, rumah sakit, panti asuhan, panti wreda, dll, tim sosialisasi KPU kota Surakar ta terjun langsung dilapangan untuk memberikan informasi seputar pemilukada. d mengantisipasi Pemilih bar u yang pada saat hari pemungutan suara sudah mempunyai hak, KPU kota Surakarta bekerjasama dengan dinas pendidikan kota Surakarta untuk melakukan sosialisasi dengan langsung mendatangi ke sekolah-sekolah dan sesekali mengumpulkan semua siswa kelas 3 SMASMK se-kota surakarta untuk menghadiri sosialisasi akbar di stadion Manahan Surakarta. e Iklan di radio-radio yang terdapat di wilayah kota Surakarta, Memasang spanduk di tempat-tempat umum, dan Menyebarkan Liflet pamflet Menurut peneliti berdasakan hasil wawancara yang dilakukan, peran KPU Kota Surakarta dalam seluruh tahapan Pemilukada telah berkeja dengan baik. Walaupun terdapat beberapa kekurangan-kekurangan yang menyebabkan warga tidak dapat menyalurkan hak pilihnya meskipun sebagian terjadi dikarenakan kesalahanya sendiri.

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Partisipasi Warga Surakarta

Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Calon Independen dalam Pemilihan Kepala Daerah Ditinjau dari Undang-undang Pemerintahan Daerah

2 79 104

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Strategi Pemenangan Calon Independen Dalam pemilihan kepala Daerah Medan 2010 (Studi kasus Prof.Dr.H.M.Arif Nasution dan H.Supratikno WS).

3 66 147

Konflik Elit Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Secara Langsung Tahun 2006

1 119 95

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Sebagai Pelaksana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2004

2 56 119

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Implikatur Percakapan Dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah Dki Jakarta

13 100 120

Esensi Pemaknaan Kata “Demokratis” Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indoneisa Pasca Perubahan UUD NRI 1945 (Studi Konstitusional Terhadap Pasal 18 ayat 4 UUD NRI 1945)

3 53 101