perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62 menjangkau kalangan yang tidak tersentuh sosialisasi Lembaga pemasayarakatan,
rumah sakit, panti asuhan, panti wreda, dll, tim sosialisasi KPU kota Surakar ta terjun langsung dilapangan untuk memberikan informasi seputar pemilukada. d
mengantisipasi Pemilih bar u yang pada saat hari pemungutan suara sudah mempunyai hak, KPU kota Surakarta bekerjasama dengan dinas pendidikan kota Surakarta untuk
melakukan sosialisasi dengan langsung mendatangi ke sekolah-sekolah dan sesekali mengumpulkan semua siswa kelas 3 SMASMK se-kota surakarta untuk menghadiri
sosialisasi akbar di stadion Manahan Surakarta. e Iklan di radio-radio yang terdapat di wilayah kota Surakarta, Memasang spanduk di tempat-tempat umum, dan Menyebarkan
Liflet pamflet Menurut peneliti berdasakan hasil wawancara yang dilakukan, peran KPU
Kota Surakarta dalam seluruh tahapan Pemilukada telah berkeja dengan baik. Walaupun terdapat beberapa kekurangan-kekurangan yang menyebabkan warga tidak dapat
menyalurkan hak pilihnya meskipun sebagian terjadi dikarenakan kesalahanya sendiri.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Partisipasi Warga Surakarta
Tingkat pertisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah dapat menggambarkan tingkat legitimasi daerah tersebut, ketika partisipasi masyarakat
tinggi maka dapat dipastikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan daerah terebut juga tinggi, namun hal ini juga dapat berlaku sebaliknya. Kesadaran
war ga dalam ikut serta pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah merupakan faktor utama sukses tidaknya pemilihan di suatu wilayah daerah.
Dari hasil penelitian, faktor yang mempengaruhi kesadaran berpartisipasi dalam kegiatan pemilukada adalah lingkungan atau daerah tempat tinggal pemilih,
ketika lingkungan di sekitarnya peduli dan dapat berpotensi untuk berkembang maka secara otomatis masyarakat akan sadar akan pentingnya masa depan kehidupannya.
Selanjutnya adalah faktor pemimpin, pemilihan kepala daerah tentunya antara pemimpin dengan rakyatnya memiliki hubungan yang dekat, sehingga apa yang
dikehendaki warganya dapat segera diambil tindakan, sehingga sebagian masyar akat lebih memilih aktif dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah di banding dengan
pelaksanaan pemilihan yang di gelar secara nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63 Data yang diperoleh penulis dilapangan juga ditemukan indikator lain yang
mempengaruhi partisipasi masyarakat, dikelurahan sangkrah tepatnya di RW 2 sebagian war ganya memboikot untuk tidak menggunakan hak pilih dalam pelaksanaan pemilihan
kepala daerah dikarenakan kecewa terhadap ketua KPPS yang dipilih tanpa mengadakan musyawarah terhadap pengurus RT setempat. Dalam prosedurnya Ketua KPPS adalah
ketuapengurus RT namun dalam pelaksanaan pengurus RT tidak ada yang masuk dalam daftar ketua ataupun anggota KPPS, sehingga sebagian warga mendeklarasikan
tidak akan menggunakan hak pilihnya jika ketua KPPS tersebut tidak diganti. Kasus tersebut diamini oleh ketua PPS sangkrah bapak Rustamal:
Di wilayah RW 2 kelur ahan sangkrah memang sempat terjadi situasi yang sempat menegang dalam pemilihan KPPS, terdapat sebagian warga yang
bersikeras akan memboikot pelaksanaan pemilihan kepala daerah dengan tidak menggunakan hak pilihnya jika ketua KPPS tidak diganti, namun situasi
tersebut dapat kami atasi dengan mengganti ketua KPPS dengan pihak yang sifatnya netral terhadap pihak-pihak yang berselisih. W awancara 29
November 2010.
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat tidak hanya di pengaruhi oleh figur pasangan calon, namun juga semua penyelenggara pemilihan
kepala daerah mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah yaitu di tingkat KPPS. Terlepas faktor dari luar, faktor dari dalam diri masyarakatlah yang akan membuat pesta
demokrasi menjadi lebih bermakna yaitu dengan bersikap kooperatif dan aktif dalam setiap tahapan yang telah dijadwalkan oleh pihak penyelenggara pemilihan kepala
daerah.
7. Evaluasi Pemenuhan Hak Politik Warga Surakarta