perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64 masyarakat yang dikembangkan melalui kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih;
kedua, peningkatan kesadar an politik masyarakat dalam memahami hak konstitusional war ga negara; ketiga, penggunaan serta dukungan media cetak dan elektronikdalam
upaya mensukseskan pemilukada kota Surakarta tahun 2010. Dengan berbagai perubahan strategi dan pendidikan pemilih menjadi sangat penting per annya dalam
suksesnya pemilihan kepala daerah langsung kota Surakarta tahun 2010. Peran Penyelenggara pemilukada mulai dari KPU, KPU Provinsi, KPU Kota
Surakarta, PPK, PPS, dan KPPS merupakan elemen penyelenggara yang memegang peran utama dalam suksesnya pemilukada Kota Surakarta tahun 2010. Kerja keras
disertai dengan komitmen yang tinggi dari para anggotanya, ditambah dengan kemampuan penguasaan materi dan teknis pelaksanaan sehingga semua tahapan
pemilukada tahun 2010 dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, hal ini dapat dibuktikan dengan terpenuhinya hak politik warga Surakarta sebagai pemilih
serta tingginya tingkat partisipasi dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada tahun 2010 yaitu mencapai 71,5 dari warga yang terdaftar sebagai pemilih tetap.
C. Temuan Studi
Dari hasil penelitian tersebut diatas, temuan studi yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Strategi yang digunakan KPU kota untuk mengatasi hambatan khususnya tahap pendataan pemilih dalam rangka memenuhi hak pilih masyarakat kota Surakarta
yakni dengan pendidikan pemilih dan sosialisasi. Seperti dikemukakan Almond 1999:25
politik dapat mendorong orang untuk berpartisipasi . cara yang paling tepat untuk mengatasi
hambatan pemilu adalah dengan menggunakan sosialisasi. Sosialisasi dapat dilakukan dengan bantuan media masa baik cetak maupun elektronik, misalnya
koran, surat kabar, spanduk yang dipasang ditempat-tempat stategis, pamflet, radio, televisi dan lain-lain. Selain sosialisasi, pendidikan politik sangat penting diberikan
kepada pemilih yaitu dengan adanya program pendidikan politik dalam forum formal maupun dalam forum nonformal misalnya menggunakan rapat terbuka,
bentuk diskusi panel, dalam mensosialisasikan program kerja yang akan dilakukan dalam pemilukada ini agar dapat dipahami oleh masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi warga Surakarta berpartisipasi dalam
pelaksanaan pemilukada tahun 2010 diantaranya adalah: a
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan yang terdahulu karena telah memberi kontribusi nyata kepada masyarakat kota Surakarta.
b Tingkat pendidikan dan kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan pemilukada yang semakin baik yang dibarengi dengan semakin baiknya kinerja
KPU kota Surakarta dalam menghadapi masalah DPT yang semakin komplek. Hal ini sesuai pendapat syamsul haris dalam tataq chidmad mengatakan
terdapat 4 faktor yang mempengaruhi mas yarakat tidak enggan untuk aktif dalam money
politics, c. KPU dan pengawas melibatkan civil society dalam pengwasan, d. sistem pemilu yang tidak rum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
BAB V KESIMP ULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesim pulan
Ber dasarkan analisis dan data pembahasan yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. KPU kota Surakarta telah berperan secara maksimal dalam menjamin dan memenuhi hak pilih warga Surakarta pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan
wakil kepala daerah kota Surakarta tahun 2010 yang diselenggarakan tanggal 26 April 2010 dengan berpedoman pada UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah yang dikombinasikan dengan UU No 22 Tahun 2007 tentang Pemilihan Umum serta PP No.6 Tahun 2005 Tentang Tentang Pemilihan, Pengesahan Dan
Pemberhentian Kepala Daer ah Dan Wakil Kepala Daerah yang direalisasikan kedalam bentuk Keputusan-keputusan KPU Kota Surakarta dengan ditandai dengan
sedikitnya laporan mengenai permasalahan DPT dan dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
a Melakukan sosialisasi yang tepat sasaran dan masyarakat antusias untuk ikut didalamnya seperti mengadakan panggung hiburan, pemutaran film layar lebar
dan karnaval yang diikuti pasangan calon yang dikemas dengan menarik, sehingga masyarakat tidak bosan mengikutinya.
b Dalam pelaksanaan sosialisasi dan pendataan pemilih, KPU kota Surakarta tidak bekerja
sendiri, melainkan
bekerjasama dengan
berbagai elemen
kemasyarakatan yang ada di kota Surakarta. Hal ini sangat membantu KPU kota Surakarta karena semakin banyak informasi yang diberikan, tingkat pemahaman
masyarakat mengenai seputar pemilukada akan semakin baik. c Dalam menjangkau kalangan yang tidak tersentuh sosialisasi Lembaga
pemasayarakatan, rumah sakit, panti asuhan, panti wreda, dll, tim sosialisasi KPU kota Surakarta terjun langsung dilapangan untuk memberikan informasi
seputar pemilukada. d Dalam mengantisipasi Pemilih baru yang pada saat hari pemungutan suara sudah
mempunyai hak, KPU kota Surakarta bekerjasama dengan dinas pendidikan kota Surakarta untuk melakukan sosialisasi dengan langsung mendatangi ke sekolah-